Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Renungan Edisi Maret

KEBAIKAN HATI Dalam kehidupan kita sehari-hari kita tentu saja sudah   seringkali mendengar kata “kebaikan hati”. Pernahkah kita bertanya, sebenarnya dari mana asalnya “kebaikan hati” seseorang. Mengapa manusia berbuat baik ? Apakah berbuat baik merupakan bawaan manusia sejak ia dilahirkan?. Kebaikan hati ( kindness ) berasal dari Bahasa Yunani   yaitu Chrestos yang berarti “kemurahan, murah hati, baik hati, atau ramah”. Jika diselidiki lebih jauh, Chrestos juga berarti berguna, berfaedah, bermanfaat.   Jadi dapat disimpulkan, Kebaikan Hati bukan hanya sekedar berbuat baik menolong orang lain, tetapi kebaikan hati berarti kita berbuat sesuatu yang berguna untuk orang lain yang sumbernya berasal dari hati kita. Banyak hal yang menjadi dasar kebaikan hati seseorang. Misalnya saja pemahaman mengenai nilai-nilai, adat, atau norma yang kemudian menjadi dasar perbuatan baik seseorang. Hal lain yang bisa menjadi dasar seseorang juga berbuat baik adalah ajaran yang...

Renungan Edisi Februari

Pembawa Damai Damai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah aman, tentram, rukun. Menjadi pembawa damai berarti menjadi orang yang dapat menciptakan keamanan, ketentraman, kerukunan dan sebagainya. Menjadi seorang pembawa damai, terlebih dahulu harus berdamai dengan dirinya sendiri, barulah damai itu akan meluas dalam keluarga, lingkungan, masyarakat, dan bangsa. Damai yang dimaksud dalam bacaan ini adalah shalom yaitu damai sejahtera . Kata shalom dapat merujuk kepada kedamaian dalam kehidupan seseorang, baik itu dalam hubungannya dengan masyarakat di antara bangsa dan negara, maupun hubungan dengan Allah. Damai sejahtera yang seperti inilah yang telah dikaruniakan dan dijanjikan Tuhan bagi kita. Namum ini menuntut usaha, kerja keras, dan uji diri secara terus menerus untuk memeliharanya. Perikop ini mirip dengan pengutusan kedua belas belas murid atau pengikut Yesus, termasuk beberapa petunjuk yang diberikan Yesus kepada mereka. Ketujuh puluh pengikut diutus ke kot...

Renungan Edisi Januari

Allah Beserta Kita Masih di Januari 2018, tahun baru belum tiga minggu. Ada apa saja yang sudah kita alami? Suka? Duka ? tidak bisa kita utarakan satu persatu. Itu belum tiga minggu, sudah ada gempa , sudah ada musibah penyakit, gedung roboh. Tetapi di dalamnya ada tangan Tuhan yang menyelamatkan mereka yang selamat dan mengangkat mereka yang menjadi korban. Lalu sudahkah kita mengucap syukur saat kita luput dari semua itu? Tentu, kita semua yang ada di tempat ini sangat yakin dan setuju bahwa hidup kita kemarin, hari ini, nanti bahkan sampai selama-lamanya akan ada dibawah penyertaan Tuhan. Tetapi kitalah yang mungkin memberontak ketika kita jatuh,kitalah yang mungkin menjauh dari-Nya. Ia setia, Ia kasih, Ia pemurah. Ketika kita bersama Dia maka kita akan dibuatnya berhasil. Yakin? Bukan dalam materi tetapi ketenangan hidup. Mintalah bukan untuk diluputkan dari beban hidup, tetapi mintalah untuk dikuatkan dalam pengharapan. Ada janji Tuhan. 7 Berkat janji Tuhan dalam Yoe...