PANTANG & PUASA DALAM GEREJA KATOLIK
|
Halo teman-teman. Salam Sejahtera untuk kita semua. Tuhan Yesus memberkati. Kali ini rubrik Katolik kembali dengan info-info menarik serta bermanfaat seputar Gereja Katolik.
Kita sering mendengar kata “Puasa”. Menurut teman-teman, jika mendengar kata “Puasa” apa yang terlintas dalam benak kalian? Kalau saya mendengar kata itu yang terlintas dalam pikiran saya adalah Stop makan. Ya, secara umum puasa yang kita kenal adalah berhenti makan atau tidak makan/minum. Ini berlaku bagi saudara-saudara kita yang Muslim. Namun, dalam gereja Katolik, juga berlaku yang namanya “Pantang & Puasa”. Lalu, bagaimanakah berpuasa & berpantang yang benar sesuai ajaran gereja Katolik, kapan dan bagaimana itu dilakukan? Pertama-tama kita perlu mengetahui alasan mengapa kita berpantang dan berpuasa. Bagi kita orang Katolik, puasa dan pantang adalah tanda pertobatan dan tanda kita mempersatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus yang besar di kayu salib sebagai silih dosa kita dan demi mendoakan keselamatan dunia. Dalam masa prapaskah, maka puasa dan pantang disertai juga dengan perbuatan amal kasih dengan anggota gereja yang lain maupun bagi orang lain. Dengan demikian, pantang dan puasa bagi kita orang Katolik merupakan latihan rohani yang mendekatkan diri pada Tuhan dan sesama.
Arti Puasa dan Pantang:
Puasa adalah tindakan sukarela tidak makan atau tidak minum seluruhnya yang berarti sama sekali tidak makan atau minum apapun atau hanya sebagian yang berarti mengurangi makan/ minum.
Pantang adalah mengurangi atau menghindari sesuatu. Dalam hal ini seperti daging, rokok, garam, hiburan dan sebagainya.
Semua orang Katolik wajib berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Yang wajib berpuasa adalah semua orang beriman yang berumur delapan belas(18) tahun sampai dengan umur enam puluh(60) tahun. Sedangkan untuk pantang, yang wajib melakukannya adalah umat yang berusia empat belas(14) tahun ke atas pada hari Rabu abu dan setiap hari Jumat.
Penerapan puasa dan pantang dalam gereja Katolik
1.Berpantang setiap hari Jumat sepanjang tahun
Contohnya pantang daging,rokok,hiburan dll. Kecuali jika hari Jumat itu jatuh pada hari raya seperti dalam oktaf masa Natal dan oktaf masa Paskah.
2.Jika berpantang pilihlah makanan/minuman yang paling disukai untuk dipantangkan.
Jadi, jika kita tidak suka dengan yang dipantangkan, maka itu sama saja tidak ada artinya.
3.Pantang tidak hanya sebatas mengurangi atau menghindari sebuah makanan tetapi juga bisa dengan hal lain seperti pantang rokok, hiburan dll.
4.Puasa minimal dalam setahun adalah pada hari rabu abu dan Jumat agung, namun bagi yang dapat melakukan lebih juga bisa.
5.Saat berpuasa, kita hanya makan kenyang satu kali, dapat dipilih apakah pagi, siang atau malam. Harap dibedakan makan kenyang dengan makan sekenyang-kenyangnya.
6.Saat berpuasa, kita dapat mendoakan pertobatan seseorang ataupun mohon pengampunan atas dosa kita.
7.Karena yang ditetapkan disini adalah batas minimal, oleh karena itu dapat menambahnya sesuai dengan kemampuan kita.
Demikian rubrik Katolik kali ini. Semoga bermanfaat dan kita dapat lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yesus Kristus. Shalom
DAFTAR PUSTAKA
http://www.katolisitas.org/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik
http://www.katolisitas.org/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik
https://www.imankatolik.or.id/pantang-dan-puasa.html"https://www.imankatolik.or.id/pantang-dan-puasa.html
http://www.st-yohanesbosco.org/content-119/discimus/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik/
http://www.st-yohanesbosco.org/content-119/discimus/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik/
Komentar
Posting Komentar