Langsung ke konten utama

Pedoman Laporan Keuangan

BAB I
PERANAN DAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

Peranan Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk mengidentifikasi sumber dan alokasi penggunaan kas, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efisiensi dan efektivitas suatu entitas, serta sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan.
Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan:
(a) Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya keuangan serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(b) Manajemen
Membantu para pengguna  untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian atas sumber daya keuangan untuk kepentingan Keluarga Persekutuan Mahasiswa Kristen Oikumene Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (PMKO FEB-UH)
(c) Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada keluarga PMKO FEB-UH berdasarkan pertimbangan bahwa keluarga PMKO FEB-UH memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pengurus dalam pengelolaan sumber daya keuangan yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada aturan yang berlaku.

Tujuan Pelaporan Keuangan
· Memberikan informasi dalam hal posisi keuangan PMKO FEB-UH
· Menyediakan informasi keuangan mengenai sumber-sumber pendanaan dan penggunaan dana dalam melaksanakan program kerja atau job description.
· Mengukur kinerja entitas dalam melaksanakan program kerja atau (job describtion) selama satu periode berjalan.

BAB II
KARAKTERISTIK KUALITATIF YANG MENENTUKAN MANFAAT INFORMASI DALAM LAPORAN KEUANGAN
Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi agar informasi tersebut dapat berguna dalam pengambilan keputusan sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keenam karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan entitas dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
(a) Relevan;
(b) Andal;
(c) Dapat dibandingkan; dan
(d) Dapat diverifikasi;
(e) Dapat dipahami;
(f) Tepat waktu;

(a) Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna. Jika sebuah informasi tidak dapat mempengaruhi keputusan, maka informasi tersebut tidak relevan terhadap keputusan yang diambil. informasi yang relevan memenuhi karakteristik:
· Nilai prediktif
Informasi dapat membantu pengguna membuat prediksi berdasarkan kejadian masa lalu dan kejadian masa kini.
· Nilai   umpan balik  
Informasi dapat membantu pengguna untuk mengecek  atau mengoreksi  ekspektasi atau harapan masa lalu .
· Materalitas.
Suatu informasi akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian informasi tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pengguna informasi. Sebuah informasi harus mampu membuat perbedaan dalam pengambilan keputusan, jika tidak maka tidak perlu diungkapkan.



(b) Andal
Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
· Bebas dari kesalahan
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari kesalahan material, dan disajikan berdasarkan fakta yang ada.
· Kelengkapan
Informasi  disajikan selengkap mungkin, sehingga mencakup semua informasi yang dapat diandalkan.
· Netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan atau kepentingan pihak tertentu. 

(c) Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.

(d) Dapat diverifikasi
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji kebenarannya. Ketika laporan keuangan diperiksa lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda menggunakan pengukuran yang sama kemudian mendapatkan simpulan yang tidak berbeda jauh maka, informasi dalam laporan keuangan dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya.

(e) Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.


(f) Tepat waktu
Informasi keuangan disediakan secara tepat waktu sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Jika informasi keuangan tidak diterbitkan  berdasarkan periode pelaporannya maka, informasi tersebut kurang berguna dalam pengambilan keputusan pengguna.



BAB III
3.1  PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan dimaksudkan sebagai ketentuan yang dipahami dan ditaati oleh pembuat standar dalam penyusunan standar akuntansi, penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan dalam melakukan kegiatannya, serta pengguna laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan. Berikut ini adalah tujuh prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan PMKO FEB-UH
3.1.1 Basis akuntansi;
3.1.2 Prinsip realisasi
3.1.3 Prinsip substansi mengungguli bentuk formal;
3.1.4 Prinsip periodisitas;
3.1.5 Prinsip konsistensi;
3.1.6 Prinsip pengungkapan lengkap; dan
3.1.7 Prinsip penyajian wajar;

3.1.1 Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan adalah basis kas. Basis kas berarti transaksi diakui berdasarkan arus kas yang terjadi. Transaksi hanya akan dicatat ketika terjadi penerimaan ataupun pengeluaran kas. 

3.1.2  Realisasi
Mengingat anggaran merupakan hal yang wajib dalam entitas, pendapatan atau belanja diakui setelah diotorisasi melalui anggaran dan telah menambah atau mengurangi kas.



3.1.3 Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form)
Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi serta peristiwa lain yang subtantif, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas dan bukan hanya aspek formalitasnya.

3.1.4  Periodisitas (Periodicity)
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi menjadi periode-periode pelaporan sesuai dengan periode kepengurusan yang ditetapkan. Hal tersebut dimaksudkan agar kinerja masing-masing kepengurusan disajikan sesuai dengan periode masing-masing.

3.1.5  Konsistensi (Consistency)
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). Prinsip yang diterapkan dalam penyusunan laporan diharapkan sama kedepannya meskipun bukan berarti perubahan tidak dibolehkan. Perubahan dilakukan hanya apabila dianggap perlu.

3.1.6 Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)
Pengungkapan penuh mengacu pada seluruh informasi yang diberikan,  baik informasi keuangan maupun nonkeuangan. Pengungkapan penuh menyiratkan penyajian seluruh informasi yang relevan.

3.1.7 Penyajian Wajar (Fair Presentation)
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas, Laporan Posisi Keuangan, Laporan Perubahan Ekuitas Dana Lancar, dan Catatan atas Laporan Keuangan, Laporan Realisasi anggaran dan Laporan Konsolidasi. Wajar dalam artian terbebas dari kesalahan material  (1% dari total aset).








