Bulan
Mei: Bulan Maria
Nama: Aslinda Sara TTL: Koropansu/ 27 Agustus 1998 Jurusan: Ilmu Ekonomi 2017 |
Banyak
orang masih mempertanyakan Bulan Mei itu Bulan Maria atau Bulan Rosario? Selain
itu, orang juga masih ada yang belum paham mengapa Bulan Mei itu disebut
sebagai Bulan Maria.
Gereja
Katolik memiliki tradisi yang istimewa yakni mendedikasikan bulan-bulan
tertentu untuk suatu devosi. Ini pun juga terjadi pada devosi kepada Bunda
Maria. Bunda Maria mendapatkan perlakuan khusus dalam Gereja Katolik. Ada dua
bulan dalam setahun yang didedikasikan khusus untuk Ibunda dari Tuhan Yesus
ini. Bulan Mei disebut sebagai Bulan Maria dan Bulan Oktober sebagai Bulan
Rosario. Kedua-duanya memang didedikasikan untuk Bunda Maria. Apa istimewa
Bulan Mei itu ?
Kita
memperingati bulan Maria setiap bulan Mei (31 Mei). Tujuannya adalah untuk memperingati
bunda Maria mengunjungi Elizabeth saudarinya. Peristiwa ini perlu dimaknai oleh
gereja bahwa Maria karena imannya dipilih Tuhan sebagai jalan keselamatan. Dia
mengandung oleh Roh Kudus dan melahirkan Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat.
Kunjungannya kepada Elizabeth merupakan pewartaan kabar gembira sekaligus
perjumpaan iman karena Elisabeth menyambutnya dengan salam khusus dan bayi yang
dikandungnya melonjak kegirangan. Sedangkan bulan Rosario (7 Oktober) adalah
untuk memperingati Bunda Maria yang diangkat oleh Gereja sebagai ratu rosari.
Mengapa bulan
Mei disebut bulan Maria? Pertanyaan ini tentu tidak begitu penting bagi
sebagian umat karena berdasarkan tradisi yang turun temurun bahwa ketika tiba
bulan Mei di gereja-gereja paroki diadakan doa rosario sebelum perayaan
Ekaristi. Tidak ketinggalan juga di lingkungan-lingkungan atau
komunitas-komunitas basis Gereja mengadakan doa rosario setiap malam secara
bergilir dari satu rumah ke rumah yang lain. Namun meskipun demikian mari kita
telusuri sejarahnya.
Di daerah yang
memiliki empat musim bulan Mei merupakan permulaan musim semi ataudisebut juga
sebagai permulaan kehidupan. Sejak abad ke-13, bulan Mei sudah diwarnai dengan
devosi kepada Bunda Maria. Dan sejak tahun 1700-an bulan Mei sebagai bulan
Maria dipopulerkan oleh para imam Yesuit yang kemudian menyebar ke seluruh
dunia.
Pada tahun
1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjara. Di
dalam penjara, Paus memohon dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat dibebaskan
dari penjara. Paus berjanji bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan
mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian,
pada tgl. 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun
berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen.
Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal, dan ketika Paus Pius IX
mengumumkan dogma “Immaculate Conception/Bunda Maria yang dikandung tidak
bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria akhirnya dikenal
Gereja universal.
Paus Paulus VI
dalam surat ensikliknya, the Month of Mary mengatakan, “Bulan Mei adalah bulan
di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,”
dan bulan Mei adalah kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang
diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga.
Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik
di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa
dengan penuh kasih kepada Bunda Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat
Tuhan turun atas kita… dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, The Month of May,1).
Ada kesempatan
yang amat baik bagi kita bersama untuk berdoa bersama Bunda Maria pada Bulan
Mei ini. Banyak keluarga menjalankan devosi Rosario selama bulan Maria ini. Ini
merupakan bentuk kepedulian umat kepada Gereja universal dan menghormati Bunda
Maria sebagai teladan pribadi yang beriman kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan
tidak gentar menghadapi penderitaan.
Komentar
Posting Komentar