Mengampuni di Saat Hati Terluka
Syalom PMKOers…
Apakah kita terluka oleh kekasih/teman dekat yang berkhianat?
Apakah kita terluka karena perkataan dan tingkah laku orang-orang disekitar kita?
Apakah kita terluka karena kekerasan orang tua?
Apakah kita terluka karena masa kecil merindukan kasih sayang seorang ayah/ibu (tapi mereka telah meninggal) ?
Apakah kita terluka karena tekanan dan persoalan kehidupan yang modern?
Dan mungkin masih banyak hal-hal yang menyebabkan kita terluka.
Kekecewaan dan kepedihan di dalam hati membuat kita merasa hidup ini kosong dan hampa, penderitaan, luka emosional menghalangi kita menikmati hubungan sepenuhnya dengan Bapa di Sorga.
Hampir setiap kita di dalam hidup ini pernah mengalami yang namanya sakit hati. Disakiti, dilukai, dikhianati, digosipkan, difitnah atau diperlakukan tidak adil oleh orang-orang disekitar.Apabila sakit hati tersebut tidak secara cepat diatasi maka akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih serius dalam hidup kita. Kita akan menjadi orang yang hidup dalam kehampaan, kesepian,dan dendam kesumat. Kita akan gampang marah, mudah tersinggung, berpikiran negatif, pasif, dan cenderung menganggap hidup kita tidak berharga.
Luka batin dan sakit hati muncul bukan karena perbuatan orang lain yang membuat kita sakit hati, tetapi justru terletak pada respon kita terhadap perbuatan orang tersebut. Alkitab memberi contoh dari kehidupan Yusuf yang begitu pahit oleh ulah saudara-saudaranya yang kecewa dan sakit hati sehingga mereka memperlakukan Yusuf dengan tidak adil. Tetapi Yusuf tidak menjadi pahit, benci, dan dendam. Justru Yusuf memberi pengampunan. Ini terjadi karena Yusuf memilih untuk merespon secara positif terhadap setiap masalah yang dihadapinya. Yusuf memiliki roh yang kuat. Ia tidak pernah mengisinkan kemarahan dan sakit hati menguasai dirinya sehingga ia bebas dari luka batin.
“Waktu tidak dapat menyembuhkan luka batin. Kesembuhan luka batin hanya dapat terjadi ketika kita mengijinkan kuasa kasih Kristus menguasai hati kita. Bukankan Alkitab berkata bahwa Dialah yang menanggung segala beban kita?”
(Matius 28:11, Yesaya 53:4-6).
Berikut beberapa cara yang bisa PMKOers lakukan untuk menyembuhkan luka batin kita…
Menyadari bahwa kita sedang terluka. Berlakulah jujur dan terbuka kepada Tuhan. Seringkali kesombongan menjadi penghalang untuk mengakui bahwa kita sedang terluka. Mintalah agar Tuhan memberikan kekuatan untuk mengakuinya.
Berusahalah untuk membuang perasaan-perasaan negatif yang masuk dalam hati kita. Kekesalan, kebencian, pemberontakan…jika terus menyimpannya akan menjadi racun yang mematikan. Katakan dengan tegas “Saya mengusir segala kebencian, kekesalan, kemarahan, dan dendam dari dalam hati saya!”.
Berilah pengampunan kepada orang yang melukai kita. Ini hal yang paling sulit tetapi harus dilakukan. Kita tidak akan pernah sembuh dari luka batin jika tidak mau mengampuni, bahkan Tuhan tidak mau mengampuni kita. Jika kita punya keinginan tetapi tidak mampu menjalankannya maka berdoalah agar Tuhan memberikan kekuatan.
PMKOers ingin bebas dari luka batin?
Berilah pengampunan kepada orang yang menyakiti kita, maka kita akan menemukan damai sejahtera, sukacita, dan kekuatan yang melimpah untuk menjalani kehidupan ini.
“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu” (Matius 6:15,16).
Amin. Selamat belajar mengampuni PMKOers
Jennyfer M A Parung
Ilmu Ekonomi 2010
“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa kepada aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya:” Bukan! Aku berkata kepadamu: “Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”(Matius 18:21-22)
Syalom PMKOers…
Apakah kita terluka oleh kekasih/teman dekat yang berkhianat?
