Langsung ke konten utama

TOTALITAS DALAM PELAYANAN


Ayat Tema :
Roma 12 : 11 – “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”
Melayani Tuhan adalah akibat dari roh kita yang menyala-nyala. Orang yang rohnya menyala-nyala tidak mungkin tidak melayani Tuhan. Lalu Bagaimana dengan orang yang susah diajak pelayanan padahal sudah Kristen dari lahir? Itu hanya agamanya, tetapi hubungan dengan Tuhan tidak ada. Sangat berbeda antara agama dengan hidup bersama Tuhan. Agama tidak menyelamatkan kita semua. Alkitab pun mengatakan suatu hari nanti akan banyak orang yang berseru Tuhan-Tuhan, tapi bukan orang-orang tersebut yang akan masuk kerajaan Allah, tetapi yang melakukan kehendak Bapa yang ada di sorga. Aktifitas Agama pun tidak menjamin keselamatan. Namun, seharusnya kita melayani karena Roh
kita menyala!
Roh yang menyala berarti kita “connected with GOD”. Banyak orang disebut Kristen, tapi tidak menyala, mengapa? Karena mereka semua belum “connected with GOD”.
“Connected” dimulai dari kesadaran pribadi kita. -Tuhan Kau Allahku Bapa dan Rajaku- benar-benar kalimat ini diimani dalam hidup kita. Kalau Dia adalah Tuhan, yang berarti tuan segala tuan, Dia mau apa saja seharusnya kita lakukan. Apakah benar Tuhan sudah menjadi Tuhan kita?
Salah satu murid Yesus, Petrus, pernah menyangkal dan menyumpahi Yesus. Petrus menyesal dan sedih dengan hal itu pada akhirnya. Ketika Petrus kembali menjadi nelayan bersama teman-temannya, Tuhan menampakkan diriNya kepada mereka. Ketika Tuhan mendekatinya, Petrus dalam hati ingat semua dosanya. Namun, Petrus benar-benar ingin mengakuinya karena memang benar hati Petrus melekat sama Tuhan.
“Connected with GOD” bukan berarti tidak pernah berbuat salah. “Connected with GOD” berarti keputusan di hati kita bahwa Yesus, Dialah Tuhan Bapa dan Raja Kita. Orang yang “Connected with GOD” selalu ada pertobatan di hatinya. Petrus memang berbuat salah, namun Petrus mau bertobat dan mengaku akan semua itu. Ketika kita mulai “connected with GOD”, kesadaran kita akan Firman Tuhan mulai jalan. Kita bisa melakukan kesalahan tapi kita bisa langsung sadar akan hal tersebut. Kenapa Yesus disebut juga Bapa? Karena Dia mau menerima kita apa adanya.
Apakah kita sudah menerima Yesus sebagai Tuhan Bapa dan Raja kita?
-Tak henti di setiap nafasku Ku kan menyembahMu s’lalu- Kita tidak menjadi rohani karena di PMK, gereja, dsb. Anytime, anywhere, kita menyembah Tuhan selalu, tidak pernah berubah, tidak pernah berhenti, ini adalah orang yang menyala rohNya, yang “conncected with GOD”.
Roma 8:28-29 – “8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”
“Connected with GOD” adalah dimulainya sebuah proses ditransferkannya energi ilahi yang membuat kita bergelora, roh kita menyala-nyala, kita mau melayani Tuhan sampai kita serupa dengan Kristus. Orang yang “connected with GOD” tidak mempunyai tujuan pelayanan yang lain selain serupa dengan Kristus dan rindu untuk orang lain diselamatkan hingga menjadi serupa dengan Kristus dalam segala hal.
Pelayanan bukan sekedar rohani, tapi seluruh bagian hidup kita harusnya memuliakan nama Tuhan.
Kenapa kita harus hidup sebagai manusia rohani?
1 Korintus 2 : 14 – “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.”
Dengan manusia duniawi, kita tidak bisa menerima keselamatan, pengampunan dosa. “Connected with GOD” membuat kita dapat menerima berkat-berkat dari Tuhan.
Ciri orang yang rohnya sudah menyala :
1.      Haus akan Tuhan
Sifat ini menggambarkan keinginan untuk benar-benar kenal Tuhan lebih lagi, selalu ingin dengar akan FirmanNya.
2.      Dikuasai Firman
Pemikiran kita adalah segala sesuatu yang kita lakukan, koneksinya ke Firman.
3.      Makin banyak mengasihi
Orang ini akan makin banyak mengasihi. Melayani tidak hanya untuk ‘aku’ tetapi mulai peduli orang lain dipulihkan dan diselamatkan.
4.      ‘Peka dengan hadirat Tuhan
Di manapun kita berada, kita tahu bahwa Tuhan bersama dengan kita dan kita bisa menyembahNya.
5.      Disiplin Rohani
Disiplin di sini diwujudnyatakan dalam membaca Firman, berdoa, menyembah Tuhan, puasa, melayani. Mengapa kita perlu disiplin? Roh Penurut, Daging Lemah! Ketika kita “connected with GOD”, kita akan dengan senang melakukannya.
Arfianti P. Mende

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...