PENGAMPUNAN
Matius 6:12 “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”
Menurut KBBI, pengampunan diambil dari kata dasar “ampun” yang berarti pembebasan dari tuntutan karena melakukan kesalahan atau kekeliruan. Berbicara tentang pengampunan, tentunya tidak pernah terlepas dari kehidupan ini, dikarenakan setiap kita pasti pernah tersakiti ataupun terlukai yang disebabkan oleh kesalahan orang lain. Tetapi bagi orang percaya memberikan pengampunan adalah suatu keharusan.
Disaat diri kita dikecewakan atau disakiti oleh orang lain, tentunya ada keinginan untuk membalasnya, namun didalam Roma 12:19 “Saudara-saudaraku yang kekasih, jangalah kamu sendiri menuntu pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntu pembalasan, firman Tuhan”. Disitu dikatakan bahwa pembalasan itu adalah hak Tuhan. Bagian kita adalah mengampuni serta tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Apa keuntungan yang kita peroleh dengan kita memberikan pengampunan?
Kesalahan kita diampuni
Matius 6:14 “karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga”. Syarat utama kesalahan kita diampuni oleh Tuhan adalah dengan kita terlebih dahulu mengampuni kesalahan orang. Melepaskan pengampunan bukan hanya berdampak pada pribadi kita sendiri, namun hubungan kita dengan Tuhan.
Ada perasaan lega, Sukacita, dan damai sejahtera
Ketika kita melepaskan pengampunan, hidup kita akan terasa begitu bebas, tiada yang membebani. Urusan kita dengan pribadi kita dan orang lain sudah beres, tidak ada yang menghalangi sukacita kita.
Hidup kita berkenan bagi Tuhan
Orang yang mengampuni tidak meninggalkan masalah di hidupnya, kesalahannya diampuni Tuhan, dan hidupnya berkenan bagi Tuhan.
Berbeda dengan kehidupan orang yang tidak memberikan pengampunan pada orang lain, maka yang terjadi adalah :
Kesalahan kita tidak diampuni Tuhan
Matius 6:15 “Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu”. Tidak mau mengampuni berdampak buruk terhadap hubungan kita dengan Tuhan, kesalahan kita tidak akan diampuni pula, maka sia-sialah kita berdoa seperti seperti didalam Matius 6:12.
Akar pahit, Hidup tersiksa, tidak ada damai sejahtera
Orang yang tidak memberikan pengampunan menyimpan kepahitan dalam hatinya. Hidupnya tidak tenang, menderit, tiada sukacita. Bahkan ketika beribadah sekalipun terasa berat. Kehidupan orang yang tidak mengampuni terasa suram dan tiada kebebasaan, sebab untuk bahagia selalu ada ganjalan di hati.
Kita menghakimi orang
Ketika kita tidak mengampuni, fokus kita tertuju pada keburukan orang dan tidak melihat kekurangan diri, cendrung menghakimi padahal tanpa di sadari pengampunan Tuhan tertutup baginya.
Membuka diri terhadap dosa
Bermula dari tidak mengampuni, selain kita menutup diri bagi Tuhan kita juga membuka diri terhadap banyak dosa. Tidak dapat mengampuni bisa menjadi dendam, akar pahit, dengki, fitnah, berusaha membalas kejahatan, dll. Menyimpan dendam dan amarah hanya akan berdampak buruk bagi diri sendiri mupun orang lain.
Jadi janganlah menyia-nyiakan pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib yang baru-baru ini kita peringati dengan tidak memberikan pengampunan kepada orang lain juga dan semakin larut dalam dosa. Walaupun mungkin berat, namun belajarlah untuk mengampuni. Jangan menuntut pembalasan namun ampunilah orang. Kasihilah orang lain, sebab itu yang dikehendaki Tuhan dalam hidupmu. Kesalahan orang lain biarlah menjadi urusan dirinya dengan Tuhan, urusan kita hanyalah mengasihi dan memberikan pengampunan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Komentar
Posting Komentar