Langsung ke konten utama

Renungan Edisi Februari


Pembawa Damai

Damai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah aman, tentram, rukun. Menjadi pembawa damai berarti menjadi orang yang dapat menciptakan keamanan, ketentraman, kerukunan dan sebagainya. Menjadi seorang pembawa damai, terlebih dahulu harus berdamai dengan dirinya sendiri, barulah damai itu akan meluas dalam keluarga, lingkungan, masyarakat, dan bangsa.

Damai yang dimaksud dalam bacaan ini adalah shalom yaitu damai sejahtera. Kata shalom dapat merujuk kepada kedamaian dalam kehidupan seseorang, baik itu dalam hubungannya dengan masyarakat di antara bangsa dan negara, maupun hubungan dengan Allah. Damai sejahtera yang seperti inilah yang telah dikaruniakan dan dijanjikan Tuhan bagi kita. Namum ini menuntut usaha, kerja keras, dan uji diri secara terus menerus untuk memeliharanya.

Perikop ini mirip dengan pengutusan kedua belas belas murid atau pengikut Yesus, termasuk beberapa petunjuk yang diberikan Yesus kepada mereka. Ketujuh puluh pengikut diutus ke kota-kota yang kelak akan dikunjungi oleh Yesus sendiri. Mereka disuruh untuk mempersiapkan orang di kota-kota tersebut agar dapat menerima kunjungan Yesus kemudian. Perjalanan pengikut-pengikut yang diutus itu dianggap sangat mendesak sehingga mereka harus memusatkan tenaga dan pikiran mereka dan mereka harus menghindarkan semua gangguan yang mungkin akan menggagalkan tugas mereka.

Yesus mengutus mereka berdua-dua supaya mereka dapat saling menguatkan dan bekerja sama dengan baik. Jika salah seorang jatuh, maka yang lain akan membantunya berdiri. Selain itu, pengutusan berdua-dua juga merupakan penegasan kesaksian dalam kehidupan masyarakat Yahudi.
Pada saat itu Tuhan mengutus mereka karena Tuhan melihat ada banyak tuaian, tetapi sedikit pekerja untuk menuaianya. Apakah arti tuaian? Tuaian adalah jiwa-jiwa. 

Tuaian menggambarkan orang-orang yang siap masuk ke dalam kerajaan Allah. Banyak sekali orang yang menunggu untuk dibawa masuk ke dalam hidup yang kekal. Apa yang akan terjadi jika tuaian tidak dibawa masuk? Sebagai perumpamaan, tuaian itu akan membusuk. Tuaian tidak boleh dibiarkan begitu saja di masa panen karena burung-burung akan memakannya dan hujan akan membuatnya membusuk. Yang dimaksudkan sebagai pemilik atau yang empunya tuaian adalah Allah. 

Dia mengirimkan pekerja-pekerja untuk menuai di ladangNya. Dan pekerja adalah orang-orang yang di utus untuk memberitakan Injil atau kabar baik kepada tuaian atau jiwa-jiwa itu.
Dikatakan bahwa Tuhan mengutus mereka seperti anak domba ke tengan-tengan serigala. Orang percaya yang mengikuti kehendak Allah dengan setia akan menghadapi banyak bahaya. Mereka akan menjadi seperti anak domba yang tak berdaya di tengah-tengah serigala. Karena menyadari hal ini, kita harus berdoa memohon kehadiran, perlindungan, dan bantuan Allah.

Mereka dilarang untuk memberatkan dirinya dengan membawa pakaian berlebihan. Maksud dari perintah ini ialah agar mereka jangan membawa barang-barang atu pesediaan yang dapat menghambat perjalanan mereka. Mereka sepenuhnya harus bergantung pada pemeliharaan Allah. Selain itu Tuhan melarang mereka memberi salam kepada siapapun sepanjang dalam perjalanan. Tuhan tidak bermaksud agar mereka menjadi orang yang tidak ramah, maksudnya ialah bahwa mereka harus langsung pergi ke tujuan mereka dan jangan gara-gara memberi salam secara berlebihan, mereka terlambat atau terhalang sampai ke tujuan.

Satu hal yang Tuhan tidak lupa dalam pengutusan ini, yaitu perintah memberikan salam ketika memasuki sebuah rumah  merupakan suatu keharusan bagi setiap utusan. Pemberian  salam, "damai sejahtera bagi rumah ini" merupakan langkah awal untuk menawarkan damai sejahtera yang ada pada Yesus Kristus, juga  jalan untuk memberitakan Injil perdamaian. Akan tetapi Tuhan  memberikan peringatan bahwa tidak semua salam mereka akan  ditanggapi secara positif, ada keluarga-keluarga yang membuka pintu rumahnya bagi mereka, tetapi ada pula yang akan menolak  mereka.

Dari firman Tuhan ini kita bisa belajar bahwa tidak mudah untuk menjadi pekerja Kristus. Ada banyak tantangan, akan ada penolakan. Namum kita harus tetap percaya, bahwa dengan pemeliharaan Tuhan, dengan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, semuanya akan dibuatnya berhasil.
Bagaimana dengan kita pengikut-pengikut Kristus masa kini? Mari  tunaikan tugas pemberitaan kabar baik  dan damai sejahtera  dengan setia, senantiasa bergantung  pada Tuhan dan lihatlah bagaimana Roh Kudus bekerja dengan memenangkan jiwa-jiwa bagi Allah. Mari kita mulai dengan menjadi pembawa damai bagi orang-orang sekitar kita, dimana Tuhan menempatkan kita untuk berproses, di kampus, di tempat kerja, di organisasi, dan dimana pun.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...