BAB IV
SISTEM AKUNTANSI BENDAHARA UMUM (SABU)

4.1 PENDAHULUAN
Sistem Akuntansi Bendahara Umum (SABU) adalah sistem akuntansi yang berkenaan dengan segala aktivitas keuangan yang dilakukan oleh bendahara umum. SABU melingkupi:
§ Penyusunan anggaran;
§ Penyajian laporan keuangan; dan
§ Pencatatan.

4.2 PENYUSUNAN ANGGARAN
Bendahara  menyusun anggaran pendapatan dan anggaran belanja kemudian dibahas bersama pengurus lainnya dan disetujui dalam rapat kerja. Anggaran pendapatan terdiri dari sumber-sumber penerimaan kas yang berpotensi diterima dan anggaran belanja terdiri dari anggaran belanja tiap divisi dan anggaran belanja umum. Sistem penganggaran yang digunakan dalam menyusun anggaran merupakan kebijakan dari pengurus.  

4.3 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
4.1.1 Identifikasi Laporan Keuangan
Setiap laporan keuangan harus diidentifikasi secara jelas. Untuk keperluan identifikasi, maka laporan keuangan harus memiliki kop. Informasi pada kop antara lain:
· Nama entitas pelapor;
· Nama laporan; dan
· Tanggal atau periode yang dicakup.

4.1.2  Periode Pelaporan
Laporan keuangan disajikan pada setiap kuartal. Kuartalan terdiri dari empat pembagian interim dalam satu periode.

4.1.3 Komponen Laporan Keuangan
Komponen laporan keuangan yang harus disajikan antara lain:
a. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas;
b. Laporan Perubahan Ekuitas Dana Lancar;
c. Laporan Posisi Keuangan
d. Laporan Realisasi Anggaran
e. Catatan atas Laporan Keuangan.
Selain laporan keuangan pokok, entitas juga dapat menerbitkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas konsolidasi dan laporan  posisi keuangan komparatif  yang diterbitkan pada akhir periode.

a.  Laporan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas menyajikan ikhtisar sumber dan alokasi kas, serta  selisih pemakaian kas yang dikelola dalam satu periode pelaporan.
Unsur yang tercakup secara langsung dalam Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas terdiri dari: pendapatan, belanja, surplus/defisit, penerimaan/pembayaran utang, pemasukan/ pengeluaran piutang.
Pendapatan
§ Pendapatan adalah kas yang diperoleh dari pihak internal maupun pihak eksternal.
§ Pendapatan diakui pada saat diterima oleh bendahara umum secara tunai atau diterima di rekening kas Bendahara Umum disertai bukti transfer atau bukti penerimaan yang dicantumkan dalam bukti kas masuk.
§ Pendapatan tidak dimaksudkan untuk dikembalikan kepada pihak yang menyerahkan sebelumnya.
§ Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, pendapatan yang dicatat tidak telah dikompensasikan dengan belanja.
§ Pendapatan diklasifikasikan ke dalam kelompok akun yakni pendapatan intern dan pendapatan ekstern.
§ Setoran kas dari satuan kerja adalah kas yang disetorkan dari satuan kerja kepada bendahara umum setelah satuan kerja tersebut dilikuidasi.
§ Hasil Usaha terjadi untuk penerimaan yang menghasilkan margin agar bersifat sebagai matching account terhadap akun Beban Usaha.
§ Akuntansi pendapatan disusun untuk memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dan untuk keperluan pengendalian.
Pendapatan Intern merupakan pendapatan yang bersumber dari intern entitas. Pendapatan Intern antara lain:
(a) Iuran Pengurus
(b) Hasil Usaha
(c) Penjualan Aset
(d) Lain-Lain Pendapatan Intern
Pendapatan Ekstern merupaan pendapatan yang bersumber dari ekstern entitas. Pendapatan Ekstern antara lain:
(a) Persembahan Ibadah
(b) Persembahan Kasih
(c) Sponsor
(d) Penerimaan Kontribusi.
(e) Setoran Kas dari Satuan Kerja
(f) Pendapatan Bunga
(g) Lain-Lain Pendapatan Ekstern
Belanja
§ Belanja adalah kas yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan operasional umum dan/atau program kerja.
§ Belanja diakui apabila kas telah dikeluarkan oleh Bendahara Umum disertai nota (memiliki kop entitas, tanda tangan dan stempel atau bukti kas keluar jika tidak ada nota)
§ Belanja diklasifikasikan ke dalam kelompok akun yakni Belanja Modal dan Belanja Nonmodal.  
§ Pengeluaran untuk Satuan Kerja adalah kas yang disetorkan oleh bendarahara umum kepada satuan kerja setelah satuan kerja tersebut dibentuk dan bersifat resiprokal.
§ Beban Usaha terjadi untuk pengeluaran yang diharapkan akan menghasilkan surplus agar bersifat sebagai matching account terhadap akun Hasil Usaha.
§ Akuntansi belanja disusun selain untuk memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan, juga dapat dikembangkan untuk keperluan pengendalian bagi manajemen untuk mengukur efektivitas dan efisiensi belanja tersebut.

Belanja Modal merupakan belanja yang menghasilkan aset yang tujuan dan masa manfaatnya lebih dari satu periode.
(a) Belanja Inventaris adalah belanja yang menghasilkan barang.
(b) Lain-Lain Belanja Modal adalah belanja selain belanja inventaris.

