Langsung ke konten utama

Renungan Edisi September



PERSIAPAN YANG MATANG

“Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan”
Amsal 21:5

Kata rancangan sangat identik dengan kata persiapan. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, persiapan diartikan sebagai (1) perlengkapan dan persedian (untuk se-suatu); (2) perbuatan (hal dan sebagainya) bersiap-siap atau mempersiapkan; tindakan (rancangan dan sebagainya) untuk sesuatu.

Sebagai mahasiswa kita sangat berteman baik dengan kata “rancangan”. Mulai dari rancangan kuliah, rancangan organisasi, sampai ke rancangan finasial. Tujuan dari rancangan tersebut adalah keberhasilan atau hasil yang maksimal. Faktor terbesar dalam menentukan keberhasilan ataupun kegagalan seseorang dapat terlihat dari seberapa matang persiapan yang ia lakukan. Persiapan yang matang dapat mendatangkan keberhasilan (hasil yang maksimal), begitupun sebaliknya. Mereka yang berhasil tanpa persiapan bisa dikatakan kebetulan atau keberuntungan. Itu bisa terjadi sekali tapi tidak berkali-kali.

Musuh terbesar dari keberhasilan adalah ketergesaan. Di zaman modern saat ini, banyak dari kita yang ingin mencapai keberhasilan dengan cepat, ingin semuanya serba instan. Dampak dari itu,
banyak pula dari kita mengambil keputusan berani seakan memiliki motivasi yang kuat sedangkan kenyataannya apa yang kita lakukan itu tidak mempunyai persiapan yang matang. Ketika apa yang kita harapkan tidak berjalan dengan baik, kita tidak dapat mengatasinya karena faktor ketergesaan itu dan yang muncul hanyalah penyesalan. Hal ini bisa saja berbeda ketika kita mempunya persiapan yang matang. Persiapan yang matang membuat kita memikirkan atau merenungkan dengan sangat mendalam rencana-rencana yang akan kita lakukan. Persiapan yang matang tidak hanya menghasilkan satu alternatif tapi bisa menghasilkan alternative lainnya ketika rencana tidak berhasil. 

Persiapan yang matang tidak boleh dipandang sebelah mata. Ketika persiapan kita matang, setidaknya kita sudah mencapai setengah dari keberhasilan yang ingin kita raih. Sisanya tergantung eksekusi dari kita, apakah kita melakukan dengan baik hal yang sudah dipersiapkan atau tidak dan yang terpenting selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap apa yang kita lakukan.

“Kegagalan untuk mempersiapkan adalah mempersiapkan kegagalan.”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...