"Viral"
“Jangan bilang padaku ada yang
menyakitimu nanti orang itu akan viral”
Sepenggal
kalimat sebuah vidio parodi dari film Dilan 1990 yang sangat menyita perhatian
para kaum muda zaman now menjadi pembukan tulisan saya kali ini. Kali kedua
dipercayakan untuk mengisi Pigeon merupakan kebanggan tersendiri bagi diri
saya.
Di kesempatan kali ini
saya ingin menggunakan kepopularitasan seorang Dilan sebagai bahan tulisan saya
untuk bersama melihat lebih jauh mengenai hal yang mungkin kita anggap biasa
namun memiliki dampak yang cukup besar di kehidupan kita.
Tak dapat kita pungkiri
jika gemerlap media sosial sekarang ini menjadi suatu hal yang sangat menyita
perhatian masyarakat. Media sosial sekarang ini tidak hanyan sebagai penyampai
informasi belaka. Koneksi internet dan jangkauan skala global menjadikan media
sosial sekarang ini perlahan menjadi sesuatu yang lebih besar, dan mungkin akan
menjadi semakin besar lagi jika dilihat dengan perkembangan dunia sekarang ini.
Ibarat black hole yang menghisap
benda apapun yang berada disekitarnya, media sosial juga sama. Dia “menghisap”
lain diluarnya. Kita tidak lagi fokus pada apa yang seharusnya kita kerjakan,
tidak peduli dengan orang disekitar kita, kita menghabiskan waktu lebih banyak
bermain dengan gadget , mendownload
semua aplikasi media sosial yang sebenarnya tidak kita butuhkan, tak lebih
hanya sebagai flatform eksistensi
dari pribadi yang bersangkutan.
Media Sosial (Medsos)
menjadi satu fenomena baru dalam kurun waktu 5 tahun belakangan ini,
dikarenakan medsos sendiri berisi konten-konten yang menarik perhatian para netizen (sebutan untuk para warga
internet), baik itu konten yang membangun (seperti tutorial masak, make-up,
dsb) sampai konten yang seharusnya tidak disebarluaskan (tutorial membuat bom, vidio yang you know-lah, dsb). Dalam dunia
internet, dunia itu seakan-akan tanpa batas lagi, tak ada sekat yang membatasi
kita untuk mengetahui apa yang terjadi diluar sana. Dan satu hal yang paling
dicari oleh para netizen adalah sesuatu hal yang berbau viral atau nge-trend, kekinian.
Viral, kata ini sering
kali terdengar di dunia maya , khususnya di sosmed atau media sosial. Banyak
statu dan postingan yang menyebut kata “viral” ini. Nah dari sedikit basa-basi
diatas . Anda pasti bertanya-tanya tentang arti dari kata viral yang
sebenarnya.
Arti kata viral menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) . Kata viral berasal dari bahasa inggris,
jadi kata viral sama sekali tidak ada atau belum tercantum di dalam KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) . Jadi anda
tidak perlu repot-repot mencari arti kata vira di KBBI , karena kata viral
sendiri belum masuk atau belum diserap ke dalam bahasa indonesia.
Banyak hal yang menjadi
viral pada saat sekarang ini, bukan hanya Dilan dengan puisinya. Ada juga Ghea
Indrawari- Marion Jola dengan suara khas mereka dan vidio-vidio lucu yang
membuat orang tertarik untuk menonton konten dan menyebarkannya. Lalu bagaimana
kasus perebutan hak lahan di Yogyakarta? Mengapa tidak dengan kasus korupsi
yang terjadi di Indonesia? Mengapa mereka tidak setenar Dilan dan kawan-kawan?
Jawabannya adalah
selera. Netizen sekarang ini tidak lagi mau ambil pusing dengan apa yang
terjadi. Dengan kata lain, netizen kemudia naif dengan realitas kehidupan.
Media dengan seksinya “membungkus” berita untuk menutupin kebenaran. Media
hanya mencari keuntungan dari penyebaran konten yang dibuatnya. Mengapa? Karena
netizen lebih tertarik dengan hal-hal yang berbau kesenangan, media adalah
pangkal hedonisme kata para mahasiswa . Media memanfaatkan kestabilan kondisi
psikologis para netizen, membuat konten yang bisa menarik perhatian,
menyebarluaskan sehingga lahirlah situasi viral itu. Dengan para pengguna
gadget dengan rentang umur belia, merekalah yang menjadi sasaran empuk para
produsen konten untuk kemudian diubah pola pikirnya.
Maka dari itu Pmkoerz
yang budiman, tak ada saran lain yang bisa penulis sarankan selain daripada
bijak dalam bersosial media. Jangan terlalu mendewakan segala hal yang yang beredar
di internet melainkan dewasalah dalam berinternet. Jangan kemudian terbawa
situasi hanya hal tersebut berbau viral.
Jika Dilan berkata “
Jangan rindu, kamu tak akan kuat”, penulis berpesan “ jangan mudah terprovokasi
media sosial, itu berat” . Terima kasih sudah membaca . Tuhan memberkati.
Komentar
Posting Komentar