“WHAT EXACTLY AM I ON EARTH FOR?”
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.”
Filipi 1 : 20 – 22
Nama : Diosa Lara Indah Musa Tempat, Tanggal Lahir : Makale, 13 Juni 2000 Jurusan/Angkatan : Akuntansi/2018 |
Setidaknya dalam setahun, ada baiknya kita bertanya pada diri kita sendiri, “What am I on earth for?” “Untuk apa saya ada di bumi ini?” “Apa misi yang harus saya selesaikan di bumi ini?” karena tentunya keberadaan kita di dunia ini bukanlah suatu kebetulan. Setiap umat percaya ditempatkan di bumi memiliki maksud dan tujuan yang telah ditentukan oleh Sang Pencipta.
Kita telah mengarungi waktu kehidupan 365 hari di tahun 2019. Apakah hal signifikan yang telah terjadi dan telah mengubah kita di tahun 2019? Adakah hal yang dapat kita banggakan ataupun kita sesali? Apakah 365 hari itu telah kita laksanakan sesuai dengan tujuan dan rencana Allah bagi kehidupan kita?
Melangkahkan kaki di tahun 2020, tentunya setiap umat percaya memiliki resolusi-resolusi dan harapannya masing-masing. Resolusi berasal dari bahasa Inggris “RESOLVE” yang artinya membuat suatu keputusan atau ketetapan hati untuk melalukan atau tidak melakukan sesuatu. Resolusi biasanya dibuat setelah merefleksikan semua hal yang telah terjadi setahun yang lalu, kemudian mengambil sisi positif dan juga negatif sebagai pedoman, merefleksikan diri agar setahun kedepan tidak terjatuh pada lobang yang sama. Tapi pertanyaannya, apakah kita membuat resolusi hanya untuk setahun kedepan saja? Lantas tidakkah kita memikirkan sebuah resolusi yang benar-benar dapat mengubah kehidupan kita bahkan untuk selama-lamanya? Apakah resolusi kita hanya sebatas berkat materi dan sekedar sukses secara jasmani saja? Lantas tidakkah kita memikirkan sebuah resolusi untuk kehidupan rohani kita?
Kehidupan adalah sebuah persoalan pilihan. Dari awal di taman Firdaus, Adam dan Hawa sudah diperhadapkan dengan pilihan. Di padang gurun, Iblis memperhadapkan Yesus dengan pilihan. Jikalau di dalam kehidupan ini kita umat percaya bisa membuat resolusi untuk setiap hari memilih untuk mengikut jalan kebenaran Allah dan menolak untuk mengikut Iblis, sebenarnya kita sedang melakukan suatu resolusi yang tidak hanya mengubah kehidupan kita setahun kedepan tetapi dapat mengubah kehidupan kita selama-lamanya.
Tidak sedikit orang membuat resolusi sebatas hanya untuk kehidupannya secara finansial, materil, dan kesuksesan secara jasmani saja, tanpa memikirkan tujuannya hidup di dunia ini untuk apa dan siapa. Tidak salah memiliki resolusi seperti itu, tetapi alangkah baiknya jika kita mengawali tahun baru dengan komitmen yang tinggi untuk hidup takut akan Tuhan dan buatlah resolusi yang tinggi, sehingga kita dapati, kehidupan kita tetap memiliki kualitas rohani yang tinggi. Jangan menunda hidup bagi Tuhan. Kita tidak akan mengalami kerugian ketika kita memiliki resolusi untuk kehidupan rohani kita, sebab resolusi itulah yang nantinya akan membawa kita menikmati janji Tuhan dan menyadari “What am I on Earth for?”
Survei menunjukkan bahwa bukan saja kebanyakan orang gagal dalam melaksanakan resolusi mereka tetapi mereka bahkan sudah lupa pada resolusinya pada akhir bulan Februari. Namun, apa yang berlaku pada orang banyak di luar sana, seharusnya tidak berlaku bagi kita yang telah ditebus oleh darah Kristus. Karena kita dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang memberi kita kekuatan (Filipi 4:13)
Marilah kita menjadi orang yang sukses di mata Tuhan di tahun 2020 dan untuk selama-lamanya. Orang yang sesungguhnya sukses di dunia adalah orang yang telah hidup sesuai dengan rencana dan tujuan dia diciptakan. Kita akan mempunyai hari depan yang penuh harapan kalau kita hidup sesuai dengan rancangan-rancangan Allah bagi kita. Sebab kata Yesus Kristus dalam Yeremia 29:11, “Sebab Aku mengetahui apa rancangan-rancanganKu mengenai kamu, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kamu hari depan yang penuh harapan.”
Komentar
Posting Komentar