Langsung ke konten utama

RENUNGAN BULAN APRIL

TUHAN BISA BEKERJA MELALUI KAMU, TAPI BELUM TENTU BEKERJA DI DALAM KAMU
Yolanda Aprilia De Rozari (Ilmu Ekonomi 2024)

Sering kali dalam hidup kerohanian, kita terjebak pada ukuran-ukuran yang kelihatan dari luar: seberapa banyak kita melayani, seberapa hebat karunia yang kita pakai, atau seberapa sering kita terlibat dalam aktivitas gereja. Tanpa kita sadari, kita bisa menjadi alat Tuhan untuk memberkati orang lain, namun hati kita sendiri jauh dari Tuhan.

Dalam Alkitab, kita melihat contoh seperti Yudas Iskariot. Ia termasuk dalam kelompok dua belas murid Yesus. Ia ikut memberitakan Injil, mungkin juga ikut menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan dalam pelayanan misi yang Yesus perintahkan (Lukas 9:1-6). Namun, di akhir hidupnya, Yudas mengkhianati Yesus. Ini menunjukkan bahwa Tuhan bisa bekerja melalui seseorang untuk menyentuh hidup orang lain, tetapi hati orang itu sendiri belum tentu sepenuhnya tunduk kepada Tuhan.

Begitu juga dalam pelayanan masa kini, banyak orang bisa dipakai Tuhan untuk memberkati orang lain melalui kotbah, pujian, pelayanan sosial, dan berbagai kegiatan Rohani lainnya. Namun, pertanyaannya apakah Tuhan juga benar-benar mengubah hidup mereka dari dalam? Apakah ada pertobatan sejati? Apakah ada kerinduan untuk hidup kudus dan berkenan kepada-Nya?

Matius 7:21 (TB)

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."

Bahkan Yesus berkata banyak orang akan berkata, "Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, mengusir setan demi nama-Mu, mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu?" Namun Tuhan akan berkata, "Aku tidak pernah mengenal kamu!" (Matius 7:22-23).

Artinya, buah pelayanan di luar tidak selalu mencerminkan keadaan hati di dalam. Tuhan ingin bukan hanya memakai kita untuk melakukan pekerjaan-Nya, tetapi lebih dalam lagi, Ia ingin berdiam di dalam kita, membentuk karakter kita, mengubah hati kita, dan memperbaharui seluruh kehidupan kita.

Pelayanan kita hanyalah cermin. Yang terutama adalah hubungan hati kita dengan Tuhan. Biarlah kita bukan hanya menjadi alat di tangan Tuhan, tapi juga menjadi rumah tempat Tuhan berdiam.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...