Nama: Stenly Putra Salu
Tempat/ Tanggal Lahir: 11 Juni 1997
Jurusan/ Angkatan: Akuntansi/ 2015
|
Pemuda
Sebagai Agen Perubahan
Agen Perubahan bisa dikatakan sebagai
orang atau entitas yang mendorong terciptanya perubahan. Perubahan yang
dimaksud, akan memiliki arti yang berbeda tergantung ke mana perubahan tersebut
tertuju. Bagaimana seorang pemuda kristen bertindak sebagai agen perubahan ? Apa sih hal yang mempengaruhi peranan
kita sebagai agen perubahan?
Secara sederhana, Alkitab telah
mengajarkan kita hal-hal yang dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan. Apa itu?
Salah satunya terdapat dalam 1 Timotius 4: 12 :
“...
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah
lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Hal
sederhana yang dapat kita lakukan adalah menjadi teladan seperti yang diajarkan dalam Alkitab. Misalnya, kita selalu
menjaga perkataan kita terhadap sesama tanpa melihat kepada siapa ucapan
tersebut diberikan terlebih dahulu, entah mereka yang selalu baik kepada kita
maupun yang selalu menyakiti hati kita, memiliki porsi yang sama untuk kita
perlakukan. Seperti ayat tadi, bahwa biarlah kita menjadi teladan dalam kasih.
Bukan kasih yang pilih-pilih, tapi memiliki kasih untuk semua orang. Bukan
hanya kasih kepada orangtua dan keluarga tapi kasih kepada oranglain juga.
Masih banyak orang yang membutuhkan kasih, walaupun kita tidak bisa menjangkau
semuanya tetapi setidaknya kita bisa memberikan kasih itu di sekitar kita.
Menjadi teladan dalam semuanya itu adalah awal yang baik untuk menjadi agen
perubahan.
Dalam
1 Timotius 4:14 :
“Jangan lalai dalam
mempergunakan karunia yang ada padamu,…”.
Seorang
agen perubahan harus mengenal karunia yang dimilikinya, melalui karunia
tersebut ia akan mulai menciptakan perubahan. Jangan lalai dalam mempergunakannya; ketahuilah terlebih dahulu apa itu, kemudian terima dan kembangkan. Banyak orang kecewa dan
kemudian gagal karena tidak dapat mengenal dirinya (karunia yang ada dalam
dirinya).
Setelah
itu, kita harus tetap menjaga diri kita pada keadaan terbaiknya. Bagaimana
caranya? ada dalam 1 Timotius 4:16 :
“Awasilah dirimu sendiri dan awasilah
ajaranmu…”
Dengan
melakukan semuanya itu, kata Firman Tuhan; kita telah menyelamatkan diri kita
dan semua orang yang mendengarkan. Terpujilah Tuhan kita. Amin.
Komentar
Posting Komentar