Langsung ke konten utama

Renungan Edisi April


 Lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir

“ Hatiku meluap dengan kata-kata indah, aku hendak menyampaikan sajakku kepada raja; lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir”
Shalom saudaraku yang terkasih dalam Tuhan...
Di zaman sekarang ini banyak kasus terjadi: perselisihan,permusuhan,tindak pidana sebagai akibat dari kesalahan orang dalam memfungsikan lidah atau kecerobohannya dalam berkata-kata. Tak terkecuali dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering memperkatakan suatu hal yang membuat sahabat, keluarga kita menjadi sakit hati, kita berbicara seolah itu adalah baik ternyata hal itu membuat seseorang tersakiti . Ada satu slogan yang sering saya dngar yang berkata bahwa “perkataanmu adalah kualitas hidupmu” sadar tidak sadar lewat perkataan sebenarnya itulah yang meluap dari hati kecil kita jika setiap perkataan adalah doa bagi kita, bagaimana mungkin kita terus berkata kotor,kasar,dan tidak sopan, itu sama halnya kita sedang menabur kutuk dalam kehidupan kita.
Alkitab sudah mengingatkan :”Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka mengemakannya akan memakan buahnya”. (Amsal 18:21). Karena itu kita harus berhati-hati, sebab dengan lidah kita dapat memberkati oramg lain , tetapi dengan lidah yang samakita juga bisa mengutukinya. Dengan lidah kita dapat membuat orang lain bersukacita, tetapi dengan lidah itu pula kita dapat membuat orang lain berdukacita. Melalui lidah kita dapa membangun, tapi juga dapat menghancurkan orang lain. Jika lidah kita senantiasa memperkatakan hal negatif , itu sama saja kita sedang mempersulit langka hidup kita ke masa depan. Sebaliknya jika lidah kita senantiasa memperkatakan hal-hal positif maka perjalanan hidup kita pun akan mengarah ke hal-hal positif pula.
Yakobus dalam suratnya menulis:”....kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang sangat kecil, menurut kehendak jurumudi”. (Yakobus 3:4) . Begitu juga kehidupan manusia, betapapun besarnya perkara yang harus dihadapi, sesungguhnya manusia itu dikendalikan oleh lidahnya sendiri: “ Demikian juga lidah, walaupun satu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar.” (Yakobus 3:5)
Pemazmur menyatakan bahwa lidah itu laksana pena yang sedang melukis dan mewarnai hidup seseorang: berwarna putih,biru,cerah,buram, atau hitam peka. Sesungguhnya Tuhan telah merancangkan masa depan yang baik bagi kehidupan anak-anak-Nya (Yeremia 29:11) namun tanpa sadar rancangan Tuhan itu kita rusak dengan perkataan kita sendiri . Rasul.Petrus menulis:” Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat har-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu”. (1 Petrus 3 : 10).
“Jikalau ada seseorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.” Yakobus 1 : 26

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...