Setia Dalam Perkara-Perkara Kecil
Matius 25:21, Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Nama : Yultianti Pakau Tempat,Tanggal lahir : Tampo, 13 Juli 1996 Jurusan/Angkatan : Akuntansi/2015 |
Terkadang kita merasa tidak berharga bila membandingkan apa yang dimiliki diri kita dengan orang lain, seperti bakat, talenta dan kepintaran yang membuat kita merasa rendah diri, khawatir akan masa depan, iri hati dll. Dalam Matius 25:14, Yesus memberikan perumpamaan tentang tuan yang akan bepergian ke luar negeri dan memberikan talenta dengan jumlah yang berbeda kepada hambanya lalu kemudian dari pada mereka dituntut untuk melipat gandakan talenta tersebut.
Tuhan telah memperlengkapi kita anak-anaknya dengan karunia yang berbeda-beda untuk berkarya bagiNya di tengah-tengah keluarga, kampus, gereja, bagi bangsa dan negara bahkan dunia ini. seperti hamba-hamba yang diberikan tanggung jawab untuk melipat gandakan talenta yang diberikan Tuhan, demikian pun kita dan tentunya Tuhan memberikan tanggung jawab sesuai dengan kesanggupan kita (Ay. 15). Sehingga tidak ada alasan untuk tidak mau memberi diri melayani Dia. Mulailah dari hal-hal kecil seperti, rajin mengikuti kegiatan pelayanan di kampus maupun di gereja kemudian tantang dirinya untuk terlibat lansung dalam pelayanan itu. Mungkin awalnya kita adalah tipe orang yang canggung saat bertemu dengan orang baru tetapi dengan rajin menghadiri kegiatan pelayanan akhirnya kita berani untuk tampil melayani. Ataukah hal-hal lain seperti tidak menyontek saat ujian atau titip absen, tidak membuang sampah sembarangan, dll. Hal ini akan membentuk karakter kita untuk mampu menahan diri dari dosa. Jika kita membiasakan diri untuk terus jatuh dalam godaan godaan seperti itu maka, itu pulalah yang membukakan celah untuk melakukan pelanggaran yang lebih fatal.
Melibatkan diri dalam melakukan hal-hal yang kecil akan memampukan kita untuk melakukan hal-hal yang besar. Tuhan tidak mau anak-anaknya menjadi “buah karbitan”. Dia mau kita dibentuk melalui proses-proses agar bisa menjadi buah yang matang dengan sempurna dan dengan proses yang kita lalui, kita bisa melihat bagaimana Tuhan senantiasa menolong dan memperlengkapi kita.
Komentar
Posting Komentar