Belanja Nonmodal merupakan belanja yang tidak menghasilkan aset yang tujuan dan masa manfaatnya kurang dari satu periode. Belanja Nonmodal antara lain:
(a) Belanja Administrasi Umum Contoh: fotokopi, print, materai, amplop dll.
(b) Belanja Administrasi Bank.
(c) Belanja Konsumsi. Contoh: makan, bahan-bahan makanan mentah, minuman, dll.
(d) Belanja Perlengkapan. Contoh: Cinramata, kertas, spidol, buku tulis, tinta, styrofoam dll.
(e) Belanja Transportasi dan Akomodasi Contoh: bahan bakar kendaraan, sewa angkot, sewa penginapan, sewa gedung, sewa LCD, dll.
(f) Belanja Komunikasi. Contoh: pulsa dan kuota data
(g) Belanja Honorarium. Contoh: Tanda terima kasih untuk Pelayan Firman, honor pemateri, dll.
(h) Belanja Sumbangan. Contoh: sumbangan ke panti asuhan, dll.
(i) Belanja Publikasi. Contoh: biaya publikasi di mading, pembuatan flyer dll.
(j) Beban Usaha. Contoh: pembelian barang jualan, dll.
(k) Dana untuk Satuan Kerja.
(l) Lain-Lain Belanja Nonmodal.

Surplus/Defisit
§ Surplus/defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja.
Penerimaan / Pembayaran Utang
§ Penerimaan / pembayaran utang adalah kenaikan / penurunan utang yang terjadi pada periode yang bersangkutan.
Pengeluaran / Pemasukan Piutang
§ Pengeluaran / pemasukan piutang adalah kenaikan / penurunan piutang yang terjadi pada periode bersangkutan.
Arus Kas Bersih
§ Arus kas bersih adalah kas bersih yang dihasilkan hanya periode bersangkutan.
§ Arus kas bersih dihitung dengan menjumlahkan surplus/defisit dengan penerimaan / pembayaran utang dan pengeluaran / pemasukan piutang.

b. Laporan Perubahan Ekuitas Dana Lancar
Laporan Perubahan Ekuitas Dana Lancar menyajikan informasi mengenai posisi ekuitas dana lancar pada akhir periode.
Unsur yang tercakup dalam Laporan Perubahan Ekuitas Dana Lancar terdiri dari saldo awal ekuitas dana lancar, surplus/defisit dan saldo akhir ekuitas dana lancar.
Saldo Awal Ekuitas Dana Lancar
Saldo awal ekuitas dana lancar adalah posisi ekuitas dana lancar pada awal periode.
Surplus/Defisit
Surplus/defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja. Surplus akan menambah ekuitas, sedangkan defisit akan mengurangi ekuitas.
Saldo Akhir Ekuitas Dana Lancar
Saldo akhir ekuitas dana lancar adalah posisi ekuitas dana lancar pada akhir periode.

c. Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan memberikan informasi mengenai posisi keuangan pada tanggal laporan keuangan. Laporan posisi keuangan menyajikan informasi posisi keuangan periode saat ini dan periode sebelumnya. Unsur-unsur yang tercantum dalam Laporan Posisi Keuangan terdiri dari kas di bank, kas di tangan, piutang, utang, dan ekuitas dana lancar. Semua unsur yang terdapat dalam Laporan Posisi Keuangan bersifat lancar.

Kas di Bank
§ Kas di bank adalah uang yang ada di rekening bank yang sewaktu-waktu dapat digunakan.
§ Besaran minimum kas  yang harus tersedia di rekening bank ditetapkan oleh pengurus di setiap periode.
Kas di Tangan
§ Kas di tangan adalah uang yang ada di bendahara umum yang sewaktu-waktu dapat digunakan.
§ Besaran minimum kas di tangan yang harus tersedia pada bendahara umum ditetapkan bersama dengan ketua untuk satu periode kepengurusan yang sedang berjalan.
§ Kas di tangan pada bendahara umum bisa nol diakhir periode kepengurusan hanya karena/disebabkan oleh pengeluaran kas pada saat musyawarah besar (mubes) dan tidak untuk program lain.
Piutang
§ Piutang adalah tagihan kepada pihak lain akibat adanya aliran kas keluar.
§ Piutang hanya diberikan kepada anggota perseorangan dan bukan kepada satuan kerja.
§ Pemberian piutang yang cukup material (material berdasarkan pertimbangan pemegang otoritas) harus menerbitkan surat piutang yang berisi pengakuan debitor untuk melakukan pembayaran kepada kreditor pada waktu tertentu atau batas waktu tertentu.
§ Pemberian piutang ke pihak lain dilandasi pertimbangan sehat, yakni dengan memakai pertimbangan bahwa pihak yang bersangkutan mampu membayar kembali kewajibannya pada waktu ditentukan.
§ Pengeluaran kas yang tidak memiliki pertanggungjawaban sampai akhir periode diakui sebagai piutang kepada pihak yang bertanggung jawab.
Utang
§ Utang adalah kewajiban kepada pihak lain akibat adanya aliran kas masuk.
§ Melakukan utang yang cukup material (material berdasarkan pertimbangan pemegang otoritas) harus menerbitkan surat utang yang berisi pengakuan debitor untuk melakukan pembayaran kepada kreditor pada waktu tertentu atau batas waktu tertentu.
§ Melakukan utang ke pihak lain memakai pertimbangan sehat, yakni dengan pertimbangan bahwa utang akan mampu dibayar kembali pada waktu yang ditentukan.
Ekuitas dana lancar
§ Ekuitas dana lancar adalah selisih antara aset dengan kewajiban.

d. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan realisasi anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai  anggaran pendapatan dan belanja, realisasi pendapatan dan belanja serta selisih antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Unsur-unsur dalam laporan realisasi anggaran terdiri atas pendapatan dan belanja.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan naratif dan deskriptif dari angka yang tertera dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan diperuntukkan bagi peristiwa luar biasa dan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang dianggap penting.
Hal-hal yang harus diungkapkan dalam CaLK:
(a) Pengeluaran piutang;
(b) Penerimaan utang;
(c) Peristiwa-peristiwa yang dianggap penting.

Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Konsolidasi
Laporan penerimaan dan pengeluaran kas konsolidasi menyajikan ikhtisar sumber dan alokasi kas, serta  selisih pemakaian kas gabungan dari entitas bendahara umum dan entitas satuan kerja yang dikelola dalam satu periode pelaporan. Laporan penerimaan dan Pengeluaran Kas Konsolidasi dibuat dan dilaporkan disetiap akhir periode
Unsur yang tercakup secara langsung dalam Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Konsolidasi terdiri dari: pendapatan, belanja, surplus/defisit, penerimaan /pembayaran utang, pengeluaran/ penerimaan piutang, dan arus kas bersih.
§ Pendapatan diklasifikasikan ke dalam dua kelompok akun yakni pendapatan intern dan pendapatan ekstern,
§ Penerimaan dari Bendahara Umum merupakan akun pendapatan yang bersifat resiprokal.
§ Belanja diklasifikasikan ke dalam kelompok akun belanja modal dan belanja nonmodal.
§ Pendapatan dan belanja yang bersifat resiprokal dihapuskan.
§ Akun resiprokal adalah akun yang muncul pada suatu entitas dan menyebabkan munculnya akun pada entitas yang lain.
§ Surplus/defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja.
§ Penerimaan/pembayaran utang adalah kenaikan/penurunan utang yang terjadi pada periode yang bersangkutan.
§ Pengeluaran/penerimaan piutang adalah kenaikan/penurunan piutang yang terjadi pada periode bersangkutan.
§ Arus kas bersih adalah kas bersih yang dihasilkan hanya periode bersangkutan.
§ Arus kas bersih dihitung dengan menjumlahkan surplus/defisit dengan penerimaan/pembayaran utang dan pengeluaran/penerimaan piutang.

Laporan Posisi Keuangan Komparatif
Laporan posisi keuangan komparatif menyajikan perbandingan informasi posisi keuangan periode saat ini dan periode sebelumnya yang dibuat dan dilaporkan disetiap akhir periode. Unsur-unsur laporan keuangan komparatif terdiri dari kas, piutang, utang dan ekuitas dana lancar.


4.4 Pencatatan
a.  Pendapatan DebetKredit
1. Iuran Pengurus
Kas xxx
Iuran Pengurus xxx
2. Hasil Usaha
Kas xxx
Hasil Usaha xxx
3. Penjualan Aset
Kas xxx
Penjualan Aset xxx
4. Lain-Lain Pendapatan Intern
Kas xxx
Lain-Lain Pendapatan Intern xxx
5. Persembahan Ibadah
Kas xxx
Persembahan Ibadah xxx
6. Persembahan kasih
Kas xxx
Persembahan Kasih xxx
7. Sponsor
Kas xxx
Penerimaan dari Sponsor xxx
8. Penerimaan Kontribusi
Kas xxx
Penerimaan Kontribusi xxx
9. Setoran Panitia ......
Kas xxx
Setoran dari Satuan Kerja xxx
10. Pendapatan Bunga
Kas xxx
Pendapatan Bunga xxx
11. Lain-Lain Pendapatan Ekstern
Kas xxx
Lain-lain pendapatan ekstern xxx
b. Belanja               DebetKredit
12. Belanja
Belanja ... xxx
Kas xxx
13. Pengeluaran untuk Satuan Kerja
Dana untuk Satuan Kerja  .... xxx
Kas xxx
c. Piutang                  DebetKredit
14. Pengeluaran Piutang
Piutang xxx
Kas xxx

15. Pelunasan Piutang
Kas xxx
Piutang xxx
d. Utang                    Debet Kredit
16. Penerimaan Utang
Kas xxx
Utang xxx
17. Pembayaran  Utang
Utang xxx
Kas xxx
e. Penutup DebetKredit
18. Menutup Belanja
Ikhtisar Surplus/Defisit xxx
Belanja…. xxx

19. Menutup Pendapatan
Pendapatan….. xxx
Ikhtisar Surplus/Defisit xxx

20. Menutup Surplus atau Defisit DebetKredit
Ikhtisar Surplus/Defisit xxx
Ekuitas Dana Lancar xxx
Atau
Ekuitas Dana Lancar xxx
Ikhtisar Surplus/Defisit xxx
21. Pengeluaran untuk Satuan Kerja dan Penerimaan
      Dana dari Bendahara Umum
Penerimaan Dana dari B.U. (Kepanitiaan ......) xxx
Dana Untuk Satuan Kerja …… xxx


Format jurnal umum.
JURNAL UMUM



TANGGAL
KODE PEMBANTU
URAIAN
NO AKUN
NAMA AKUN
DEBET
NO AKUN
NAMA AKUN
KREDIT
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

(7)


(8)
(9)
Ket:
(1) Tanggal transaksi
(5) Nama akun debet
(2) Nomor bukti transaksi
(6)  Jumlah yang di debet
(3) Keterangan mengenai tujuan transaksi
(7) Nomor akun kredit
(4) Nomor akun debet
(8) Nama akun kredit

(9) Jumlah yang di kredit

Format buku besar

TANGGAL
KODE PEMBANTU
URAIAN
DEBET
KREDIT
SALDO AKUN
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

Ket.
(1) Tanggal Transaksi
(2) Halaman jurnal sumber postingan
(3) Uraian mengenai tujuan transaksi
(4) Jumlah rupiah di debet
(5) Jumlah rupiah di kredit
(6) Saldo


BAB V
SISTEM AKUNTANSI SATUAN KERJA(SASK)

5.1 PENDAHULUAN
Sistem Akuntansi Satuan Kerja [SASK] adalah sistem akuntansi yang berkenaan dengan segala aktivitas keuangan yang dilakukan oleh satuan kerja. SASK melingkupi:
§ Pendahuluan;
§ Penyajian laporan keuangan; dan
§ Pencatatan.

