SEMUA KARENA TUHAN
Dalam dunia ini, sadar atau tidak kita hidup dalam dunia yang terbiasa mengabaikan campur tangan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. kurikulum pendidikan cenderung mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi bisa dijelaskan dengan ilmiah,dan Liputan media yang cenderung menyampaikan sesuatu hanya dari perspektif logika. Akibatnya situasi seperti ini sedikit banyak memengaruhi kehidupan rohani kita dimana kita kesulitan melihat pekerjaan Tuhan dalam hidup kita dan juga kita seringkali abai atau tidak menyadari bahwa ada invisible hand yang mengatur hidup kita.
Segala yang terlihat normal dan bisa dijelaskan dengan logika dipersepsikan sebagai peristiwa yang terjadi tanpa campur tangan Tuhan. Hanya yang bersifat mukjizat yang diakui sebagai pekerjaan Tuhan. Masalahnya kemudian bahwa banyak dari kita yang selama hidup mungkin belum pernah mengalami hal ajaib ataupun sesuatu yang sering kita sebut mukjizat. Akibatnya, Kita bertanya-tanya apakah Tuhan sunguh masih dan sedang bekerja dalam hidup kita,bahkan bertanya apakah Dia sungguh ada. Akhirnya, iman kita sebagai anak Tuhan menjadi goyah.
Ada saat dimana kita sukses dalam suatu hal, kita menganggap bahwa hal itu bisa terjadi karena ketekunan dan kerja keras kita sendiri dan ketika kita mengalami kegagalan kita lantas balik menyalahkan cara kerja Tuhan dalam hidup kita.
Abraham Lincoln adalah seorang pribadi yang ulet. Sifatnya yang pantang menyerah telah membuatnya mampu bertahan melalui berbagai rintangan dan menjadi orang yang berhasil.
Abraham Lincoln mampu membuat kegagalan menjadi “batu loncatan” untuk maju dari satu keberhasilan kepada keberhasilan yang lebih tinggi.
1816 :Keluarganya diusir dari rumahnya,sehingga ia harus bekerja.
1818 :Ibunya meninggal dunia
1831 :Gagal dalam berbisnis
1832 :Gagal menjadi anggota egislative. Ia kehilangan pekerjaan dan ingin sekolah di
falkutas hukum tetapi tidak diterima.
1833 :Meminjam uang untuk memulai lagi bisnisnya dan bangkrut pada tahun itu juga.Ia harus melunasi hutangnya selama 17 tahun.
1834 :Terpilih sebagai anggota egislative
1835 :Bertunangan, kemudian tunangannya mati dan ia patah hati
1836 :Mengalami “nervous breakdown” dan harus berbaring selama 6 bulan
1838 :Ingin menjadi pembicara badan egislative, tetapi gagal
1840 :Ingin menjadi “Elector”, tetapi gagal
1843 :Ingin menjadi anggota kongres, tetapi gagal
1846 :Berhasil menjadi anggota kongres
1848 :Tidak terpilih untuk yang kedua kalinya sebagai anggota kongres
1849 :Melamar sebagai walikota, tetapi ditolak
1854 :Ingin menjadi anggota Senat Amerika, tetapi gagal
1856 :Mencalonkan diri sebagai Wakil President Amerika, tetapi gagal karena ia hanya mendapat suara kurang dari 100
1858 :Ingin menjadi anggota Senat Amerika lagi, tetapi kalah
1860 :Terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat.
Dari kisah di atas, kita boleh saja berpendapat bahwa keuletan, kedisiplinan, atatupun kerja keras lah yang membuat seseorang bisa berhasil. Namun kita juga harus menyadari bahwa di balik usaha kita untuk mencapai suatu tujuan yang kita inginkan, ada “tangan tak terlihat” yang bekerja mendatangkan kebaikan bagi kehidupan kita umatNya , itulah Tuhan Yesus Kristus. Segala hal dipakaiNya, baik itu suka maupun duka, kesuksesan maupun kegagalan semuanya itu digunakan Tuhan untuk mendatangkan kebaikan bagi hidup kita. Semoga di setiap usaha yang kita lakukan kita masih bisa menyadari dan merasakan penyertaan Tuhan dalam hidup kita.
Komentar
Posting Komentar