Langsung ke konten utama

Artikel Bulan Juni


COVID-19 Dan Kedaulatan Tuhan.
  
Dunia di penuhi dengan kecemasan. 2020 menjadi tahun dengan tantangan luar biasa bagi dunia, dan tentunya juga Indonesia. Covid-19 merupakan suatu virus yang mampu merubah dunia hanya dalam hitungan waktu yang sangat cepat. Banyak orang-orang agamawi bertanya dalam hatinya, apakah ini kemarahan Tuhan ataukah ini semacam cobaan?, tidak ada yang tau jelasnya karena manusia terbatas dan Allah tak terbatas.
Virus corona atau yang biasa di sebut Covid-19 berawal dari Wuhan salah satu kota di negara Tirai Bambu, dan lama-kelamaan virus ini menyebar ke berbagai belahan dunia. Tidak memandang usia, jenis kelamin, profesi dan sejenisnya, virus ini masuk kedalam tubuh siapapun yang bersentuhan dengan mereka yang sudah positif.
Nama : Resly Ryanda Riry
Tempat, Tanggal Lahir : Ambon, 11 oktober 2000
Jurusan/Angkatan : Akuntansi/2019

Kemudian, dunia bersama-sama mencari jalan keluar agar dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 ini, karena sudah sangat banyak yang terinfeksi dan menimbulkan berbagai problem, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian, bahkan bidang keagamaan.
Kejadian ini menyadarkan saya satu hal, bahwa ya benar Tuhan lah yang pegang kendali atas segalanya. Ia punya kedaulatan untuk melakukan apapun. Jika kita melihat secara teliti, Pandemic ini memperlihatkan dengan jelas bahwa manusia lemah. Kepintaran yang di tunjukan dengan teknologi, kenyataannya tak mampu sedikit pun untuk merubah atau menghentikan virus corona ini. Manusia seharusnya sadar bahwa tidak ada gunanya bermegah. Kelebihan yang mereka dapat pada kenyataannya hanya titipan sementara yang Tuhan berikan. Saya jadi teringat pada lirik sebuah lagu “ hari berganti dan semuanya berlalu, bagaikan sekam ditiup angin, hilang  satu-satu, hilang di telan sang waktu ,… yang ada hanya puing-puing kepintaran di bawah matahari dan burung nazar pun takan berdatangan tuk sampaikan selamat malam.”
Tuhan menunjukan kemahakuasaan-Nya pada dunia, agar dunia mengenal siapa penulis scenario kehidupan yang sebenarnya. Manusia hanya pemain di atas panggung yang disebut dengan dunia. Manusia hanya menjalankan perannya sesuai scenario Sang Pencipta Semesta. Kita tidak akan pernah menemukan kunci untuk menyelesaikan pandemic ini ketika Tuhan tidak mengijinkan hal itu terjadi.
Jangan tanyakan pada waktu kapan pandemic ini akan berlalu tapi tanyakan pada diri sendiri apa yang harus saya benahi dari kesempatan yang Tuhan beri untuk saya. Mungkin bisa saja Tuhan ijinkan pandemic ini terjadi agar kita lebih mendekatkan diri kepadanya. Mungkin saja Allah ingin kita sadar bahwa tanpa Allah kita bukan siapa-siapa. Mungkin saja Allah ingin episode hidup kita kali ini adalah episode pembenahan diri menjadi bejana Allah. Cobalah untuk mendalami lebih dalam semua hal yang Tuhan buat, pasti kita akan sadar bahwa Tuhan tidak pernah mengecewakan.
Memang tidak di pungkiri bahwa banyak dampak negative dari pandemic ini tapi jangan hanya berfokus pada negatifnya. Sebaiknya Focuskan pandangan kita pada hal positifnya. Kita lebih banyak membangun mezbah keluarga untuk memuliakan Tuhan dan kita bisa lebih merenungi dan merasakan jamahan tangan Tuhan dalam hidup kita, bukan hanya saat bahagia namun saat menghadapi tantangan hidup seperti ini.
Mari meyakini kitab Mazmur pasal 91. Tuhan tidak pernah tidur. Tuhan punya kedaulatan lebih. Percayalah  Tuhan selalu saja berhasil mengerjakan hal baik dari segala sesuatu yang tidak pernah kita duga, atau yang tidak pernah timbul dalam pikiran kita sebelumnya. Ketika Tuhan mengijinkan suatu hal terjadi, baik itu sukacita maupun dukacita, maka saya pastikan Ia akan menyertai sampai hal itu selesai. Belajarlah dari covid-19 bahwa Tuhanlah satu-satunya yang berkuasa. Manusia hanyalah mandataris. Dan sampai kapapun mandataris tidak akan pernah bisa melebihi Sang pemberi Mandat. Berharap kita di mampukan untuk bertahan menjadi Kristen yang selalu mengatakan ya pada rancangan Allah, dan tidak pada rancangan kita. Dan juga berharap Yesus Sang Juru Selamat, menolong kita untuk melewati perkara-perkara kehidupan yang selalunya menguras tenaga dan emosi.
Jadi jika anda di berikan pertanyaan, apakah covid-19 adalah kemarahan Tuhan, ataukah ini adalah cobaan yang diberikan Tuhan kepada umatnya, apa yang akan anda jawab ?
Semoga Tuhan Yesus Sang Pemilik Hidup Tetap Memberkati Kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...