Langsung ke konten utama

Rubrik Katolik

PANTANG & PUASA DALAM GEREJA KATOLIK

Nama: Finsensius Titse Sesa
Tempat/ Tanggal Lahir: Nonongan/ 21 November 2000
Manajemen 2018




Halo teman-teman. Salam Sejahtera untuk kita semua. Tuhan Yesus memberkati. Kali ini rubrik Katolik kembali dengan info-info menarik serta bermanfaat seputar Gereja Katolik.
Kita sering mendengar kata “Puasa”. Menurut teman-teman, jika mendengar kata “Puasa” apa yang terlintas dalam benak kalian? Kalau saya mendengar kata itu yang terlintas dalam pikiran saya adalah Stop makan. Ya, secara umum puasa yang kita kenal adalah berhenti makan atau tidak makan/minum. Ini berlaku bagi saudara-saudara kita yang Muslim. Namun, dalam gereja Katolik, juga berlaku yang namanya “Pantang & Puasa”. Lalu, bagaimanakah berpuasa & berpantang yang benar sesuai ajaran gereja Katolik, kapan dan bagaimana itu dilakukan? Pertama-tama kita perlu mengetahui alasan mengapa kita berpantang dan berpuasa. Bagi kita orang Katolik, puasa dan pantang adalah tanda pertobatan dan tanda kita mempersatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus yang besar di kayu salib sebagai silih dosa kita dan demi mendoakan keselamatan dunia. Dalam masa prapaskah, maka puasa dan pantang disertai juga dengan perbuatan amal kasih dengan anggota gereja yang lain maupun bagi orang lain. Dengan demikian, pantang dan puasa bagi kita orang Katolik merupakan latihan rohani yang mendekatkan diri pada Tuhan dan sesama.
Arti Puasa dan Pantang:
Puasa adalah tindakan sukarela tidak makan atau tidak minum seluruhnya yang berarti sama sekali tidak makan atau minum apapun atau hanya sebagian yang berarti mengurangi makan/ minum.
Pantang adalah mengurangi atau menghindari sesuatu. Dalam hal ini seperti daging, rokok, garam, hiburan dan sebagainya.
Semua orang Katolik wajib berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Yang wajib berpuasa adalah semua orang beriman yang berumur delapan belas(18) tahun sampai dengan umur enam puluh(60) tahun. Sedangkan untuk pantang, yang wajib melakukannya adalah umat yang berusia empat belas(14) tahun ke atas pada hari Rabu abu dan setiap hari Jumat.
Penerapan puasa dan pantang dalam gereja Katolik
1.Berpantang setiap hari Jumat sepanjang tahun
Contohnya pantang daging,rokok,hiburan dll. Kecuali jika hari Jumat itu jatuh pada hari raya seperti dalam oktaf masa Natal dan oktaf masa Paskah.
2.Jika berpantang pilihlah makanan/minuman yang paling disukai untuk dipantangkan.
Jadi, jika kita tidak suka dengan yang dipantangkan, maka itu sama saja tidak ada artinya.
3.Pantang tidak hanya sebatas mengurangi atau menghindari sebuah makanan tetapi juga bisa dengan hal lain seperti pantang rokok, hiburan dll.
4.Puasa minimal dalam setahun adalah pada hari rabu abu dan Jumat agung, namun bagi yang dapat melakukan lebih juga bisa.
5.Saat berpuasa, kita hanya makan kenyang satu kali, dapat dipilih apakah pagi, siang atau malam. Harap dibedakan makan kenyang dengan makan sekenyang-kenyangnya.
6.Saat berpuasa, kita dapat mendoakan pertobatan seseorang ataupun mohon pengampunan atas dosa kita.
7.Karena yang ditetapkan disini adalah batas minimal, oleh karena itu dapat menambahnya sesuai dengan kemampuan kita.
Demikian rubrik Katolik kali ini. Semoga bermanfaat dan kita dapat lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yesus Kristus. Shalom

DAFTAR PUSTAKA
http://www.katolisitas.org/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik
http://www.katolisitas.org/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik
https://www.imankatolik.or.id/pantang-dan-puasa.html"https://www.imankatolik.or.id/pantang-dan-puasa.html
http://www.st-yohanesbosco.org/content-119/discimus/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik/
http://www.st-yohanesbosco.org/content-119/discimus/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...