COVID-19 Dan Kedaulatan Tuhan.
Dunia di penuhi dengan
kecemasan. 2020 menjadi tahun dengan tantangan luar biasa bagi dunia, dan
tentunya juga Indonesia. Covid-19 merupakan suatu virus yang mampu merubah
dunia hanya dalam hitungan waktu yang sangat cepat. Banyak orang-orang agamawi
bertanya dalam hatinya, apakah ini kemarahan Tuhan ataukah ini semacam cobaan?,
tidak ada yang tau jelasnya karena manusia terbatas dan Allah tak terbatas.
Virus corona atau yang
biasa di sebut Covid-19 berawal dari Wuhan salah satu kota di negara Tirai
Bambu, dan lama-kelamaan virus ini menyebar ke berbagai belahan dunia. Tidak
memandang usia, jenis kelamin, profesi dan sejenisnya, virus ini masuk kedalam
tubuh siapapun yang bersentuhan dengan mereka yang sudah positif.
Nama : Resly Ryanda Riry
Tempat, Tanggal Lahir : Ambon, 11 oktober 2000
Jurusan/Angkatan : Akuntansi/2019
|
Kemudian, dunia
bersama-sama mencari jalan keluar agar dapat memutus rantai penyebaran Covid-19
ini, karena sudah sangat banyak yang terinfeksi dan menimbulkan berbagai problem,
baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian, bahkan bidang keagamaan.
Kejadian ini
menyadarkan saya satu hal, bahwa ya benar Tuhan lah yang pegang kendali atas
segalanya. Ia punya kedaulatan untuk melakukan apapun. Jika kita melihat secara
teliti, Pandemic ini memperlihatkan dengan jelas bahwa manusia lemah.
Kepintaran yang di tunjukan dengan teknologi, kenyataannya tak mampu sedikit
pun untuk merubah atau menghentikan virus corona ini. Manusia seharusnya sadar
bahwa tidak ada gunanya bermegah. Kelebihan yang mereka dapat pada kenyataannya
hanya titipan sementara yang Tuhan berikan. Saya jadi teringat pada lirik
sebuah lagu “ hari berganti dan semuanya berlalu, bagaikan sekam ditiup angin,
hilang satu-satu, hilang di telan sang
waktu ,… yang ada hanya puing-puing kepintaran di bawah matahari dan burung
nazar pun takan berdatangan tuk sampaikan selamat malam.”
Tuhan menunjukan
kemahakuasaan-Nya pada dunia, agar dunia mengenal siapa penulis scenario
kehidupan yang sebenarnya. Manusia hanya pemain di atas panggung yang disebut
dengan dunia. Manusia hanya menjalankan perannya sesuai scenario Sang Pencipta
Semesta. Kita tidak akan pernah menemukan kunci untuk menyelesaikan pandemic
ini ketika Tuhan tidak mengijinkan hal itu terjadi.
Jangan tanyakan pada
waktu kapan pandemic ini akan berlalu tapi tanyakan pada diri sendiri apa yang
harus saya benahi dari kesempatan yang Tuhan beri untuk saya. Mungkin bisa saja
Tuhan ijinkan pandemic ini terjadi agar kita lebih mendekatkan diri kepadanya.
Mungkin saja Allah ingin kita sadar bahwa tanpa Allah kita bukan siapa-siapa.
Mungkin saja Allah ingin episode hidup kita kali ini adalah episode pembenahan
diri menjadi bejana Allah. Cobalah untuk mendalami lebih dalam semua hal yang
Tuhan buat, pasti kita akan sadar bahwa Tuhan tidak pernah mengecewakan.
Memang tidak di
pungkiri bahwa banyak dampak negative dari pandemic ini tapi jangan hanya berfokus
pada negatifnya. Sebaiknya Focuskan pandangan kita pada hal positifnya. Kita
lebih banyak membangun mezbah keluarga untuk memuliakan Tuhan dan kita bisa
lebih merenungi dan merasakan jamahan tangan Tuhan dalam hidup kita, bukan
hanya saat bahagia namun saat menghadapi tantangan hidup seperti ini.
Mari meyakini kitab
Mazmur pasal 91. Tuhan tidak pernah tidur. Tuhan punya kedaulatan lebih.
Percayalah Tuhan selalu saja berhasil
mengerjakan hal baik dari segala sesuatu yang tidak pernah kita duga, atau yang
tidak pernah timbul dalam pikiran kita sebelumnya. Ketika Tuhan mengijinkan
suatu hal terjadi, baik itu sukacita maupun dukacita, maka saya pastikan Ia
akan menyertai sampai hal itu selesai. Belajarlah dari covid-19 bahwa Tuhanlah
satu-satunya yang berkuasa. Manusia hanyalah mandataris. Dan sampai kapapun
mandataris tidak akan pernah bisa melebihi Sang pemberi Mandat. Berharap kita
di mampukan untuk bertahan menjadi Kristen yang selalu mengatakan ya pada
rancangan Allah, dan tidak pada rancangan kita. Dan juga berharap Yesus Sang
Juru Selamat, menolong kita untuk melewati perkara-perkara kehidupan yang
selalunya menguras tenaga dan emosi.
Jadi jika anda di
berikan pertanyaan, apakah covid-19 adalah kemarahan Tuhan, ataukah ini adalah
cobaan yang diberikan Tuhan kepada umatnya, apa yang akan anda jawab ?
Semoga Tuhan Yesus Sang
Pemilik Hidup Tetap Memberkati Kita.
Komentar
Posting Komentar