Mengapa
Saya Di Sini?
Baca: Yesaya 55:8-13
Untuk apa saya ada di sini? Mungkin pertanyaan itu pernah
terlintas dibenak kita. Mengapa saya harus lahir dalam keluarga tertentu,
mengalami hidup tertentu ataupun mengalami kejadian-kejadian tertentu?
Nama : Wildha Ardhiyanto Tempat,Tanggal Lahir: Makassar, 19 Agustus 1994 Alamat: BTN Kodam II Blok A9 No.9 Jurusan/Angkatan : Akuntansi/2012 |
Dengan memiliki kehidupan yang nyaman, keluarga yang
harmonis, penuh kelimpahan dan kesuksesan akan sangat mudah bagi kita untuk
berkata bahwa Tuhan sangat memberkati hidup kita. Tetapi bagaimana jika sebaliknya
yang terjadi? Ada banyak masalah, penderitaan dan mesti bergulat dengan
perjuangan hidup akan ada pertanyaan “Mengapa Tuhan membiarkan semua ini
terjadi? Apa maksud Tuhan membiarkan saya menghadapi semua ini?”
Yesaya
55:8-9 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,
demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah
tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Ketika
Tuhan merancangkan hidup kita, Dia hanya merancangkan yang baik untuk terjadi
di dalam hidup kita. Tidak ada sedikitpun rancangan-Nya yang buruk mengenai
kita. Yeremia 29:11 menjamin akan hal itu, bahwa rancangan Tuhan bukanlah
rancangan kecelakaan, melainkan rancangan damai sejahtera.
Mengapa Tuhan menciptakan kita
dengan keadaan kita saat ini?
“…semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku
yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!”
Yesaya 43: 7
Ayat
diatas jelas menunjukkan bahwa manusia diciptakan untuk kemuliaan Tuhan. Apapun
yang terjadi dalam hidup kita, nama Tuhan harus kita junjung tinggi. Dialah
Sang Pencipta, Dialah yang Mahakuasa.
Mungkin
pikiran kita bertanya, mengapa kita harus mempermuliakan Tuhan kalau hidup kita
selalu penuh dengan tantangan. Mengapa Tuhan tidak menciptakan hidup yang penuh
kemudahan bagi anak-anakNya?
Tuhan
menciptakan manusia dalam satu hari tetapi bukannya memberkati mereka untuk
hidup pada hari itu saja. Tuhan menciptakan manusia untuk hari-hari esok yang akan datang. Hari-hari yang
diisi dengan doa, kerja, iman dan pengharapan. Walaupun begitu, jika hidup hari
ini tidak seperti yang kita harapkan, kita harus sadar bahwa itu adalah
sebagian kecil dari rencana Tuhan untuk kita dan orang di sekitar kita. Kita
diajarkan untuk mengandalkan hikmat dan kekuatan Tuhan. Apa jadinya jika hidup
kita tidak pernah berada
di bawah?
Mungkin saja kita akan hidup dengan bermegah pada kekuatan kita sendiri. Kita
tahu bahwa Allah bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi
kita.
Adalah
keliru jika kita hanya memusatkan pikiran kita pada apa yang terjadi dan apa
yang kita butuhkan hari ini saja. Kita tidak hidup untuk hari ini saja. Manusia
diciptakan Tuhan untuk bisa memuliakanNya dalam setiap keadaan, sekarang dan
selamanya. Karena itulah pada hari ini kita harus bisa merasa cukup dalam
setiap keadaan dan tetap berdoa, bekerja, berharap dan beriman untuk masa depan. Tuhan yang menghendaki kita hidup untuk
memuliakanNya adalah Tuhan yang memungkinkan semua yang kita alami untuk
kebaikan kita dan orang lain, agar namaNya dapat dipermuliakan.
Referensi:
https://andreasnataatmadja.com/2017/11/18/mengapa-aku-ada/
Komentar
Posting Komentar