JANGAN KUATIR
Kuatir? No more!
Apakah anda pernah merasa kuatir?
Apa sih sebenarnya yang
membuat Anda merasa kuatir?
Semua manusia pasti pernah merasa kuatir bukan?
Namun apakah hal itu wajar?
Patutkah anak Tuhan merasa kuatir?
Hal kekuatiran terdapat dalam Matius 6 : 25-34. Ini
merupakan salah satu khotbah Yesus di bukit yang sedang mengajar orang banyak tentang
hal-hal sederhana dalam kehidupan manusia. Tuhan tahu kalau kita pasti pernah
merasa kuatir. Mari kita melihat apa yang dikatakan firman Tuhan:
1.Hidup lebih penting.
Tuhan tahu kalau kita butuh makan dan minum
juga pakaian. Itu adalah kebutuhan utama kita sebagai manusia. Kalau kita tidak
makan maka kita lapar dan jika kebutuhan itu tidak terpenuhi maka kita akan
mati. Apakah Tuhan tidak tahu? Tuhan tahu dan Tuhan mengatakan jangan kuatir
akan hidupmu (ay 32).
Sebagian besar dari kita mungkin hanya
memikirkan tentang hidup kita yang sementara di dunia ini, tentang makan,
minum, pakaian, bagaimana menyelesaikan studi, mempunyai pekerjaan dengan
penghasilan yang layak, mempunya tabungan yang cukup, menikah, mempunyai anak
dan cucu, menikmati masa tua dan kemudian mati (lantas kita berpikir bahwa kita
sudah benar-benar mengakhiri hidup dengan bahagia). Bukankah hidup yang demikian
merupakan impian semua orang dan kebanyakan orang rela melakukan apa saja untuk
bisa mewujudkan hidup seperti itu? Ayat 32 mengatakan semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi
Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. (TB). Dalam
ayat 25, Tuhan mengatakan bahwa hidup itu lebih penting. Hidup apakah yang
Tuhan maksudkan? Tuhan mempunyai perspektif hidup yang berbeda. Tuhan bukan
hanya memperhatikan hidup kita yang
sementara di bumi ini namun Ia juga ingin kita mempunyai hidup di kekekalan.
Tuhan juga ingin kita memperhatikan hidup di kekekalan YANG TIDAK AKAN PERNAH
BERAKHIR (tidak berkesudahan, berlangsung selamanya). Hal yang seharusnya kita kuatirkan adalah apakah saya sudah memperoleh
hidup yang kekal itu? Bukan hanya berkutat dengan apa yang saya makan,
minum, dan pakai (ay 31) karena hidup di dunia ini memang dan pasti akan
berakhir.
2. Tuhan sanggup memelihara.
Manusia adalah makhluk mulia dan berharga
kata pemazmur (Mazmur 8). Jika burung dan bunga yang tidak bekerja pun Tuhan
sanggup pelihara apalagi manusia yang Tuhan buat segambar dan serupa dengan
Allah (Kejadian 1:26,27). Oleh sebab itu Tuhan mengatakan bahwa kita tidak
perlu takut apalagi kuatir akan hidup kita karena sesungguhnya rasa aman kita
hanya ada di dalam Tuhan. Kekuatiran merupakan tanda bahwa kita kurang percaya.
Bukankah sebagai anak Tuhan kita seharusnya percaya dan beriman kepada-Nya?
3. Kuatir bukanlah solusi!
Menurut KBBI, khawatir adalah takut
(gelisah, cemas) terhadap sesuatu hal yang belum diketahui dengan pasti. Apakah
di dalam dunia ini ada manusia yang dapat memastikan apa yang terjadi dalam
hidupnya untuk 1 detik ke depannya saja? Sama sekali tidak ada! Sebab jika ada manusia
yang dapat memastikan 1 detik dalam hidupnya maka manusia tidak memerlukan
Tuhan. Kuatir tidak akan membuat hidup lebih baik malahan hanya akan membuat
hidup lebih buruk. Orang akan bekerja lebih giat bahkan rela mengambil waktu
ekstra (lembur) hingga mengabaikan kesehatannya hanya untuk mendapatkan uang.
