PERSIAPAN
YANG MATANG
“Rancangan
orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang
tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan”
Amsal
21:5
Kata rancangan sangat
identik dengan kata persiapan. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia,
persiapan diartikan sebagai (1) perlengkapan dan persedian (untuk se-suatu);
(2) perbuatan (hal dan sebagainya)
bersiap-siap atau mempersiapkan; tindakan (rancangan dan sebagainya) untuk
sesuatu.
Sebagai mahasiswa kita sangat berteman baik dengan kata
“rancangan”. Mulai dari rancangan kuliah, rancangan organisasi, sampai ke
rancangan finasial. Tujuan dari rancangan tersebut adalah keberhasilan atau
hasil yang maksimal. Faktor
terbesar dalam menentukan keberhasilan ataupun kegagalan seseorang dapat
terlihat dari seberapa matang persiapan yang ia lakukan. Persiapan yang matang
dapat mendatangkan keberhasilan (hasil yang maksimal), begitupun sebaliknya.
Mereka yang berhasil tanpa persiapan bisa dikatakan kebetulan atau
keberuntungan. Itu bisa terjadi sekali tapi tidak berkali-kali.
Musuh terbesar dari
keberhasilan adalah ketergesaan. Di zaman modern saat ini, banyak dari kita
yang ingin mencapai keberhasilan dengan cepat, ingin semuanya serba instan. Dampak
dari itu,
banyak pula dari kita
mengambil keputusan berani seakan memiliki motivasi yang kuat sedangkan
kenyataannya apa yang kita lakukan itu tidak mempunyai persiapan yang matang.
Ketika apa yang kita harapkan tidak berjalan dengan baik, kita tidak dapat
mengatasinya karena faktor ketergesaan itu dan yang muncul hanyalah penyesalan.
Hal ini bisa saja berbeda ketika kita mempunya persiapan yang matang. Persiapan
yang matang membuat kita memikirkan atau merenungkan dengan sangat mendalam
rencana-rencana yang akan kita lakukan. Persiapan yang matang tidak hanya
menghasilkan satu alternatif tapi bisa menghasilkan alternative lainnya ketika
rencana tidak berhasil.
Persiapan yang matang
tidak boleh dipandang sebelah mata. Ketika persiapan kita matang, setidaknya
kita sudah mencapai setengah dari keberhasilan yang ingin kita raih. Sisanya
tergantung eksekusi dari kita, apakah kita melakukan dengan baik hal yang sudah
dipersiapkan atau tidak dan yang terpenting selalu mengandalkan Tuhan dalam
setiap apa yang kita lakukan.
“Kegagalan
untuk mempersiapkan adalah mempersiapkan kegagalan.”
Komentar
Posting Komentar