5.2 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
a. Identifikasi Laporan Keuangan
Setiap laporan keuangan harus diidentifikasi secara jelas. Untuk keperluan identifikasi maka laporan keuangan harus memiliki kop. Informasi pada kop antara lain:
· Nama entitas;
· Nama laporan; dan
· Tanggal yang dicakup.

b. Periode Pelaporan
Laporan keuangan disajikan satu kali pada akhir masa kerja. Satuan Kerja (SK) diasumsikan tidak berkesinambungan.Apabila masa kerjanya telah selesai maka akan dibubarkan (dilikuidasi).   

c. Komponen Laporan Keuangan
Komponen laporan keuangan yang harus disajikan antara lain:
· Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas;
· Laporan Perubahan Ekuitas Dana Lancar;
· Laporan Posisi Keuangan; dan
· Catatan atas Laporan Keuangan.

d. Laporan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas menyajikan ikhtisar sumber dan alokasi kas serta  selisih pemakaian kas yang dikelola dalam satu periode pelaporan.
Unsur yang tercakup secara langsung dalam Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas terdiri dari: pendapatan, belanja, surplus/defisit, penerimaan / pembayaran  utang, pemasukan/ pengeluaran piutang, dan arus kas bersih.
Pendapatan
§ Pendapatan adalah kas yang diperoleh dari pihak internal maupun pihak eksternal.
§ Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Rekening Kas Bendahara Panitia.
§ Pendapatan tidak dimaksudkan untuk dikembalikan kepada pihak yang menyerahkan sebelumnya.
§ Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, pendapatan yang dicatat tidak telah dikompensasikan dengan belanja.
§ Pendapatan diklasifikasikan ke dalam dua kelompok akun yakni pendapatan intern dan pendapatan ekstern.
§ Hasil Usaha terjadi untuk penerimaan yang menghasilkan margin agar bersifat sebagai matching account terhadap akun Beban Usaha.
Pendapatan Intern merupakan pendapatan yang bersumber dari intern entitas. Pendapatan Intern antara lain:
(a) Iuran Panitia
(b) Hasil Usaha
(c) Lain-Lain Pendapatan Intern
Pendapatan Ekstern merupakan pendapatan yang bersumber dari ekstern entitas. Pendapatan Ekstern antara lain:
(a) Persembahan Ibadah
(b) Persembahan Kasih
(c) Penerimaan dari Sponsor
(d) Penerimaan Kontribusi
(e) Penerimaan dari Bendahara Umum
(f) Lain-Lain Pendapatan Ekstern
Belanja
§ Belanja adalah kas yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan operasional.
§ Beban Usaha terjadi untuk pengeluaran yang diharapkan akan menghasilkan surplus agar bersifat sebagai matching account terhadap akun Hasil Usaha.
Belanja untuk satuan kerja hanyalah belanja Nonmodal dan tidak ada belanja modal karena satuan kerja hanya bertahan beberapa bulan, dan tidak mencakup lebih dari satu periode. Belanja Nonmodal merupakan belanja yang tidak menghasilkan aset yang tujuan dan masa manfaatnya kurang dari satu periode.  Belanja non modal antara lain:
(a) Belanja Administrasi. Contoh: fotocopy, print, materai, dll.
(b) Belanja Konsumsi. Contoh: makan, bahan-bahan makanan mentah, minuman, dll.
(c) Belanja Perlengkapan. Contoh: spanduk, kertas, spidol, buku tulis, tinta, dll.
(d) Belanja Transportasi dan Akomodasi Contoh: bahan bakar kendaraan, sewa angkot, sewa penginapan, sewa gedung, sewa LCD, dll.
(e) Belanja Komunikasi. Contoh: pulsa, kuota data
(f) Belanja Honorarium. Contoh: Tanda terima kasih kepada pelayan, honor pemateri, dll.
(g) Belanja Sumbangan. Contoh: sumbangan ke panti asuhan, dll.
(h) Belanja Publikasi. Contoh: biaya iklan di koran, biaya pembuatan flyer dll.
(i) Beban Usaha. Contoh: pembelian barang jualan, pembuatan tiket acara, dll.
(j) Lain-Lain Belanja Nonmodal.
Surplus/Defisit
§ Surplus/defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja.
Penerimaan / Pembayaran Utang
§ Penerimaan / pembayaran utang adalah kenaikan / penurunan utang yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan satuan kerja.
Pengeluaran / Penerimaan  Piutang
§ Pengeluaran / penerimaan piutang adalah penurunan/  kenaikan piutang yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan satuan kerja.
Arus Kas Bersih
§ Arus kas bersih adalah kas bersih yang dihasilkan pada pelaksanaan kegiatan satuan kerja.
§ Arus kas bersih dihitung dengan menjumlahkan surplus/defisit dengan penerimaan / pembayaran utang dan pengeluaran / penerimaan piutang.

e. Laporan Perubahan Ekuitas Dana Lancar 
Laporan Perubahan Ekuitas Dana Lancar menyajikan informasi mengenai posisi Ekuitas Dana Lancar pada akhir masa kerja. Unsur yang tercakup dalam laporan perubahan ekuitas dana lancar terdiri dari, surplus/defisit dan saldo akhir ekuitas dana lancar.

