Pembawa
Damai
Damai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
aman, tentram, rukun. Menjadi pembawa damai berarti menjadi orang yang dapat
menciptakan keamanan, ketentraman, kerukunan dan sebagainya. Menjadi seorang
pembawa damai, terlebih dahulu harus berdamai dengan dirinya sendiri, barulah
damai itu akan meluas dalam keluarga, lingkungan, masyarakat, dan bangsa.
Damai yang
dimaksud dalam bacaan ini adalah shalom yaitu
damai sejahtera. Kata shalom dapat merujuk kepada kedamaian dalam kehidupan
seseorang, baik itu dalam hubungannya dengan masyarakat di antara bangsa dan
negara, maupun hubungan dengan Allah. Damai sejahtera yang seperti inilah yang
telah dikaruniakan dan dijanjikan Tuhan bagi kita. Namum ini menuntut usaha,
kerja keras, dan uji diri secara terus menerus untuk memeliharanya.
Perikop ini
mirip dengan pengutusan kedua belas belas murid atau pengikut Yesus, termasuk
beberapa petunjuk yang diberikan Yesus kepada mereka. Ketujuh puluh pengikut
diutus ke kota-kota yang kelak akan dikunjungi oleh Yesus sendiri. Mereka
disuruh untuk mempersiapkan orang di kota-kota tersebut agar dapat menerima
kunjungan Yesus kemudian. Perjalanan pengikut-pengikut yang diutus itu dianggap
sangat mendesak sehingga mereka harus memusatkan tenaga dan pikiran mereka dan
mereka harus menghindarkan semua gangguan yang mungkin akan menggagalkan tugas
mereka.
Yesus mengutus
mereka berdua-dua supaya mereka
dapat saling menguatkan dan bekerja sama dengan baik. Jika salah seorang jatuh,
maka yang lain akan membantunya berdiri. Selain itu, pengutusan berdua-dua juga
merupakan penegasan kesaksian dalam kehidupan masyarakat Yahudi.
Pada saat itu
Tuhan mengutus mereka karena Tuhan melihat ada banyak tuaian, tetapi sedikit
pekerja untuk menuaianya. Apakah arti tuaian? Tuaian adalah jiwa-jiwa.
Tuaian
menggambarkan orang-orang yang siap masuk ke dalam kerajaan Allah. Banyak
sekali orang yang menunggu untuk dibawa masuk ke dalam hidup yang kekal. Apa
yang akan terjadi jika tuaian tidak dibawa masuk? Sebagai perumpamaan, tuaian
itu akan membusuk. Tuaian tidak boleh dibiarkan begitu saja di masa panen
karena burung-burung akan memakannya dan hujan akan membuatnya membusuk. Yang
dimaksudkan sebagai pemilik atau yang empunya tuaian adalah Allah.
Dia mengirimkan pekerja-pekerja untuk menuai di ladangNya. Dan pekerja adalah orang-orang yang di utus untuk memberitakan Injil atau kabar baik kepada tuaian atau jiwa-jiwa itu.
Dikatakan bahwa
Tuhan mengutus mereka seperti anak domba ke tengan-tengan serigala. Orang
percaya yang mengikuti kehendak Allah dengan setia akan menghadapi banyak
bahaya. Mereka akan menjadi seperti anak domba yang tak berdaya di tengah-tengah
serigala. Karena menyadari hal ini, kita harus berdoa memohon kehadiran,
perlindungan, dan bantuan Allah.
Mereka dilarang
untuk memberatkan dirinya dengan membawa pakaian berlebihan. Maksud dari
perintah ini ialah agar mereka jangan membawa barang-barang atu pesediaan yang
dapat menghambat perjalanan mereka. Mereka sepenuhnya harus bergantung pada
pemeliharaan Allah. Selain itu Tuhan melarang mereka memberi salam kepada
siapapun sepanjang dalam perjalanan. Tuhan tidak bermaksud agar mereka menjadi
orang yang tidak ramah, maksudnya ialah bahwa mereka harus langsung pergi ke
tujuan mereka dan jangan gara-gara memberi salam secara berlebihan, mereka
terlambat atau terhalang sampai ke tujuan.
Satu hal yang
Tuhan tidak lupa dalam pengutusan ini, yaitu perintah memberikan salam ketika
memasuki sebuah rumah merupakan suatu keharusan
bagi setiap utusan. Pemberian salam,
"damai sejahtera bagi rumah ini" merupakan langkah awal untuk
menawarkan damai sejahtera yang ada pada Yesus Kristus, juga jalan untuk memberitakan Injil perdamaian.
Akan tetapi Tuhan memberikan peringatan
bahwa tidak semua salam mereka akan ditanggapi
secara positif, ada keluarga-keluarga yang membuka pintu rumahnya bagi mereka,
tetapi ada pula yang akan menolak mereka.
Dari
firman Tuhan ini kita bisa belajar bahwa tidak mudah untuk menjadi pekerja
Kristus. Ada banyak tantangan, akan ada penolakan. Namum kita harus tetap
percaya, bahwa dengan pemeliharaan Tuhan, dengan bergantung sepenuhnya kepada
Tuhan, semuanya akan dibuatnya berhasil.
Bagaimana dengan kita
pengikut-pengikut Kristus masa kini? Mari tunaikan tugas pemberitaan kabar baik dan damai sejahtera dengan setia, senantiasa bergantung pada Tuhan dan lihatlah bagaimana Roh Kudus
bekerja dengan memenangkan jiwa-jiwa bagi Allah. Mari kita mulai dengan menjadi
pembawa damai bagi orang-orang sekitar kita, dimana Tuhan menempatkan kita
untuk berproses, di kampus, di tempat kerja, di
organisasi, dan dimana pun.
Komentar
Posting Komentar