Apakah kita terluka karena perkataan dan tingkah laku orang-orang disekitar kita?
Apakah kita terluka karena kekerasan orang tua?
Apakah kita terluka karena masa kecil merindukan kasih sayang seorang ayah/ibu (tapi mereka telah meninggal) ?
Apakah kita terluka karena tekanan dan persoalan kehidupan yang modern?
Dan mungkin masih banyak hal-hal yang menyebabkan kita terluka.
Kekecewaan dan kepedihan di dalam hati membuat kita merasa hidup ini kosong dan hampa, penderitaan, luka emosional menghalangi kita menikmati hubungan sepenuhnya dengan Bapa di Sorga.
Hampir setiap kita di dalam hidup ini pernah mengalami yang namanya sakit hati. Disakiti, dilukai, dikhianati, digosipkan, difitnah atau diperlakukan tidak adil oleh orang-orang disekitar.Apabila sakit hati tersebut tidak secara cepat diatasi maka akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih serius dalam hidup kita. Kita akan menjadi orang yang hidup dalam kehampaan, kesepian,dan dendam kesumat. Kita akan gampang marah, mudah tersinggung, berpikiran negatif, pasif, dan cenderung menganggap hidup kita tidak berharga.
Luka batin dan sakit hati muncul bukan karena perbuatan orang lain yang membuat kita sakit hati, tetapi justru terletak pada respon kita terhadap perbuatan orang tersebut. Alkitab memberi contoh dari kehidupan Yusuf yang begitu pahit oleh ulah saudara-saudaranya yang kecewa dan sakit hati sehingga mereka memperlakukan Yusuf dengan tidak adil. Tetapi Yusuf tidak menjadi pahit, benci, dan dendam. Justru Yusuf memberi pengampunan. Ini terjadi karena Yusuf memilih untuk merespon secara positif terhadap setiap masalah yang dihadapinya. Yusuf memiliki roh yang kuat. Ia tidak pernah mengisinkan kemarahan dan sakit hati menguasai dirinya sehingga ia bebas dari luka batin.
“Waktu tidak dapat menyembuhkan luka batin. Kesembuhan luka batin hanya dapat terjadi ketika kita mengijinkan kuasa kasih Kristus menguasai hati kita. Bukankan Alkitab berkata bahwa Dialah yang menanggung segala beban kita?”
(Matius 28:11, Yesaya 53:4-6).
Berikut beberapa cara yang bisa PMKOers lakukan untuk menyembuhkan luka batin kita…
Menyadari bahwa kita sedang terluka. Berlakulah jujur dan terbuka kepada Tuhan. Seringkali kesombongan menjadi penghalang untuk mengakui bahwa kita sedang terluka. Mintalah agar Tuhan memberikan kekuatan untuk mengakuinya.
Berusahalah untuk membuang perasaan-perasaan negatif yang masuk dalam hati kita. Kekesalan, kebencian, pemberontakan…jika terus menyimpannya akan menjadi racun yang mematikan. Katakan dengan tegas “Saya mengusir segala kebencian, kekesalan, kemarahan, dan dendam dari dalam hati saya!”.
Berilah pengampunan kepada orang yang melukai kita. Ini hal yang paling sulit tetapi harus dilakukan. Kita tidak akan pernah sembuh dari luka batin jika tidak mau mengampuni, bahkan Tuhan tidak mau mengampuni kita. Jika kita punya keinginan tetapi tidak mampu menjalankannya maka berdoalah agar Tuhan memberikan kekuatan.
PMKOers ingin bebas dari luka batin?
Berilah pengampunan kepada orang yang menyakiti kita, maka kita akan menemukan damai sejahtera, sukacita, dan kekuatan yang melimpah untuk menjalani kehidupan ini.
“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu” (Matius 6:15,16).
Amin. Selamat belajar mengampuni PMKOers
Jennyfer M A Parung
Ilmu Ekonomi 2010
Komentar
Posting Komentar