Langsung ke konten utama

Renungan Edisi November

SEMUA KARENA TUHAN 


Dalam dunia ini, sadar atau tidak kita hidup dalam dunia yang terbiasa mengabaikan campur tangan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. kurikulum pendidikan cenderung mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi bisa dijelaskan dengan ilmiah,dan Liputan media yang cenderung menyampaikan sesuatu hanya dari perspektif logika. Akibatnya situasi seperti ini sedikit banyak memengaruhi kehidupan rohani kita dimana kita kesulitan melihat pekerjaan Tuhan dalam hidup kita dan juga kita seringkali abai atau tidak menyadari bahwa ada invisible hand yang mengatur hidup kita. 

Segala yang terlihat normal dan bisa dijelaskan dengan logika dipersepsikan sebagai peristiwa yang terjadi tanpa campur tangan Tuhan. Hanya yang bersifat mukjizat yang diakui sebagai pekerjaan Tuhan. Masalahnya kemudian bahwa banyak dari kita yang selama hidup mungkin belum pernah mengalami hal ajaib ataupun sesuatu yang sering kita sebut mukjizat. Akibatnya, Kita bertanya-tanya apakah Tuhan sunguh masih dan sedang bekerja dalam hidup kita,bahkan bertanya apakah Dia sungguh ada. Akhirnya, iman kita sebagai anak Tuhan menjadi goyah. 

Ada saat dimana kita sukses dalam suatu hal, kita menganggap bahwa hal itu bisa terjadi karena ketekunan dan kerja keras kita sendiri dan ketika kita mengalami kegagalan kita lantas balik menyalahkan cara kerja Tuhan dalam hidup kita. Abraham Lincoln adalah seorang pribadi yang ulet. Sifatnya yang pantang menyerah telah membuatnya mampu bertahan melalui berbagai rintangan dan menjadi orang yang berhasil. 

Abraham Lincoln mampu membuat kegagalan menjadi “batu loncatan” untuk maju dari satu keberhasilan kepada keberhasilan yang lebih tinggi.  
1816 :Keluarganya diusir dari rumahnya,sehingga ia harus bekerja. 
1818 :Ibunya meninggal dunia 
1831 :Gagal dalam berbisnis 
1832 :Gagal menjadi anggota egislative. Ia kehilangan pekerjaan dan ingin sekolah di falkutas hukum tetapi tidak diterima. 
1833 :Meminjam uang untuk memulai lagi bisnisnya dan bangkrut pada tahun itu juga.Ia harus melunasi hutangnya selama 17 tahun. 
1834 :Terpilih sebagai anggota egislative 
1835 :Bertunangan, kemudian tunangannya mati dan ia patah hati 
1836 :Mengalami “nervous breakdown” dan harus berbaring selama 6 bulan 
1838 :Ingin menjadi pembicara badan egislative, tetapi gagal 
1840 :Ingin menjadi “Elector”, tetapi gagal 
1843 :Ingin menjadi anggota kongres, tetapi gagal 
1846 :Berhasil menjadi anggota kongres 
1848 :Tidak terpilih untuk yang kedua kalinya sebagai anggota kongres 
1849 :Melamar sebagai walikota, tetapi ditolak 
1854 :Ingin menjadi anggota Senat Amerika, tetapi gagal 
1856 :Mencalonkan diri sebagai Wakil President Amerika, tetapi gagal karena ia hanya mendapat suara kurang dari 100 
1858 :Ingin menjadi anggota Senat Amerika lagi, tetapi kalah 
1860 :Terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. 

Dari kisah di atas, kita boleh saja berpendapat bahwa keuletan, kedisiplinan, atatupun kerja keras lah yang membuat seseorang bisa berhasil. Namun kita juga harus menyadari bahwa di balik usaha kita untuk mencapai suatu tujuan yang kita inginkan, ada “tangan tak terlihat” yang bekerja mendatangkan kebaikan bagi kehidupan kita umatNya , itulah Tuhan Yesus Kristus. Segala hal dipakaiNya, baik itu suka maupun duka, kesuksesan maupun kegagalan semuanya itu digunakan Tuhan untuk mendatangkan kebaikan bagi hidup kita. Semoga di setiap usaha yang kita lakukan kita masih bisa menyadari dan merasakan penyertaan Tuhan dalam hidup kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...