Surplus/Defisit
Surplus/defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja. Surplus akan menambah ekuitas, sedangkan defisit akan mengurangi ekuitas.
Saldo Akhir Ekuitas Dana Lancar
Saldo akhir ekuitas dana lancar adalah posisi ekuitas dana lancar pada akhir periode.

f. Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan memberikan informasi mengenai posisi keuangan pada tanggal laporan keuangan. Unsur-unsur yang tercantum dalam Laporan Posisi Keuangan terdiri dari kas, piutang, utang, dan ekuitas dana lancar. Semua unsur yang terdapat dalam Laporan Posisi Keuangan bersifat lancar.
Kas
§ Kas adalah uang tunai yang tersedia di tangan yang sewaktu-waktu dapat digunakan.
Piutang
§ Piutang adalah tagihan kepada pihak lain akibat adanya aliran kas keluar.
§ Pemberian piutang yang cukup material (material berdasarkan pertimbangan pemegang otoritas) harus menerbitkan surat piutang yang berisi pengakuan debitor untuk melakukan pembayaran kepada kreditor pada waktu tertentu atau batas waktu tertentu.
§ Pemberian piutang ke pihak lain dilandasi pertimbangan sehat, yakni dengan memakai pertimbangan bahwa pihak yang bersangkutan mampu membayar kembali kewajibannya pada waktu ditentukan.
§ Akun piutang harus bersaldo nol di akhir periode kepanitiaan.
Utang
§ Utang adalah kewajiban kepada pihak lain akibat adanya aliran kas masuk.
§ Melakukan utang yang cukup material (material berdasarkan pertimbangan pemegang otoritas) harus menerbitkan surat utang yang berisi pengakuan debitor untuk melakukan pembayaran kepada kreditor pada waktu tertentu atau batas waktu tertentu.
§ Melakukan utang ke pihak lain memakai pertimbangan sehat, yakni dengan pertimbangan bahwa utang akan mampu dibayar kembali pada waktu yang ditentukan.
§ Akun utang harus bersaldo nol di akhir kepanitiaan
Ekuitas Dana Lancar
§ Ekuitas dana lancar adalah selisih antara aset dengan kewajiban.

g. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan naratif dari angka yang tertera dalam Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas dan Laporan Posisi Keuangan. Catatan atas laporan keuangan diperuntukkan bagi peristiwa luar biasa dan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang dianggap penting.
Hal-hal yang harus diungkapkan dalam CaLK:
a. Pengeluaran piutang;
b. Penerimaan utang;
c. Sisa aset; dan
d. Peristiwa-peristiwa yang dianggap penting.

h.Periode Pelaporan
Laporan keuangan disajikan paling lambat tiga minggu setelah berakhirnya pelaksanaan program kerja .

4.3. Pencatatan
A. Pendapatan DebetKredit
1. Iuran Panitia
Kas xxx
Iuran Panitia xxx
2. Hasil Usaha
Kas xxx
Hasil Usaha xxx
3. Lain-Lain Pendapatan Intern
Kas xxx
Lain-Lain Pendapatan Intern xxx
4. Persembahan Ibadah
Kas xxx
Persembahan Ibadah xxx
5. Persembahan kasih
Kas xxx
Persembahan Kasih xxx
6. Sponsor
Kas xxx
Penerimaan dari Sponsor xxx
7. Penerimaan Kontribusi
Kas xxx
Penerimaan Kontribusi xxx
8. Penerimaan dari Bendahara Umum
Kas xxx
Penerimaan  Dana dari
Bendahara Umum xxx
9. Lain-lain Pendapatan Ekstern
Kas xxx
Lain-lain Pendapatan Ekstern xxx


B. Belanja DebetKredit
1. Belanja
Belanja ... xxx
   Kas xxx
C. Piutang DebetKredit
1. Pengeluaran Piutang
Piutang xxx
Kas xxx
2. Pelunasan Piutang
Kas xxx
Piutang xxx
D. Utang DebetKredit
1. Penerimaan Utang
Kas xxx
Utang xxx
2. Pelunasan Utang
Utang xxx
Kas xxx
E. Penutup DebetKredit
1. Menutup belanja
Ikhtisar Surplus/Defisit xxx
Belanja…. xxx
2. Menutup Pendapatan
Pendapatan….. xxx
Ikhtisar Surplus/Defisit xxx
3. Menutup Surplus atau Defisit
Ikhtisar Surplus/Defisit xxx
Ekuitas Dana Lancar xxx
Atau

Ekuitas Dana Lancar xxx
Ikhtisar Surplus/Defisit xxx

F. Likuidasi (Pembubaran) DebetKredit
1. Likuidasi Satuan Kerja
Ekuitas Dana Lancar xxx
Kas xxx

Format jurnal umum.
JURNAL UMUM



TANGGAL
KODE PEMBANTU
URAIAN
NO AKUN
NAMA AKUN
DEBET
NO AKUN
NAMA AKUN
KREDIT
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

(7)


(8)
(9)
Ket:
(1) Tanggal transaksi
(5) Nama akun debet
(2) Nomor bukti transaksi
(6)  Jumlah yang di debet
(3) Keterangan mengenai tujuan transaksi
(7) Nomor akun kredit
(4) Nomor akun debet
(8) Nama akun kredit

(9) Jumlah yang di kredit
Format Buku Besar





TANGGAL
KODE PEMBANTU
URAIAN
DEBET
KREDIT
SALDO AKUN
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(1) Tanggal Transaksi
(2) Uraian mengenai tujuan transaksi
(3) Jumlah rupiah di debet
(4) Jumlah rupiah di kredit




LAMPIRAN FORMAT LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM

Contoh format Laporan Penerimaan dan Pengeluaran  Kas(Terlampir).
PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN OIKUMENE FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN PENERIMAAN & PENGELUARAN KAS PENGURUS
PERIODE ...








