SANTA AGNES DARI PRAHA
Biodata
Arti nama: berasal dari bahasa Yunani hagnos yang berarti suci dan bahasa Latin Agnus berarti anak domba.
Perayaan: 2 Maret
Lahir: 20 Juni 1211
Kota asal: Praha, Bohemia (sekarang Republik Ceko).
Wafat: 6 Maret 1282 di Praha, Bohemia
Nama : Alberthus Sandhy TTL : Sorowako, 15 November 1994 Jurusan : Akuntansi/2014 |
Syalom, selamat memasuki bulan Maret. Semoga kita semua yang sedang melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran wabah dilindungi dan diberkati oleh Tuhan dalam segala kegiatan. Terimakasih telah mempercayakan saya untuk sedikit memberikan kisah inspiratif lewat riwayat hidup orang Kudus dalam Gereja Katolik, yakni St. Agnes dari Praha agar kita semua dapat lebih menghayati arti dari kata “menghidupkan kehidupan” sebagaimana tema untuk bulan ini. Sekiranya melalui riwayat hidup ini kita semua yang telah memilih untuk menetapkan hidup yang baru dengan Tuhan harus bertumbuh sesuai dengan kehendakNya yang telah menyelamatkan iman kita, sebagaimana yang juga telah dilakukan oleh St. Agnes semasa hidup dan karyanya di dunia.
Santa Agnes dari Praha atau Santa Agnes dari Bohemia adalah puteri dari raja Bohemia (sekarang lebih dikenal dengan republik Ceko) yang bernama Primislaus Ottokar I. Ibunya adalah puteri Constance dari Hungaria yang adalah adik dari raja Andrew II Hungaria. Raja Andrew II sendiri merupakan ayah dari Santa Elizabeth dari Hungaria.
Ketika ia berumur tiga tahun, Agnes dipercayakan untuk dirawat oleh bibinya yang saleh bernama Santa Hedwig dari Andechs, yang pada saat itu menjadi pemimpin sebuah komunitas biarawati Cistercian di Trzebnica. Tiga tahun kemudian puteri Agnes kembali ke Praha dan lalu dimasukkan ke dalam biara Premonstratensian Canonesses untuk melanjutkan pendidikannya.
Singkat cerita pada umur delapan tahun, beliau dipertunangkan dengan dengan Pangeran Henry, putera Kaisar Frederick II dari Kekaisaran Romawi. Menurut adat yang berlaku diantara para bangsawan dimasa itu, Agnes harus menghabiskan masa kecilnya di istana calon suaminya agar dapat mengenal dan mempelajari bahasa dan budaya dari negara calon suaminya. Akan tetapi Agnes yang sedari kecil sudah tinggal di biara Cistercian kemudian merasa enggan untuk berumahtangga dan telah jatuh cinta pada kehidupan membiara yang tenang dan damai, jauh dari kemewahan dan kemegahan kehidupan duniawi. Dalam hatinya dia telah bertekad untuk menjalani hidup yang suci dan mempersembahkan diri seutuhnya kepada Kristus. Berkat doa-doa dari Agnes, pertunangannya dengan Pangeran Henry yang telah berlangsung selama beberapa tahun kemudian dibatalkan.
Meskipun pertunangannya telah dibatalkan, namun Agnes tetap saja menjadi plihan utama bagi para bangsawan di masa itu untuk dijadikan istri, sebagaimana yang kita ketahui bahwa menikah dengan puteri dari satu kerajaan secara politis akan sangat memperkuat posisi mereka dan secara otomatis menjadikan Kerajaan Bohemia menjadi aliansi mereka. Agnes kemudian dilamar oleh raja Inggris, Henry III, dan bahkan Kaisar Frederick II juga ikut melamarnya dikarenakan sang kaisar menduda setelah ditinggal mati oleh isterinya. Semua ajuan keberatan dari Agnes dengan mengatakan bahwa ia ingin menjadi seorang biarawati dapat menolah lamaran dari raja Inggris Henry III, akan tetapi menolak lamaran langsung dari Kaisar Frederick II bukanlah perkara mudah. Dengan tekun berdoa memohon bantuan dari sang mempelai surgawinya, dia mengirim utusan ke Roma untuk memohon bantuan dari Paus Gregorius IX agar dia dapat memperoleh kebebasan dalam memilih sendiri jalan hidupnya. Atas bantuan dari Paus, Agnes akhirnya dapat terhindar dari pernikahan politik yang sangat tidak diinginkannya.
Setelah mendapatkan kebebasan yang diinginkannya, Agnes kemudian berjuang untuk memeluk status religiusnya agar dapat memperoleh kesatuan lebih dengan Kristus. Kabar mengenai suster-suster Klaris kemudian akhirnya sampai di Bohemia dimana Agnes lalu mengambil keputusan untuk menjadi seorang biarawati Klaris oleh karena kemasyhuran dan kesucian hidup suster-suster Klaris yang miskin itu. Dengan bantuan kakaknya raja Wenseslaus I yang telah naik tahta menggantikan ayahnya, Agnes lalu memperoleh sebidang tanah yang luas yang digunakannya untuk membangun biara di kota Praha. Dari Roma, Paus Gregorius dengan senang hati memberikan persetujuan dan atas titahnya pula, Santa Klara mengutus lima orang suster dari Biara St. Damianus di Asisi, Italia ke Praha. Bersama dengan kelima suster tersebut, Agnes dan tujuh wanita muda dari kalangan bangsawan tinggi Bohemia ikut memasuki biara tersebut.
Dalam waktu singkat, Agnes sudah menonjol di antara mereka dalam hal keutamaan, ketekunan dalan doa, ketaatan, disiplin religius, penyangkalan diri dan kerendahan hati. Agnes menolak segala pemberian yang dikirimkan oleh kakaknya, Raja Wenceslaus I. Dia juga sama sekali tidak mengijinkan siapa pun dari para susternya untuk memiliki apapun sebagai milik pribadi. Dia bahkan menolak gelar “Abdis” dari Paus dan lebih memilih untuk dikenal sebagai “suster senior”.
Pada tahun 1235, Agnes mendirikan sebuah rumah sakit bagi para orang miskin dan para penderita kusta di Praha. Dia sendiri pun ikut dalam bekerja di rumah sakit tersebut dengan memasak dan merawat para pasien. Kesucian hidupnya membuat Agnes diberkati Tuhan dengan anugerah mukjizat: konon dia pernah menghidupkan kembali keponakannya (anak dari raja Wenceslaus I) yang sudah meninggal.
Setelah mengabdi selama empat puluh tahun dalam kehidupannya sebagai seorang biarawati, suster Agnes tutup usia pada tanggal 2 Maret 1282. Devosi yang dipersembahkan kepadanya muncul tidak lama setelah dia wafat. Enam abad kemudian, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius IX pada tanggal 3 Desember 1874 dan dikanonisasi oleh Paus Santo Yohanes Paulus II pada tanggal 12 November 1989.
(referensi: katakombe.org)
Komentar
Posting Komentar