Dalam bacaan ini, kita melihat Yesus mengusir roh
jahat dari seorang anak yang menderita, sementara para murid tidak sanggup
melakukannya. Yesus menegur ketidakpercayaan mereka dan menekankan pentingnya
iman yang hidup serta doa dalam menghadapi kuasa kegelapan. Namun, dari kisah
ini muncul pertanyaan yang sering diajukan: Apakah orang Kristen bisa
kerasukan roh jahat?
Jika kita melihat keseluruhan kesaksian Alkitab,
jawaban yang paling Alkitabiah adalah tidak. Orang Kristen sejati, yaitu
mereka yang sudah bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat,
telah dimeteraikan oleh Roh Kudus dan tidak dapat dikuasai oleh roh jahat. Hal
ini ditegaskan melalui beberapa ayat berikut:
- 1 Yohanes 4:4: “Roh yang ada di dalam kamu lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.”
- 2 Korintus 6:15–16: Tidak ada persekutuan antara terang dan gelap – Roh Kudus dan roh jahat tidak bisa tinggal bersama dalam satu pribadi.
- 1 Petrus 1:5 dan 1 Yohanes 5:18: Orang percaya dipelihara oleh kuasa Allah dan si jahat tidak dapat menjamahnya.
- Kolose 1:13: “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih.”
- Matius 12:28: Bukti bahwa Kerajaan Allah sudah datang adalah pengusiran roh jahat – dan seorang yang telah berada dalam Kerajaan Allah tidak akan dikuasai roh-roh jahat lagi.
Beberapa pihak mengutip ayat-ayat seperti 1
Korintus 5:5 dan 1 Timotius 1:20 untuk mengatakan bahwa orang
Kristen bisa diserahkan kepada Iblis. Namun konteks ayat-ayat ini adalah
pendisiplinan jemaat, bukan kerasukan. Tujuan dari tindakan itu adalah
pertobatan dan pemulihan, bukan karena mereka telah dikuasai roh jahat.
Kita juga harus menyadari adanya bahaya penipuan
rohani. Banyak orang yang mengira dirinya Kristen, padahal belum sungguh percaya
dan bertobat. Mereka masih rentan terhadap kuasa kegelapan dan bahkan bisa
kerasukan, seperti yang dicontohkan dalam Matius 12:43–45, di mana roh
jahat kembali masuk ke dalam orang yang tidak sungguh percaya.
Selain itu, tidak semua yang terlihat seperti
kerasukan adalah gangguan roh jahat. Bisa saja itu adalah kondisi medis,
kelelahan, atau tekanan psikologis. Oleh karena itu, kita perlu bijak dan tidak
gegabah dalam menyimpulkan sesuatu sebagai kerasukan.
Sebagai orang percaya, kita tidak perlu takut terhadap sihir, jimat, atau kuasa kegelapan, karena kita berada dalam perlindungan Allah. Roh Kudus di dalam kita jauh lebih besar dan lebih kuat dari segala kuasa jahat di dunia. Setan memang masih mencobai dan menggoda, namun statusnya adalah yang kalah. Kita tidak hidup dalam ketakutan, tapi dalam kemenangan karena Kristus.
Sangat bermanfaat
BalasHapus