Langsung ke konten utama

REVIEW PENDALAMAN ALKITAB

 “PENGINJILAN”

Pelayan Firman: Sarah Citra Eunike, S.Pd., M.Th

Hari/Tanggal: Jumat, 28 Maret 2025

Waktu: 19.00 WITA

Tempat Pelaksanaan: Sekretariat PMKO FEB-UH (Blok I No.300)

Moderator: Yolanda Aprilia De Rozari (IE’24)

Dalam Injil Matius 28:18-20 dan Matius 5:13-16, terdapat dua bagian yang saling melengkapi tentang penginjilan, yaitu perintah Yesus untuk mengutus murid-murid-Nya dan bagaimana hidup sebagai terang dan garam di dunia.

Matius 28:18-20 (Amanat Agung)

Ayat ini adalah perintah Yesus yang terakhir kepada murid-murid-Nya sebelum kenaikan-Nya ke surga. Dalam ayat ini, Yesus memberikan tugas kepada para murid untuk menjadikan segala bangsa murid-Nya melalui pemberitaan Injil, baptisan, dan pengajaran tentang segala yang telah Dia perintahkan. Tugas penginjilan ini tidak terbatas pada wilayah tertentu atau kelompok orang tertentu, melainkan untuk semua bangsa, menunjukkan bahwa keselamatan yang dibawa Yesus adalah untuk seluruh umat manusia. Yesus juga menjanjikan kehadiran-Nya bersama para murid sampai akhir zaman, yang memberikan rasa aman dan keyakinan dalam menjalankan tugas ini.

Matius 5:13-16 (Garam dan Terang Dunia)

Di bagian ini, Yesus mengajarkan murid-murid-Nya tentang identitas mereka sebagai garam dan terang dunia. Sebagai garam, orang Kristen dipanggil untuk memberikan rasa dan menjaga dunia dari kebusukan moral dan spiritual. Sebagai terang, orang Kristen diminta untuk menampilkan kehidupan yang mencerminkan kasih, kebenaran, dan keadilan Allah, agar orang lain dapat melihat perbuatan baik dan memuliakan Bapa di surga. Perintah ini menunjukkan bahwa penginjilan tidak hanya dilakukan melalui kata-kata, tetapi juga melalui kehidupan yang mencerminkan nilai-nilai Kerajaan Allah.

Kesimpulan: Penginjilan, menurut kedua ayat ini, adalah panggilan untuk membawa berita keselamatan kepada semua orang melalui pemberitaan Injil dan hidup yang berbuah. Penginjilan bukan hanya soal berbicara tentang Yesus, tetapi juga menunjukkan melalui perilaku kita bahwa kita adalah garam dan terang dunia, yang hidup dalam kebenaran dan kasih Allah. Dalam Matius 28:18-20, kita mendapat mandat untuk menjangkau segala bangsa, sedangkan dalam Matius 5:13-16, kita diingatkan bahwa kesaksian kita harus nyata dan mempengaruhi dunia di sekitar kita.






Komentar