Mengapa? Karena tuntutan hidup. Orang kuatir jika ia tidak mempunyai uang dan
tabungan. Namun setelah jatuh sakit toh uang yang dikumpulkan akan dipakai
untuk berobat dan mendapatkan kesembuhan. Itulah sebabnya Tuhan mengatakan
bahwa kekuatiran tidak dapat menambah sehasta jalan hidup manusia (ay 27).
4. Kewajiban mendahului hak
Jauh di dalam relung hati manusia yang paling
dalam, Tuhan menaruh sebuah ruang kekosongan yang tidak dapat diisi oleh apapun
juga selain oleh Tuhan sendiri. Tuhan menaruh kerinduan di dalam hati manusia
untuk mencari penciptanya. Pencarian jati diri manusia sesungguhnya adalah
pencarian akan Allah itu sendiri. Manusia tidak akan pernah benar-benar
menemukan jati dirinya jika ia belum menemukan Allah. Kewajiban kita adalah
mencari kerajaan Allah dan kebenarannya (ay 33,34) dan setelah itu barulah kita
dapat mengklaim hak kita untuk memperoleh janji Tuhan. Kerajaan Allah dan
kebenaran yang dimaksud adalah pribadi Allah itu sendiri, perkara-perkara yang berhubungan
dengan kekekalan, dan bagaimana kita menjalani hidup di bumi ini (sebagaimana
mestinya sesuai dengan standar yang Tuhan telah tetapkan melalui firman-Nya).
Apa yang dapat kita lakukan untuk menghindari kekuatiran? Mari
kita menjaga pikiran agar hati tidak kuatir "karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat"
(Matius 15:19)
Cara menjaga pikiran adalah dengan berdoa dan
bersyukur.
Janganlah hendaknya kamu
kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera
Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam
Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang
mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya
itu - Filipi 4:6-8 (TB).
Selain berdoa dan bersyukur, mari menyerahkan segala
kekuatiran kepada Tuhan sebab Ia yang memelihara hidup kita dan lawanlah si iblis
(1 Petrus 5:7-8). Hidup ini sudah terlalu berat untuk dipikirkan dan ditanggung
seorang diri. Apakah Anda sanggup? Jika tidak, serahkanlah kepada Pribadi yang
lebih kuat. Iblis akan berusaha untuk membuat kita merasa kuatir dan kurang
percaya kepada Tuhan melalui tekanan hidup dan intimidasi namun saya dan kamu
harus melawan si iblis dengan menolak perkataannya. Seringkali anak Tuhan
menyatakan bahwa mereka menolak iblis tapi sesungguhnya yang mereka tolak hanya
pribadinya, perkataan si iblis masih di dengarkan. Sedangkan kita mengaku bahwa
kita menerima Tuhan namun yang diterima hanya pribadi-Nya, perkataan Tuhan
tidak didengarkan. Tuhan mau agar kita LAWAN si iblis yang berarti kita lawan
pribadinya dan lawan perkataannya! Kita melawan si iblis dengan merenungkan
firman Tuhan dan mempercayai janji-janji Tuhan. Aku percaya Tuhan akan
memberikan masa depan yang indah dan penuh harapan kepadamu dan kepadaku! Ada
sebuah pujian dari KPPK 223 yang mengingatkan bahwa kita tidak perlu kuatir
akan hari esok sebab kita tahu siapa yang memegangnya. Semoga dapat menguatkan
kita semua, Tuhan Yesus memberkati!
Aku Tahu Tuhan Menguasai Hari Esok (I Know
Who Holds Tomorrow)
Ira F. Stanphill
1: 'Ku tak tahu hari esokku, hanya hidup
bagi-Mu,
'ku tak tahu esok terangkah, ataukah hari
gelap.
kini 'ku berserah penuh, kar'na Dia
Mahatahu.
2: 'Ku tak
tahu hari esokku, mungkin miskin terlantar,
burung bunga kaup'lihara, aku diantaranya.
Jalanku 'kan Kauratakan, firman-Mu b'ri
penerang,
hidupku kau pandu s'lalu, darah-Mu b'ri
lindungan.
3: Meski jalan makin terang, bagai tangga ke
sorga,
bebanku makin meringan, dari remang jadi
t'rang.
Di sana terang benderang, tiada air mata,
terlihat perisai indah, berkat Tuhan
melimpah.
Ref.
Banyak hal yang 'kan terjadi, dalam hidupku
ini,
kutahu siapa yang berkuasa, mengatur
semuanya.
Komentar
Posting Komentar