PENDAPATAN
Pendapatan Intern
401
 Iuran Pengurus



xxx


402
 Hasil Usaha



xxx


403
 Penjualan Aset



xxx


404
 Lain-Lain Pendapatan Intern


xxx



 Jumlah Pendapatan Intern



 xxx                                

Pendapatan Ekstern
411
 Persembahan Ibadah



xxx


412
 Persembahan Kasih



xxx


413
 Sponsor



xxx


414
 Kontribusi Peserta
 Pendapatan Bunga



xxx



 Setoran dari Satuan Kerja Maper


xxx



 Satoran dari Satuan Kerja Natal


xxx



 Setoran dari Satuan Kerja Paskah


xxx


416
 Lain-Lain Pendapatan Ekstern


xxx



 Jumlah pendapatan Ekstern



xxx

Jumlah Pendapatan




 xxx





`



Belanja Modal






501
Belanja Inventaris



xxx


502
Lain-Lain Belanja Modal



xxx



Jumlah Belanja Modal




xxx                            

Belanja Non Modal






511
Biaya Administrasi
Biata Administrasi Bank



xxx


512
Biaya Konsumsi



xxx


513
Biaya Perlengkapan



xxx


514
Biaya Transportasi & Akomodasi


xxx


515
Biaya Komunikasi



xxx


516
Biaya Honorer



xxx


517
Biaya Sumbangan



xxx


518
Biaya Publikasi



xxx


519
Biaya Usaha



xxx


522
Dana Untuk Satuan Kerja



xxx


521
Lain-Lain Belanja Non modal


xxx



Total Belanja Non Modal



 xxx                      

Jumlah Belanja





xxx








Surplus/Defisit






201
Penerimaan / Pembayaran
Utang
##
##

xxx

102
Pemasukan / Pengeluaran
Piutang
##
##

xxx


Jumlah Selisih Utang Piutang




xxx








ARUS KAS BERSIH





xxx
SALDO KAS AWAL PERIODE





xxx
SALDO KAS AKHIR PERIODE





xxx









Contoh format Laporan Perubaha Ekuitas Dana Lancar
PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN OIKUMENE FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DANA LANCAR
PERIODE ...









301
Ekuitas Dana Lancar
Awal
 xxx                                          -   


Ditambah / Dikurang :




Suxxxlus/Defisit

 xxx                                           -   


Dana Kepanitiaan Maper

 xxx                                           -   


Dana Kepanitiaan Natal

 xxx                                           -   


Dana Kepanitiaan Paskah

 xxx                                           -   

301
Ekuitas Dana Lancar
Akhir
 xxx                                          -   






Contoh  format  Laporan Posisi Keuangan
PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN OIKUMENE FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE ...







ASET





Kas


 xxx                                  -


Piutang


 xxx                                  -


TOTAL ASET


 xxx                                  -








KEWAJIBAN & EKUITAS





Utang


 xxx                                 


Ekuitas Dana Lancar


 xxx                                 -


TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS


 xxx                                  -








Contoh format Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Konsolidasi

PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN OIKUMENE FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KONSOLIDASI
PERIODE...







BENDAHARA UMUM
PANITIA 1
PENYESUAIAN
KONSOLIDASI

D
K
PENDAPATAN





Pendapatan Intern





 Iuran Pengurus
xxx
xxx


xxx
 Hasil Usaha
xxx
xxx


xxx
 Penjualan Aset
xxx
xxx


xxx
Setoran dari Panitia Maper PMKO FEB-UH


xxx

xxx
Setoran dari Panitia Natal PMKO FEB-UH


xxx

xxx
Setoran dari Panitia Paskah PMKO FEUH


xxx

xxx

Xxx
xxx


xxx
Jumlah Pendapatan Intern
Xxx
xxx


xxx
Pendapatan Ekstern




 xxx
 Persembahan Ibadah
 xxx
xxx


 xxx
 Persembaha Kasih
 xxx
xxx


 xxx
 Sponsor
 xxx
xxx


 xxx
 Konstribusi Peserta
 xxx
xxx


 xxx
 Pendapatan Bunga
xxx
xxx


 xxx
 Lain-Lain Pendapatan  Ekstern
 xxx
xxx


 xxx
Penerimaan Dana dari Bendahara Umum
 xxx
xxx
 Xxx

 xxx
Jumlah Pendapatan Ekstern
 xxx
xxx


 xxx
Jumlah Pendapatan
 xxx
xxx         


 xxx






BELANJA





Belanja Modal





 Belanja Inventaris
 xxx
xxx


 xxx
 Lain-Lain Belanja Modal
 xxx
xxx


 xxx
Jumlah Belanja Modal
 xxx
xxx


 xxx
Belanja Non Modal





 Biaya Administrasi
 Xxx
xxx


 xxx
 Biaya Administrasi Bank
 Xxx
xxx


 xxx
 Biaya Konsumsi
 Xxx
xxx


 xxx
 Biaya Perlengkapan
 Xxx
xxx


 xxx
 Biaya Transportasi & Akomodasi
 Xxx
xxx


 xxx
 Biaya Komunikasi
 Xxx
xxx


 xxx
 Biaya Honorer
 Xxx
xxx


 xxx
 Biaya Sumbangan
 Xxx
xxx


 xxx
 Biaya Publikasi
 Xxx
xxx


 xxx
 Biaya Usaha
 Xxx
xxx


 xxx
Dana Awal ke Panitia Maper PMKO FEUH
 Xxx


 xxx
 xxx
Dana Awal ke Panitia Natal PMKO FEUH
 Xxx


 xxx
 xxx
Dana Awal ke Panitia Paskah PMKO FEUH
 Xxx


 xxx
 xxx

 Xxx
xxx


 xxx
Jumlah Belanja Non Modal
 Xxx
xxx


 xxx
Jumlah Belanja
 Xxx
xxx


 xxx






Surplus/Defisit
 Xxx
xxx


 xxx
Penerimaan/Pelunasan Utang





Pemasukan/ Pengeluaran Piutang











ARUS KAS BERSIH
 Xxx
xxx
 Xxx
 xxx
 xxx
SALDO KAS AWAL PERIODE
 Xxx



 xxx
SALDO KAS AKHIR PERIODE
 Xxx



 xxx

Contoh format Laporan Realisasi Anggaran
PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN OIKUMENE FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PERIODE



