Langsung ke konten utama

RENUNGAN BULAN MEI

TERJEBAK BERSAMA
Heskel Kurnia (Akuntansi 2023)

Shalom, Kasih Karunia Allah memberkati kita semua. Sebelumnya penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada rekan-rekan pengurus yang telah menyediakan wadah yang inklusif untuk penulis membuat renungan ini dengan harapan agar pembaca dapat menyadari pentingnya “kerugian” dalam hidup seseorang melalui sebuah lagu yang menjadi favorit penulis hingga kemudian menjadi judul renungan bulan ini.

Lagu “Terjebak Bersama” dari The Rain merupakan refleksi mendalam tentang hubungan yang telah teruji oleh waktu. Dirilis pada Desember 2021 sebagai bagian dari perjalanan musik mereka, lagu ini menyajikan narasi tentang dinamika hubungan yang penuh suka dan duka, namun tetap bertahan karena adanya rasa syukur dan penerimaan.

Dalam lagu ini, The Rain mengajak pendengar untuk melihat kata “terjebak” dari sudut pandang yang berbeda. Biasanya, “terjebak” memiliki konotasi yang negatif, namun melalui lirik seperti:

“Mereka bilang kita terjebak bersama, itu benar adanya. Oh, beruntungnya aku, terjebak bersamamu”.

Pembuat lagu ini berusaha untuk menyampaikan bahwa orang-orang yang selalu menganggap hubungan yang terjadi ditengah-tengah situasi yang tidak menguntungkan sebenarnya justru dapat menjadi anugerah. Kalimat ini mengungkapkan bahwa bersama seseorang yang dikasihi, segala keterkaitan terasa menyenangkan dan penuh dengan ucapan syukur.

Penulis menyimpulkan kalimat “terjebak” bersama seseorang yang kita kasihi bisa menjadi anugerah. Lagu ini menggambarkan hubungan yang tidak selalu sempurna; ada saat-saat saling membenci, namun juga ada tawa dan kebersamaan yang membuat segalanya berharga.

Dalam bait pertama lagu tersebut juga memiliki pesan tersirat bagaimana pertemuan dalam hidup adalah keajaiban dan berharga. Kebersamaan dalam menjalani suka duka menunjukkan kekuatan hubungan dan makna mendalam dari perjalanan hidup bersama terkasih (dalam hal ini sahabat, keluarga, dan sebagainya).

Dalam konteks Alkitabiah, “terjebak bersama” dimaknai sebagai syukur dan setia. 1 Tesalonika 5:18 berbunyi “Ucaplah syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”. “Kasih itu sabar;kasih itu murah hati....”(1 Korintus 13:4a). “Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu”. Pengikut Kristus yang sejati memilih bertahan bukan karena nyaman, tapi karena kasih, itulah bentuk pelayanan yang sejati. Kasih tidak selalu harus terasa manis, terkadang perlu pengorbanan lebih untuk menghasilkan buah yang baik. Tuhan membentuk manusia menjadi pemikir yang kritis dan pemimpin Kristen yang bernilai Kasih tidak selalu melalui jalan yang “nyaman” terkadang Tuhan memberikan jalan yang membiarkan manusia untuk “terjebak” seperti ditengah dinamika organisasi yang melelahkan, tanggung jawab yang berat, relasi yang menantang. Kita bertanya dalam hati “haruskah terus bertahan?”, “apakah aku masih dibutuhkan disini? Atau bahkan “ngapain jadi panitia/pengurus kalau tidak dapat SKS? Rugilah”.

Namun, saat kita berhenti sejenak dan merenung, ternyata justru di situasi itu dimana selalu ada tekanan yang membuat tidak nyaman malah membuat kita belajar banyak dan sadar bahwa kasih pasti selalu dibarengi dengan pengorbanan (Yohanes 15:13, 1 Yohanes 3:17).

Seperti lagu “Terjebak Bersama”, mungkin memang kita tidak merencanakan untuk berada di titik ini. Tapi bukankah Tuhan seringkali memakai situasi yang tidak kita rancang untuk membentuk kita?

“Mereka bilang kita terjebak bersama, itu benar adanya. Oh beruntungnya aku, terjebak bersamamu”; Penulis menegaskan kembali bahwa kadang Tuhan “membiarkan” kita dalam situasi sulit untuk mengajarkan kita arti kasih sejati. Kasih yang memilih untuk tetap tinggal, sekalipun ada luka; kasih yang menemukan anugerah dalam keterikatan yang mudah. “Terjebak bersama” mungkin bukan kondisi yang kita harapkan namun pasti menjadi kondisi yang kita butuhkan karena bisa menjadi tempat dimana Tuhan menyatakan kasih-Nya secara nyata.

Tuhan tahu, kamu mungkin ragu karena apa yang kamu dengar atau lihat. Tapi ingatlah, gereja dan organisasi Kristen bukanlah tempat untuk orang yang sempurna, melainkan tempat di mana orang yang RAPUH bertumbuh bersama. Justru lewat keterlibatanmulah, Tuhan bisa pakai kamu menjadi bagian dari perubahan yang baik. Kadang yang dibutuhkan bukan orang yang sudah yakin, tapi yang mau melangkah demi Iman.

ROH KUDUSLAH YANG MENUNTUN. AMIN. 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...