Langsung ke konten utama

Renungan Bulan November

What Is The Essence of Serving
Bacaan: Efesus 2:10, Matius 20:28
Rufus Tanaka
Makassar, 18 November 2000
Manajemen 2016
What is Serving?
Why do we need to Serve?
How important is it for us to Serve?
And So on....
Ya, tepat sekali...
Pertanyaan-pertanyaan tersebut seringkali terbesit di benak kita ketika berbicara mengenai pelayanan. Pelayanan tidak semata-mata hanya ketika kita berada di gereja, entah itu menjadi: bertugas sebagaisebagai kolektan, gitaris, WL/ Singer, Usher, dan sebagainya. Pelayanan (lebih) jauh lebih dari sekedar itu lho guys!
Sebuah contoh sederhana,
Ketika kita berada di kampus misalnya, kita bertemu dengan beraneka ragam teman-teman yang memiliki “Ciri Khas” nya masing-masing. Ketika kita dihadapkan pada orang-orang yang misalnya ketika ada tugas kelompok, sangat susah untuk dihubungi ketika ingin bekerja kelompok, tidak mau susah, maunya hanya terima beres aja deh dari Tugas kelompoknya. Nah!!
Di saat seperti itu, kita memiliki dua opsi guys.
Jika kita memberikan respon negatif, seperti berkata-kata kasar, mencaci maki, dan sebagainya, maka hal tersebut juga akan berdampak negatif terhadap diri kita sendiri guys.
Sebaliknya, jika kita memberikan respon yang positif, dengan memperingatkan orang-orang tersebut dengan kasih tanpa adanya kata-kata kasar dan sebagainya, tentunya orang-orang di sekeitar kita akan berkata “ Wah, ternyata gini lho si Rufus orangnya sabar, baik, blablabla.
Sadar atau tidak sadar, secara tidak langsung, kita telah melayani, karena orang-orang di sekitar kita akan tahu bahwa: “Wah, ternyata orang Kristen seperti ini ya”, dan itu berarti bahwa kita telah memuliakan Tuhan melalui tutur kata serta tindakan kita yang juga berarti bahwa hal tersebut merupakan pelayanan kita dalam Bentuk Kesaksian Hidup Kita.
Dan buatmu yang sedang membaca Renungan ini, Tetaplah Tersenyum, karena Senyummu juga merupakan sebuah Pelayanan. Jesus Bless Us :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...