Langsung ke konten utama

Rubrik Katolik Bulan Januari 2022

 

PESTA YESUS DIPERSEMBAHKAN DI BAIT ALLAH


Nama : Vanesya Tanri

Tempat, tanggal lahir : Makassar, 10 Agustus 2002

Jurusan/Angkatan : Manajemen 2020

Tepat 40 hari setelah hari kelahiran-Nya, Yesus dibawa oleh Maria dan Yusuf untuk dipersembahkan di bait Allah. Hal ini seperti yang tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”, dan untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah jatuh pada 2 Februari dan merayakan sebuah peristiwa awal dalam kehidupan Yesus. Dalam Gereja Ortodoks Timur, peristiwa tersebut merupakan salah satu dari dua belas Perayaan Besar. Persembahan di Bait Allah ini mengindikasikan bahwa keluarga Yesus adalah umat Yahudi yang menyadari sepenuh hati bahwa Bait Allah adalah tempat kediaman Allah. Semua orang Kristiani mempunyai hubungan kekeluargaan oleh karena Yesus.

Ketika Yesus dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk dipersembahkan, datanglah Simeon, orang Yerusalem yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel serta dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia Yang Diurapi Tuhan. Simeon pun menyambut dan menggendong Yesus sambil memuji Allah.

Pada saat itu, datanglah juga Hana, seorang nabi perempuan yang rendah hati dan tidak pernah meninggalkan Bait Allah serta siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Ia datang dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

Perayaan yang biasanya dirayakan pada 40 hari setelah kelahiran Yesus (Natal) ini ingin lebih mengajak kita untuk mengakui bahwa Kristus sang Terang yang telah hadir ke dunia untuk membawa keselamatan bagi manusia. Dalam Injil sangat jelas dikatakan bahwa Yesus merupakan terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa. Yesus ditentukan untuk menjatuhkan & membangkitkan banyak orang serta menjadi tanda yang menimbulkan perbantahan.

Pada akhirnya, semua keputusan ada dalam diri kita sendiri, yaitu apakah kita ingin dan bersedia menerima Yesus dalam hidup dan hati kita, karena kehadiran Yesus sudah nyata untuk keselamatan kita. Kita pun sendiri diharapkan mau bertobat dan menerima Yesus untuk memurnikan dan menyelamatkan hidup kita, sehingga kita layak menjadi persembahan yang berharga di hadapan Allah.



Komentar