Langsung ke konten utama

Rubrik Katolik Bulan Februari

PANTANG DAN PUASA


Nama : Michael Chornelis M
Tempat, Tanggal Lahir : Makassar 11 Mei 1994
Jurusan/Angkatan : Akuntansi/2012

Pantang makan daging atau makanan lain menurut ketentuan Konferensi para Uskup hendaknya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu kebetulan jatuh pada salah satu hari yang terhitung hari raya; sedangkan pantang dan puasa hendaknya dilakukan pada hari Rabu Abu dan pada hari Jumat Agung, memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan Kita Yesus Kristus. Peraturan pantang mengikat mereka yang telah berumur genap empat belas tahun; sedangkan peraturan puasa mengikat semua yang berusia dewasa sampai awal tahun ke enampuluh; namun para gembala jiwa dan orangtua hendaknya berusaha agar juga mereka, yang karena usianya masih kurang tidak terikat wajib puasa dan pantang, dibina ke arah cita-rasa tobat yang sejati. (KHK 1251-1252)
Jadi sebagai orang Katolik wajib berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Jadi, selama masa Prapaskah, kewajiban puasa hanya dua hari saja. Yang wajib berpuasa adalah semua orang beriman yang berumur antara delapan belas (18) tahun sampai awal enam puluh (60) tahun.
PUASA berarti:
makan kenyang hanya satu kali dalam sehari.
Untuk yang biasa makan tiga kali sehari, dapat memilih
• Kenyang, tak kenyang, tak kenyang, atau
• Tak kenyang, kenyang, tak kenyang, atau
• Tak kenyang, tak kenyang, kenyang
Orang Katolik wajib berpantang pada hari Rabu Abu dan setiap hari Jumat sampai Jumat Suci. Jadi hanya 7 hari selama masa PraPaskah. Yang wajib berpantang adalah semua orang katolik yang berusia empat belas (14) tahun ke atas.
PANTANG berarti
• Pantang daging, dan atau
• Pantang rokok, dan atau
• Pantang garam, dan atau
• Pantang gula dan semua manisan seperti permen, dan atau
• Pantang hiburan seperti radio, televisi, bioskop, film.
Karena begitu ringannya, kewajiban berpuasa dan berpantang, sesuai dengan semangat tobat yang hendak dibangun, umat beriman, baik secara pribadi, keluarga, atau pun kelompok, dianjurkan untuk menetapkan cara berpuasa dan berpantang yang lebih berat. Penetapan yang dilakukan diluar kewajiban dari Gereja, tidak mengikat dengan sangsi dosa.
Dalam rangka masa tobat, maka pelaksanaan perkawinan juga disesuaikan. Perkawinan tidak boleh dirayakan secara meriah.
· ARTI PUASA dan PANTANG
PUASA adalah tindakan sukarela Tidak makan atau tidak minum Seluruhnya, yang berarti sama sekali tidak makan atau minum apapun Atau sebagian, yang berarti mengurangi makan atau minum.
· Secara kejiwaan, Berpuasa memurnikan hati orang dan mempermudah pemusatan perhatian waktu bersemadi dan berdoa.
· Puasa juga dapat merupakan korban atau persembahan.
· Puasa pantas disebut doa dengan tubuh, karena dengan berpuasa orang menata hidup dan tingkah laku rohaninya.
· Dengan berpuasa, orang mengungkapkan rasa lapar akan Tuhan dan kehendakNya. Ia mengorbankan kesenangan dan keuntungan sesaat, dengan penuh syukur atas kelimpahan karunia Tuhan. Demikian, orang mengurangi keserakahan dan mewujudkan penyesalan atas dosa-dosanya di masa lampau.
· Dengan berpuasa, orang menemukan diri yang sebenarnya untuk membangun pribadi yang selaras. Puasa membebaskan diri dari ketergantungan jasmani dan ketidakseimbangan emosi. Puasa membantu orang untuk mengarahkan diri kepada sesama dan kepada Tuhan.
Itulah sebabnya, puasa Katolik selalu terlaksana bersamaan dengan doa dan derma, yang terwujud dalam Aksi Puasa Pembangunan. Semangat yang sama berlaku pula untuk laku PANTANG.
Yang bukan semangat puasa dan pantang Katolik adalah:
· Berpuasa dan berpantang sekedar untuk kesehatan: diet, mengurangi makan dan minum atau makanan dan minuman tertentu untuk mencegah atau mengatasi penyakit tertentu.
· Berpuasa dan berpantang untuk memperoleh kesaktian baik itu tubuh maupun rohani.
SABDA TUHAN SEHUBUNGAN DENGAN PUASA
"Melalui nabi Yesaya, Tuhan bersabda:
Berpuasa yang Kukehendaki ialah,
Supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman
Dan mematahkan setiap kuk
Supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya
Dan mematahkan setiap kuk,
Supaya engkau memecah-mecahkan rotimu bagi orang yang lapar
Dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tidak mempunyai rumah
Dan apabila kamu melihat orang telanjang
Supaya engkau memberi dia pakaian
Dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri.
Pada waktu itulah
Engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab
Engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku
Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu
Dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah
Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri
Dan memuaskan hati orang tertindas
Maka terangmu akan terbit dalam gelap
Dan kegelapanmu akan seperti bintang rembang tengah hari" (Yesaya 58: 6-10)
Dalam kotbah di bukit, Yesus bersabda tentang puasa:
“Apabila kamu berpuasa,
Janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu Dan cucilah mukamu
Supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa Melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6: 16-18)

Disclaimer:
“Tulisan semata-mata untuk Publisitas pada Blog PMKO FEB-UH pada segmen Rubrik Katolik, segala jenis perubahan dan penambahan diluar tanggung jawab penulis”
“Disadur dari www.imankatolik.or.id dengan penambahan keterangan pada saduran ayat alkitab yang tidak merubah konteks tulisan”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...