Langsung ke konten utama

Renungan

Mengapa Saya Harus Melayani?
Sapriani Pali'datu
Kayurame/ 9 April 1996
Akuntansi 2015
Shalom PMKOerz. Sebelum membahas lebih jauh tentang tema perenungan kita, saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman saya megikuti kelas di suatu matakuliah, Petemuan awal berjalan seperti biasa,  dosen menjelaskan kontrak perkualiahan selama semester berjalan. Namun yang sedikit berbeda, dosen mata kuliah ini membuat aturan bahwa kita akan masuk tepat waktu dan keluar pada waktunya, berbeda dengan dosen tertentu yang biasnya memberikan toleransi keterlambatan beberapa menit. Saya awalnya sangat terbebani dengan kuliah pagi yang harus masuk ontime ini.  Tapi setelah beberapa kali pertemuan dosennya menjalankan sesuai kesepakatan di awal, sampai pada akhir-akhir pertemuan, masih konsisten dengan paraturannya dan menjalankan tanggung jawabnya dengan baik . Dosen ini mengatakan “saya dapat gaji karena punya jam mengajar disini, nanti pertanggungjawaban saya sama Tuhan, Tuhan akan menuntut saya apa saja yang sudah saya lakukan disini, bukan karena takut sama dekan atau sama dosen lainnya tapi karena kita harus  takut sama Tuhan.

Nah, dari cerita sederhana ini kita belajar bahwa, sama seperti seoarang dosen tadi yang ditugaskan untuk menjalankan sebaik mungkin tugasnya, demikianlah kita juga memiliki tugas yang Tuhan sudah embankan yaitu melayani, baik lewat sesama kita, keluarga, pekerjaan dan banyak sekali kesempatan yang Tuhan sediakan bagi kita untuk kita bisa melayani.Lukas 22:27, Sebab siapakah yang lebih besar yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. Dari ayat ini sudah jelas bahwa Tuhan kita Yesus Kristus sudah lebih dulu mengambil peran untuk diri-Nya menjadi pelayan, kitapun sebagai orang percaya dipanggil untuk melayani,menjadi pelayan adalah tanggung jawab setiap kita.
Kita melayani karena kita ingin memberikan bukan untuk mendapatkan sesuatu, namun terkadang kita berujung pada kekecewaan. Mengapa? karena kita lebih mengutamakan apa yang dapat saya kerjakan dari pada bagaimana saya akan memuliakan Dia lewat kehidupan saya. Misalnya di perekutuan kita “PMKO, mungkin kita pernah berfikir bahwa “apa yang saya bisa kerjakan di PMKO ? Apakah saya datang atau tidak datang  akan berpengaruh ke PMKO ? ” Tanpa kita berfikir bahwa, kita ini adalah orang-orang pilihan yang bisa menjadi bagian dari keluarga PMKO FEB-UH, Tuhan yang sudah memilihkan untuk kita. Apa saja yang bisa kita lakukan jika dengan sepenuh hati kita kerjakan dan bukan karena kepentingan diri sendiri, itu sudah menjadi  bagian dari pelayanan yang sebenarnya. Kita masih punya tanggung jawab saat ini semua karena anugerah, maka sudah sepatutnya kita melakukan dengan sungguh-sunguh apa saja yang menjadi tugas kita. Mari, kita senantiasa bersyukur utuk setiap tugas dan tanggung jawab apapun dan dimanapun yang masih bisa kita kerjakan saat ini.
Karena kita ini buatan Allah, diciptkan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perkerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia pun telah mempersiapkan perbuatan-perbuatan baik itu untuk kita lakukan! Efesus 2;10, perbuatan atau pekerjaan yang baik disini bukan bermaksud menyiratkan bahwa lewat perbuatan baik, kita bisa memperoleh keselamatan, karena keselamatan hanya boleh kita dapat karena anugrah melalui iman. Tuhan sendirilah yang sudah mempersiapkan pekerjaan baik itu, tugas kita adalah bagaimana hidup di dalamnya yaitu dengan menyadari dan melakukannya. Karena kita adalah ciptaan baru, diciptakan untuk melakukan pekerjaan yang baik, Ia mau supaya kita hidup di dalam-Nya.
Mulailah mengambil langkah hari ini untuk melayani dan kiranya dengan tuntunan Roh Kudus kita bisa tetap berkomitmen pada pelayanan kita kedepannya, Tuhan Yesus kiranya kita, Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...