Kegagalan Menjadikan Pribadi Yang Lebih Kuat
Kita semua pasti akan menyambut datangnya sukses dengan tangan terbuka.
Sebaliknya, banyak orang akan berusaha agar tidak mengalami kegagalan.
Kenyataannya, sukses dan gagal merupakan “satu paket” yang tidak bisa
dipisahkan. Lalu, mengapa kita harus takut pada kegagalan? Yang perlu kita
ketahui adalah apa yang harus kita lakukan ketika kegagalan datang.
Jika kita sadar bahwa kegagalan itu merupakan bagian dari sukses dan kegagalan
merupakan guru yang terbaik, maka kita tidak akan takut ketika kegagalan
datang.
Sebagai manusia tentu kita memiliki perasaan dan emosi. Pada saat kita
melakukan kesalahan ataupun kegagalan yang menurut kita sangat mengecewakan dan
memalukan diri kita, tentu kita dapat merasa kesal, sedih, dan bingung. Tidak
jarang pula kita mungkin marah terhadap diri kita sendiri. Jika kita memang
merasakan hal yang demikian, kita berhak meluapkan kesedihan kita sejenak
dengan menangis, menceritakan kekesalan maupun kesedihan kita kepada keluarga
kita ataupun sahabat yang kita percayai, mungkin juga berteriak dengan keras di
suatu lapangan rumput yang luas atau berbagai ekspresi kekesalan kita sudah
tahu bahwa kegagalan bukanlah hal yang perlu ditakutkan.
Bahkan banyak hal positif yang bisa kita petik dari kegagalan. Selanjutnya,
yang perlu kita ketahui adalah langkah-langkah apa yang perlu kita ambil jika
kita harus mengalami kegagalan.
Kesadaran
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menyadari bahwa kita sedang
mengalami kegagalan. Tanpa kesadaran ini, kita tidak bisa berlanjut ke langkah
perbaikan berikutnya. Biasanya, banyak tanda-tanda yang menyertai datangnya
kegagalan, antara lain, hasil penilaian kinerja yang buruk, masalah dalam
komunikasi antar departemen, arus kas yang terhambat, menurunnya keuntungan,
ataupun berkurangnya pelanggan secara drastis dalam kurun waktu tertentu.
Evaluasi
Setelah kita sadar bahwa kita telah mengalami kegagalan, langkah selanjutnya
adalah mengevaluasi kesalahan apa yang sudah kita lakukan. Evaluasi bisa
dilakukan dengan mengurut kembali langkah-langkah yang telah kita lakukan
sebelumnya, lalu menganalisa kegagalan yang terjadi. Kegagalan bisa saja
terjadi karena faktor internal : keterampilan dan pengetahuan yang kurang,
fasilitas dan dukungan yang terbatas, sikap yang negatif, kurang komitmen, atau
kurang persiapan. Kesalahan bisa juga datang dari luar : kondisi perekonomian
yang memburuk, peraturan dan perundang-undangan baru yang tidak mendukung, atau
adanya teknologi baru yang belum kita manfaatkan.
Koreksi dan perubahan
Hasil evaluasi kemudian perlu kita olah agar bisa kita gunakan untuk
mempelajari dan menentukan tindakan koreksi yang harus dilakukan dan perubahan
yang perlu kita ciptakan untuk membantu kita bangkit dari kegagalan.
Konsolidasi
Setelah tindakan koreksi dan perubahan kita susun, langkah selanjutnya adalah
melakukan konsolidasi. Konsolidasi bisa kita lakukan ke dalam ataupun ke luar,
dan dengan berbagai pihak, antara lain : atasan, bawahan, rekan sekerja,
pelanggan, supplier, bahkan keluarga dan teman. Konsolidasi ini diperlukan
untuk menggalang dukungan, mengumpulkan sumber daya yang diperlukan, serta
menyusun strategi sukses.
Perencanaan
Setelah konsolidasi dilakukan, perencanaan yang lebih matang pun bisa kita
siapkan. Dalam perencanaan, jangan lupa untuk mengantisipasi kendala,
kesalahan, dan kegagalan yang mungkin harus kita alami, atau bahkan yang harus
kita ciptakan untuk kita jadikan batu loncatan guna meraih sukses (seperti
sebuah cerita sang keledai yang menggunakan tanah yang dilemparkan ke pundaknya
untuk melangkah maju dan keluar dari mulut sumur).
Aksi
Perencanaan yang telah disusun harus segera diimplementasikan. Perencanaan
tanpa pelaksanaan tak ada nilai tambahnya. Jadi, setelah semuanya disusun
dengan baik, langkah selanjutnya adalah melaksanakannya, yaitu melakukan aksi,
setelah itu barulah kita bisa memetik hasilnya.
Ayo bergerak setelah pernah mengalami kegagalan. Beberapa tokoh dunia seperti
Soichiro Honda, Thomas Edison, Rupert Murdock, Albert Einstein mereka adalah
orang-orang yang meraih sukses di bidang masing-masing melalui berbagai
kegagalan.
Mereka sudah membuktikan bahwa kegagalan berada dalam satu paket dengan
kesuksesan. Mereka juga telah banyak memperoleh manfaat dari serangkaian
kegagalan yang mereka alami.
Jadi, jika kegagalan datang, kita tidak perlu patah semangat, pastikan bahwa
kita memetik manfaat dari kegagalan dan menggunakannya sebagai batu loncatan
untuk meraih sukses. Sukses adalah percobaan yang kelak dan berhasil banyak
orang bijak menjadikan kegagalan sebagai motivasi untuk mencapai kesuksesan.
Saat mendapatkan kegagalan, mereka tidak hanya berpangku tangan menyesali diri
namun bangkit untuk berusaha memperbaiki kegagalan tersebut hingga mencapai
hasil yang diinginkan. Bagaimana dengan Anda...??
Sumber : HATIKUPERCAYA.com -
Komentar
Posting Komentar