“ Hatiku meluap dengan
kata-kata indah, aku hendak menyampaikan sajakku kepada raja; lidahku ialah
pena seorang jurutulis yang mahir”
Shalom
saudaraku yang terkasih dalam Tuhan...
Di
zaman sekarang ini banyak kasus terjadi: perselisihan,permusuhan,tindak pidana
sebagai akibat dari kesalahan orang dalam memfungsikan lidah atau
kecerobohannya dalam berkata-kata. Tak terkecuali dalam kehidupan kita
sehari-hari, kita sering memperkatakan suatu hal yang membuat sahabat, keluarga
kita menjadi sakit hati, kita berbicara seolah itu adalah baik ternyata hal itu
membuat seseorang tersakiti . Ada satu slogan yang sering saya dngar yang
berkata bahwa “perkataanmu adalah kualitas hidupmu” sadar tidak sadar lewat
perkataan sebenarnya itulah yang meluap dari hati kecil kita jika setiap
perkataan adalah doa bagi kita, bagaimana mungkin kita terus berkata
kotor,kasar,dan tidak sopan, itu sama halnya kita sedang menabur kutuk dalam
kehidupan kita.
Alkitab
sudah mengingatkan :”Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka mengemakannya
akan memakan buahnya”. (Amsal 18:21). Karena itu kita harus berhati-hati, sebab
dengan lidah kita dapat memberkati oramg lain , tetapi dengan lidah yang
samakita juga bisa mengutukinya. Dengan lidah kita dapat membuat orang lain
bersukacita, tetapi dengan lidah itu pula kita dapat membuat orang lain
berdukacita. Melalui lidah kita dapa membangun, tapi juga dapat menghancurkan
orang lain. Jika lidah kita senantiasa memperkatakan hal negatif , itu sama
saja kita sedang mempersulit langka hidup kita ke masa depan. Sebaliknya jika
lidah kita senantiasa memperkatakan hal-hal positif maka perjalanan hidup kita
pun akan mengarah ke hal-hal positif pula.
Yakobus
dalam suratnya menulis:”....kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan
oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang sangat kecil,
menurut kehendak jurumudi”. (Yakobus 3:4) . Begitu juga kehidupan manusia,
betapapun besarnya perkara yang harus dihadapi, sesungguhnya manusia itu
dikendalikan oleh lidahnya sendiri: “ Demikian juga lidah, walaupun satu
anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar.”
(Yakobus 3:5)
Pemazmur
menyatakan bahwa lidah itu laksana pena yang sedang melukis dan mewarnai hidup
seseorang: berwarna putih,biru,cerah,buram, atau hitam peka. Sesungguhnya Tuhan
telah merancangkan masa depan yang baik bagi kehidupan anak-anak-Nya (Yeremia
29:11) namun tanpa sadar rancangan Tuhan itu kita rusak dengan perkataan kita
sendiri . Rasul.Petrus menulis:” Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat
har-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya
terhadap ucapan-ucapan yang menipu”. (1 Petrus 3 : 10).
“Jikalau
ada seseorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia
menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.” Yakobus 1 : 26
Komentar
Posting Komentar