Langsung ke konten utama

Artikel Edisi Februari


Jangan Terlalu Jauh Melihat

Halo Sobat PMKO, pada kali ini saya sebagai penulis akan membahas tentang “Jangan Terlalu Jauh Melihat”, apa sih arti dari kata jangan terlalu jauh melihat, disini dasar saya sebagai penulis membawa tema ini karena saya ingin membawa KASIH di tengah-tengah sobat semua. Kurangnya kesadaran kita akan kasih untuk sesama manusia membuat saya sadar bahwa selama ini kita tidak menampilkan kekristenan yang dipelajari hampir tiap minggu dalam kitab suci, ini terbukti dari seberapa paham kita akan penderitaan orang-orang di dekat kita. Apasih hubungan Kasih dan Jangan melihat terlalu jauh? Nah ini yang ingin saya bahas.
Saya akan membuat ilustrasi dari pengalaman saya terhadap seorang Dosen ekonomi Unhas. Pada suatu hari saya dihubungi senior saya untuk menjadi panitia suatu diskusi soal pecinta alam dan mengambil topik sebuah gunung yang tercemari sampah akibat ketidaksadaran orang (pendaki gunung) akan etika pencemaran lingkungan. Pada waktu itu saya ditugaskan untuk menghubungi  pemateri (Dosen Unhas) dan kamipun mengantarkan undangan ke rumah beliau, setibanya kami disana kami memberi undangan dan menjelaskan alasan kami menyelenggarakan acara ini. Beliau kelihatannya kurang puas dengan jawaban yang kami berikan dari beberapa pertanyaan yang ia berikan kepada kami soal alasan kami membuat diskusi ini. Tapi pada akhirnya ia tetap menjadi pemateri dan bukan hanya beliau yang menjadi pemateri pada saat itu , kalau tidak salah ada 3 pemateri dalam diskusi itu, pada saat hari H beliau tiba-tiba tidak dapat bergabung dalam forum diskusi diakibatkan istri beliau jatuh dan harus dibawa ke rumah sakit. , tetapi beliau meminta untuk membacakan tulisan yang telah ia berikan kepada panitia dan akhirnya saya pun yang ditunjuk untuk membacanya. Saat itu saya berulang-ulang membaca tulisan beliau tidak sama sekali membahas tentang gunung yang di maksud tapi beliau lebih menekankan tentang kesadaran-kesadaran besar yang dapat dilakukan. Di mulai dari lingkungan dan satu poin yang saya sangat suka yaitu beliau mengatakan bahwa kita tidak perlu melihat terlalu jauh keluar ternyata lingkungan kita saja masih belum kita selesaikan kebersihannya , beliau pun menyarankan perhatikan dulu lingkungan disekitarmu baru lingkungan yang lain.
Dari ilustrasi diatas apa yang sobat bisa tangkap? Iya pandangan beliau sangatlah menakjubkan bukan ? saya pun tidak pernah berpikir sesederhana beliau, disinipun dapat mengajarkan kita bahwa jangan terlalu berkoar-koar menceritakan kasih untuk beberapa orang jauh dari pandangan kita tapi cobalah menyebarkan kasih untuk orang-orang yang ada disekitar kita , sudahkah anda mendengar tentang kasus pelecehan cleaning service di Unhas? Atau pernahkah kita mendengar tentang kasus O.O oleh 2 saudara kita di SOSPOL? Kurangnya kesadaran kita akan kepekaan kasih untuk lingkungan kita akan menjadi cerminan bukti kasih kita tidak pernah hadir .
Harapan yang ingin disampaikan adalah jangan berhenti menebar kasih untuk sesama manusia karena terkadang kita menyepelekan akan kasih sampai kita lupa banyak peperangan dimana-mana , perselisihan dimana-mana, perbuatan dosa terjadi dimana-mana akibat kurangnya rasa kasih kita terhadap sesama manusia. Mari kita jadikan diri kita sebagai pasukan muda Kristus yang selalu menebarkan kasih dan damai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...