Pembacaan Firman: Matius 6:12 (Pengampunan)
“dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”
Yusniati Laimbo, 31 Mei 1995 Manajemen 2013 |
Mengampuni bagi banyak orang bukanlah suatu perkara yang mudah. Ketika kita disakiti, dikecewakan, difitnah, dan sebagainya, terkadang bagi kita melepaskan pengampunan terasa begitu berat. Namun bagi orang percaya mengampuni adalah keharusan. Berulang kali di tegaskan dalam Alkitab bagaimana kita harus mengampuni.
Ada anggapan ketika kita mengampuni, keuntungan terbesar menjadi milik orang yang kita ampuni, seperti memberikan sesuatu kepada orang tersebut. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar, sebab di sisi lain mengampuni sesungguhnya besar dampaknya bagi diri kita sendiri. Apa keuntungan yang kita peroleh dengan kita mengampuni ?
1. Kesalahan Kita Diampuni
(Matius 6:14) “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga”. Syarat utama kesalahan kita diampuni oleh Tuhan, adalah dengan kita terlebih dahulu mengampuni kesalahan orang. Melepaskan pengampunan bukan hanya berdampak pada pribadi kita sendiri, namun hubungan kita dengan Tuhan. Tuhan mengasihi dan mengampuni orang-orang yang juga bisa mengampuni orang lain.
2. Ada Perasaan Lega, Sukacita, Damai Sejahtera
Ketika kita melepaskan pengampunan, hidup kita akan terasa begitu bebas, tiada yang membebani. Urusan kita dengan pribadi kita (dan orang lain) sudah beres, tidak ada yang menghalangi sukacita kita. Berbeda dengan orang yang masih berkutat terus memikirkan kesalahan-kesalahan orang.
3. Hidup Kita Berkenan Bagi Tuhan
Orang yang mengampuni tidak meninggalkan masalah di hidupnya, kesalahannya diampuni Tuhan, hidupnya berkenan bagi Tuhan.
Sangat berbeda antara kehidupan orang yang Mengampuni dan Tidak Mengampuni. Ketika kita tidak bisa mengampuni orang lain, maka:
1. Kesalahan Kita Tidak Diampuni Tuhan
(Matius 6:15) “Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu”. Tidak mau mengampuni berdampak buruk terhadap hubungan kita dengan Tuhan, kesalahan kita tidak akan diampuni pula, sia-sialah kita berdoa. Karena itu bereskan dulu hal yang mengganjal hati kita sehingga kita membangun hubungan baik dengan Tuhan. (Markus 11:25) “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang disorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
2. Akar Pahit, Hidup Tersiksa, Tidak ada Damai Sejahtera
Orang yang tidak mengampuni menyimpan kepahitan dalam hatinya. Hidupnya tidak tenang, menderita, tidak ada sukacita. Bahkan ketika beribadah sekalipun terasa berat. Kehidupan orang yang tidak mengampuni terasa suram dan tiada kebebasan, sebab untuk bahagia selalu ada ganjalan di hati.
3. Kita Menghakimi Orang
Ketika kita tidak mengampuni, fokus kita tertuju pada keburukan orang dan tidak melihat kekurangan diri, cenderung menghakimi padahal tanpa dia sadari pengampunan Tuhan tertutup baginya. Marilah kita saling mengampuni bukan saling menghakimi.
4. Membuka diri terhadap banyak dosa
Bermula dari tidak mengampuni, selain kita menutup diri bagi Tuhan kita juga membuka diri terhadap banyak dosa. Tidak dapat mengampuni bisa menjadi dendam, akar pahit, dengki, fitnah, berusaha membalas kejahatan, dll. Tidak ada hal positif bagi diri kita ketika kita tidak mengampuni. Menyimpan dendam dan amarah hanya akan berdampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain, selagi sempat jangan biarkan kehidupan kita dikuasai dosa.
Tidak ada pengampunan yang sulit dilakukan ketika Yesus beserta dengan kita.
Mari mulai saat ini kita boleh hidup dalam kasih dan senantiasa lepaskan pengampunan, supaya berkat Tuhan mengalir atas hidup kita, dan kita boleh hidup dalam kemenangan
Walaupun mungkin berat, namun belajarlah untuk mengampuni. Jangan menuntut pembalasan namun ampunilah orang. Pembalasan adalah hak Tuhan, dan bukan hak kita. Sekalipun kita dikecewakan jangan kita menyimpan dendam, bahkan sering kali doa kita bahkan minta pembalasan, Tuhan seakan-akan disuruh membalas dendam kita sendiri. Kasihilah orang lain termasuk musuh kita, sebab itu yang dikehendaki Tuhan dihidupmu. Kesalahan orang biarlah menjadi urusan dirinya dengan Tuhan, urusan kita hanyalah mengasihi dan mengampuni.
Tuhan Memberkati.
Komentar
Posting Komentar