DIVISI
PROGRAM KERJA
BELANJA
ANGGARAN
REALISASI
SELISIH
DIV. KEROHANIAN
Ibadah Persekutuan



 Jam Doa



 Ibadah Natal



 Paskah & Retreat  



 Ibadah Ulang Tahun



 Job Description



 TOTAL



DIV. PEMBINAAN DAN KEILMUAN
 PA Pengurus



 PA Anggota



 Latihan Dasar Kepemimpinan



 Regenerasi Pengurus



Masa Perkenalan



KTB



PMKO Study Club



 Job Description



TOTAL








DIV. MINAT
DAN BAKAT
 Pelatihan WL & Gitaris



 Latihan Nyanyi



 PMKO Sehat



 Espreso (Ekspresi Seni dan Olahraga)



 PMKO Kreatif



 Job Description



 TOTAL



DIV. HUMAS & INVENTARIS
 SMS Centre



 Mading



 Pigeon



 Ibadah Gabungan



 Job Description



 TOTAL








PRESIDIUM




















 TOTAL




Contoh format Laporan Posisi Keuangan Bendahara
PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN OIKUMENE FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN POSISI KEUANGAN KOMPARATIF
PERIODE ...




Saldo Akhir Periode
Saldo Akhir Periode
NO.
ASET




101
Kas


xxx
xxx
102
Piutang


xxx
xxx
  
TOTAL ASET


xxx
xxx






NO.
KEWAJIBAN & EKUITAS




201
Utang


xxx
xxx
301
Ekuitas Dana Lancar



xxx

TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS


xxx
Xxx







LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN SISTEM AKUNTANSI SATUAN KERJA(SASK)
Contoh format Laporan Penerimaan dan Pengeluaran kas (SASK)
PANITIA PELAKSANA ...
LAPORAN PENERIMAAN & PENGELUARAN KAS
PERIODE YANG BERAKHIR ....






PENDAPATAN
Pendapatan Intern

 Iuran Panitia
 xxx



 Hasil Usaha
 xxx



 Lain-Lain Pendapatan Intern
 xxx



 Jumlah Pendapatan Intern

xxx

pendapatan ekstern

 Persembahan Ibadah
 xxx



 Persembahan Kasih
 xxx



 Sponsor
 xxx



 Penerimaan Kontribusi
 xxx



 Lain-Lain Pendapatan Ekstern
 xxx



 Penerimaan Dana dari Bendahara Umum
 xxx




 Jumlah pendapatan Ekstern

xxx                    

Jumlah Pendapatan


xxx






BELANJA




Belanja Modal





Belanja Inventaris
xxx



Lain-Lain Belanja Modal
xxx



Jumlah Belanja Modal

xxx                               

Belanja Non Modal




Belanja Administrasi
xxx



Belanja Konsumsi
xxx



Belanja Perlengkapan
xxx



Belanja Transportasi & Akomodasi
xxx



Belanja Komunikasi
xxx



Belanja Honorarium
xxx



Belanja Sumbangan
xxx



Belanja Publikasi
xxx



Belanja Usaha
xxx



Lain-Lain Belanja Non Modal
xxx



Jumlah Belanja Non Modal
xxx



Jumlah Belanja


xxx






Surplus/Defisit



xxx

Penerimaan Utang

xxx


Penerimaan Piutang

xxx


Jumlah Selisih Utang Piutang


xxx






ARUS KAS BERSIH


xxx
SALDO KAS AWAL PERIODE


xxx
SALDO KAS AKHIR PERIODE


xxx







Contoh format Laporan Perubahan Ekuitas (SASK)

PANITIA PELAKSANA
LAPORAN EKUITAS DANA LANCAR
PERIODE YANG BERAKHIR ...








301
Ekuitas Dana Lancar
Awal






Dikurangi :



Surplus/Defisit

                      xxx
301
Ekuitas Dana Lancar
Akhir
                      xxx









Contoh format Laporan Posisi Keuangan (SASK)
PANITIA PELAKSANANA

                                 LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE YANG BERAKHIR ...





NO.
ASET



101
Kas
 Rp-
####
 xxx
111
Piutang
 Rp-
 Rp -
 xxx

TOTAL ASET


 xxx


  


NO.
KEWAJIBAN & EKUITAS



201
Utang
 Rp-
 Rp -
xxx
301
Ekuitas Dana Lancar


Xxx

TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS


 xxx






Contoh peristiwa luar biasa yang dicantumkan didalam CaLK
(a) Pengeluaran piutang;
(b) Penerimaan utang;
(c) Peristiwa-peristiwa yang dianggap penting.
(d) Pengurus memberikan dana lebih dari anggran yang telah disetujui di rapat kerja (raker)
(e) Hasil bazar yang tidak diterima
(f) Jumlah anggaran yang terealisasi

Format Bukti Kas Masuk dan Bukti Kas Keluar (Bendahara Umum) 
 

Format Bukti Kas Masuk dan Bukti Kas Keluar (Bendahara Kepanitiaan
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...