Langsung ke konten utama

Renungan


PEMUDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
1     TIMOTIUS 4:12-16
Gischanovelia Makiwan
Suka Damai, 24 Agustus 1996
Manajemen/ 2013
Dengan berkembangnya zaman, maka kita tidak bisa menutup mata bahwa banyak kemajuan yang diperoleh pemuda-pemudi  seperti kemudahan komunikasi, informasi dan lainnya. Namun kita sebagai pemuda-pemudi perlu menyikapi berbagai  permasalahan yang terjadi, dimana peran kita sebagai pemuda sangat diperlukan. Yang menjadi pertanyaan adalah Bagaimana pemuda care terhadap persoalan-persoalan yang terjadi ?  Apakah kita terdiam atau kah kita mencari solusi dari persoalaan itu ? untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita renungkan, seperti  dalam  1 Timotius 4 : 12 berkata “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” Jelas dalam firman Tuhan menjelaskan bahwa sebagai pemuda haruslah kita menjadi teladan dalam lingkungan sekitar kita baik dalam perkataan, tingkah laku dan lain sebagainya, karena itu menjadi cerminan diri kita terhadap yang lain.dari ayat 12 ini kita akan membahas step by step :
·         Menjadi teladan artinya menjadi contoh bagi sesama, ketika ada permasalahan yang, memberikan solusi agar permasalahannya tidak menjadi beban karena dengan demikian dapat membantu meringankan sesama kita.
·         Dalam perkataan artinya sebagai pemuda kita harus menjaga perkataan kita entah itu terhadap orang lain atau pun terhadap diri sendiri, karena perkataan kita adalah cerminan diri kita. Terkadang sadar atau tidak sadar kita perkataan kita dapat menyakitkan hati sesama kita. hal ini disebabkan oleh ketidak pedulian anak muda zaman sekarang terhadap orang lain. menjaga perkataan dimaksud adalah bukan menjadi Jaim atau pendiam, menjaga perkataan adalah berhati-hati dalam berbicara, tidak menjelekan orang lain, tidak berkata kotor dan membangkitkan amarah, oleh karena itu seperti apa yang Yakobus katakan di dalam suratnya Yakobus 3:1-18 mengatakan begitu berbahayanya jika lidah tidak dapat dikendalikan, dan oleh sebab itu jagalah lidah dan perkataan kita sebagai anak muda, jangan sampai di Gereja lidah kita memuji Tuhan tetapi diluar kita mengutuk, binasalah kita.
·         Dalam tingkah Laku, dalam hal ini perbuatan adalah juga bagian terpenting dan justru bagian paling mencolok dari bagian lainnya, ada istilah yang mengatakan begini PERBUATAN BERBICARA LEBIH KERAS DARI PADA PERKATAAN” artinya adalah, sepandai-pandainya kita ngomong tetapi jika perbuatan kita tidak mewakili perkataan kita maka kita tidak akan memperoleh perubahan apapun, tetapi tanpa bicara keras dan panda menyusun kata, jika perbuatan kita mampu memberi kebaikan, kesejahteraan dan menyenangkan bagi orang banyak, tanpa kita bicara orang banyak akan meneladani kita. (dikutip dari artikel)
·         Dalam kesetiaan yaitu kesetiaan, kata semangat dalam hidup sebagai Anak Tuhan, semangat melayani dan menyembah Tuhan adalah wujud kesetiaan kita kepada Tuhan Yesus, jadi ini sama-sama melengkapi, jadi kita harus menjadi teladan dalam kesetiaan kita karena ketika orang melihat semangat kita dalam kerohanian, karunia Roh, pelayanan dan penghormatan kepada Allah adalah menujukan kita setia kepada Yang maha Tinggi Tuhan kita Yesus Kristus.
·         Dalam iman, menjadi teladan dalam iman sederhananya adalah menunjukan kehidupan keagamaan yang baik dihadapan orang lain. Inilah alasannya kita sebagai orang Kristen harus menjadi terang dan garam bagi dunia, Yesus berkata dalam Injil Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Jelas bahwa hidup kita sebagai anak Tuhan harus lebih baik dari para ahli taurat, ahli taurat sangat mengerti kitab-kitab dan mereka sudah hafal isinya, tetapi mereka tidak pernah mengamalkan isi dari Kitab yang mereka pelajari, tetapi kita jadi lah pelaku Firman bukan hanya pendengar saja (Yakobus  1:22). Jadi menjadi teladan dalam iman adalah bisa menjadi berkat bagi banyak dan melalui perbuatan baik dan kehidupan yang memberkati banyak orang melalui kasih.
           Kesimpulannya bahwa setiap kita anak-anak muda dituntut banyak untuk menjadi teladan bagi banyak orang secara khusus dalam ayat ini, KITA ANAK MUDA HARUS MENJADI TELADAN BAGI ORANG PERCAYA, menjadi teladan untuk orang yang tidak mengenal Kristus itu sudah harus, tetapi untuk menjadi teladan bagi orang percaya perlu kerja keras dan banyak belajar, kita harus lebih dewasa, harus lebih bijaksana, harus lebih baik dalam perkataan, perbuatan dan kerohanian, mari kita sama-sama berjuang untuk Tuhan, untuk generasi gereja saat ini, anak-anak muda bukan sebagai penghambat, anak-anak muda tidak hanya bisa demo dan protes tetapi harus bisa memberi perubahan dari sendiri.Itulah sedikit gambaran mengenai pemuda sebagai agen perubahan, untuk itu marilah bertekun, saling membangun, saling mengajar dan  mempergunakan karunia yang ada pada kita, terus berkarya dan tetap mengawasi diri sendiri dan ajaran kita itulah wujud pemuda sebagai agen perubahan untuk sesama,God Bless Us.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...