Kehendak Bebas
Pengkhotbah 9:11
“Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.”
Nama: Richard Matias Sumolang TTL: Malang/ 4 Juli 1993 Jurusan: Ilmu Ekonomi 2011 |
RENUNGAN
Menchester United (MU), siapa yang tidak kenal? Baik penggemar bola maupun sekedar penggembira. Club raksasa Inggris ini pernah mengalami kekalahan yang fatal. Masalahnya, semenjak tahun 1930 mereka belum pernah kalah 6 gol di kandang sendiri. Oktober tahun 2011 menjadi bulan yang membuat mereka mengalami kekalahan terparah dari tetangga mereka, Manchester City dengan skor 1-6 untuk MU. Kekalahan ini adalah yang terparah di Old Trafford sejak tahun 1955. Sebuah raksasa jatuh seperti halnya Goliat kalah melawan Daud. Bila direnungkan berdasarkan ayat pembacaan kita hari ini, terkadang kemenangan tidak diraih untuk yang kuat ataupun yang berpengalaman.
Dalam sebuah pertandingan, ada yang disebut aturan main. Saya tidak akan menyia-nyiakan untuk membeli tiket sepak bola untuk sebuah pertandingan dimana banyaknya pemain tergantung berapa banyak orang yang mau berada di lapangan, tidak ada garis batas dimana bola tidak boleh melewati, ataupun tidak ada wasit yang memimpin pertandingan. Setiap tim yang bertanding diberikan kebebasan dalam memilih siapa yang bermain dan strategi apa yang digunakan berdasarkan aturan main sepak bola. Tanpa aturan, permainan tersebut tidak dapat disebut sepak bola.
Tuhan memberikan setiap manusia kehendak bebas, sejak awal manusia diciptakan di taman Eden. Namun sama halnya kita mengerti aturan sepak bola, dalam hidup ini juga ada aturan mainnya. Bila kita perhatikan sejarah di Alkitab, tampaknya hampir setiap orang yang berusaha mengikuti aturan main, memiliki kegagalan dalam menjalankannya, pelanggaran ini tidak main-main hukumannya, maut. Namun, kita bersyukur! Karena besar Kasih-Nya akan dunia ini, Ia mengirimkan Yesus Kristus untuk mengalahkan maut yang hendak menghukum kita dengan cara menggantikan kita di kayu salib. Sehingga kita telah dibayar dengan lunas dan terbebas dari pinalti dosa. Untuk itu, mari kita sekarang bersyukur dan datang kembali kepada Bapa, agar setiap kehendak bebas yang diberikan dapat kita isi dengan kehendak-Nya. Karena Bapa pun berjanji, bahwa rancangan yang Dia berikan adalah damai sejahtera bukan kecelakaan, Bersama dengan Dia kita bagai di tepi aliran air yang tak pernah kering.
Entah anda mengalami kekalahan disaat anda yakin menang, ataupun anda merasa telah salah menggunakan kehendak bebas yang diberikan Tuhan. Bilamana hari ini anda merasa jauh dari Tuhan dan kering, mari datang kembali kepada-Nya, Dia akan merayakan kembalinya anda dengan pesta! Karena engkau sangat dikasihiNya.
Doa: Tuhan aku bersyukur karena Engkau telah menyelamatkanku, dan telah memberikan aku kehendak bebas. Hari ini aku mau menyerahkan kehendak itu ke dalam rencanaMu, biarlah kehendakMu yang jadi dan ajarkan aku untuk dapat menggunakan setiap hal yang Engkau percayakan untuk menjadi garam dan terangMu di Bumi. Dalam nama Yesus, Amin.
Amin ��
BalasHapus