Langsung ke konten utama

Artikel Edisi Januari


 "Viral"
“Jangan bilang padaku ada yang menyakitimu nanti orang itu akan viral”

Sepenggal kalimat sebuah vidio parodi dari film Dilan 1990 yang sangat menyita perhatian para kaum muda zaman now menjadi pembukan tulisan saya kali ini. Kali kedua dipercayakan untuk mengisi Pigeon merupakan kebanggan tersendiri bagi diri saya.
Di kesempatan kali ini saya ingin menggunakan kepopularitasan seorang Dilan sebagai bahan tulisan saya untuk bersama melihat lebih jauh mengenai hal yang mungkin kita anggap biasa namun memiliki dampak yang cukup besar di kehidupan kita.
Tak dapat kita pungkiri jika gemerlap media sosial sekarang ini menjadi suatu hal yang sangat menyita perhatian masyarakat. Media sosial sekarang ini tidak hanyan sebagai penyampai informasi belaka. Koneksi internet dan jangkauan skala global menjadikan media sosial sekarang ini perlahan menjadi sesuatu yang lebih besar, dan mungkin akan menjadi semakin besar lagi jika dilihat dengan perkembangan dunia sekarang ini. Ibarat black hole yang menghisap benda apapun yang berada disekitarnya, media sosial juga sama. Dia “menghisap” lain diluarnya. Kita tidak lagi fokus pada apa yang seharusnya kita kerjakan, tidak peduli dengan orang disekitar kita, kita menghabiskan waktu lebih banyak bermain dengan gadget , mendownload semua aplikasi media sosial yang sebenarnya tidak kita butuhkan, tak lebih hanya sebagai flatform eksistensi dari pribadi yang bersangkutan.
Media Sosial (Medsos) menjadi satu fenomena baru dalam kurun waktu 5 tahun belakangan ini, dikarenakan medsos sendiri berisi konten-konten yang menarik perhatian para netizen (sebutan untuk para warga internet), baik itu konten yang membangun (seperti tutorial masak, make-up, dsb) sampai konten yang seharusnya tidak disebarluaskan (tutorial membuat bom, vidio yang you know-lah, dsb). Dalam dunia internet, dunia itu seakan-akan tanpa batas lagi, tak ada sekat yang membatasi kita untuk mengetahui apa yang terjadi diluar sana. Dan satu hal yang paling dicari oleh para netizen adalah sesuatu hal yang berbau viral atau nge-trend, kekinian.
Viral, kata ini sering kali terdengar di dunia maya , khususnya di sosmed atau media sosial. Banyak statu dan postingan yang menyebut kata “viral” ini. Nah dari sedikit basa-basi diatas . Anda pasti bertanya-tanya tentang arti dari kata viral yang sebenarnya.
Arti kata viral menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) . Kata viral berasal dari bahasa inggris, jadi kata viral sama sekali tidak ada atau belum tercantum di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)  . Jadi anda tidak perlu repot-repot mencari arti kata vira di KBBI , karena kata viral sendiri belum masuk atau belum diserap ke dalam bahasa indonesia.
Banyak hal yang menjadi viral pada saat sekarang ini, bukan hanya Dilan dengan puisinya. Ada juga Ghea Indrawari- Marion Jola dengan suara khas mereka dan vidio-vidio lucu yang membuat orang tertarik untuk menonton konten dan menyebarkannya. Lalu bagaimana kasus perebutan hak lahan di Yogyakarta? Mengapa tidak dengan kasus korupsi yang terjadi di Indonesia? Mengapa mereka tidak setenar Dilan dan kawan-kawan?
Jawabannya adalah selera. Netizen sekarang ini tidak lagi mau ambil pusing dengan apa yang terjadi. Dengan kata lain, netizen kemudia naif dengan realitas kehidupan. Media dengan seksinya “membungkus” berita untuk menutupin kebenaran. Media hanya mencari keuntungan dari penyebaran konten yang dibuatnya. Mengapa? Karena netizen lebih tertarik dengan hal-hal yang berbau kesenangan, media adalah pangkal hedonisme kata para mahasiswa . Media memanfaatkan kestabilan kondisi psikologis para netizen, membuat konten yang bisa menarik perhatian, menyebarluaskan sehingga lahirlah situasi viral itu. Dengan para pengguna gadget dengan rentang umur belia, merekalah yang menjadi sasaran empuk para produsen konten untuk kemudian diubah pola pikirnya.
Maka dari itu Pmkoerz yang budiman, tak ada saran lain yang bisa penulis sarankan selain daripada bijak dalam bersosial media. Jangan terlalu mendewakan segala hal yang yang beredar di internet melainkan dewasalah dalam berinternet. Jangan kemudian terbawa situasi hanya hal tersebut berbau viral.
Jika Dilan berkata “ Jangan rindu, kamu tak akan kuat”, penulis berpesan “ jangan mudah terprovokasi media sosial, itu berat” . Terima kasih sudah membaca . Tuhan memberkati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...