Sering
kali dalam hidup kerohanian, kita terjebak pada ukuran-ukuran yang kelihatan
dari luar: seberapa banyak kita melayani, seberapa hebat karunia yang kita
pakai, atau seberapa sering kita terlibat dalam aktivitas gereja. Tanpa kita sadari, kita bisa menjadi alat Tuhan untuk memberkati orang
lain, namun hati kita sendiri jauh dari Tuhan.
Dalam Alkitab, kita melihat contoh seperti Yudas
Iskariot. Ia
termasuk dalam kelompok dua belas murid Yesus. Ia ikut memberitakan Injil,
mungkin juga ikut menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan dalam pelayanan
misi yang Yesus perintahkan (Lukas 9:1-6). Namun, di akhir hidupnya, Yudas
mengkhianati Yesus. Ini menunjukkan bahwa Tuhan bisa bekerja melalui seseorang
untuk menyentuh hidup orang lain, tetapi hati orang itu sendiri belum tentu
sepenuhnya tunduk kepada Tuhan.
Begitu
juga dalam pelayanan masa kini, banyak orang bisa dipakai Tuhan untuk
memberkati orang lain melalui kotbah, pujian, pelayanan sosial, dan berbagai
kegiatan Rohani lainnya. Namun, pertanyaannya apakah Tuhan juga benar-benar
mengubah hidup mereka dari dalam? Apakah ada pertobatan
sejati? Apakah ada kerinduan untuk hidup kudus dan berkenan kepada-Nya?
Matius 7:21 (TB)
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga."
Bahkan Yesus berkata banyak orang akan berkata,
"Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, mengusir setan demi nama-Mu,
mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu?" Namun Tuhan akan berkata,
"Aku tidak pernah mengenal kamu!" (Matius 7:22-23).
Artinya, buah pelayanan di luar tidak selalu mencerminkan
keadaan hati di dalam. Tuhan ingin bukan hanya memakai kita untuk melakukan
pekerjaan-Nya, tetapi lebih dalam lagi, Ia ingin berdiam di dalam kita,
membentuk karakter kita, mengubah hati kita, dan memperbaharui seluruh
kehidupan kita.
Pelayanan kita hanyalah cermin. Yang terutama adalah
hubungan hati kita dengan Tuhan. Biarlah kita bukan hanya menjadi alat di
tangan Tuhan, tapi juga menjadi rumah tempat Tuhan berdiam.
Komentar
Posting Komentar