Kesatuan Hati
Kesatuan hati berbicara mengenai orang-orang yang memiliki
berbagai ragam latar belakang, kebudayaan, pengalaman hidup, pendidikan, status
sosial, namun bisa terhubung dengan harmonis satu sama lain, bahkan mencapai
kesesuaian dalam pola pikir, tujuan dan hidup dalam persekutuan yang indah.
Sebagai sebuah pribadi, setiap orang tentu memiliki prioritas, tujuan dan
kepentingan yang sifatnya pribadi, namun dalam suatu persekutuan rohani kita
mencapai kesatuan dengan menaklukkan diri kita kepada pikiran dan perasaan
Kristus; dan dibangun di dalam Kristus.
Kesatuan tidak terjadi secara otomatis. Dalam pelayanan,
skill umumnya menyusul, dikembangkan. Pengetahuan pun menyusul. Tapi pelayanan
dimulai dengan modal utama, yaitu hati yang bersedia. Kadang kita tidak mau
pelayanan karena kita tidak merasa layak, tidak merasa punya kemampuan atau
pengetahuan yang banyak. Tapi justru hati kita lah yang harus nya bersedia
dalam kerendahan hati! Saat kita mau melayani walaupun merasa tidak mampu,
Tuhan akan memberikan kita kekuatan dan kemampuan. Justru di saat kita merasa
mampu, disitu lah kita bisa sombong dan merasa kemampuan kita sudah cukup untuk
melayani Tuhan!
![]() |
| Nama : Donna Adelina Gultom Tempat, Tanggal Lahir : Soroako, 24 April 1993 Jurusan/Angkatan : Akuntansi/2010 |
Bagaimana
caranya supaya kita dapat bersatu? Kesatuan hati akan terwujud bila kita tidak
melihat perbedaan yang ada. Setiap orang
pasti memiliki perbedaan-perbedaan, baik dari segi fisik, sifat, hobi atau
minat, pola pikir dan sebagainya. Namun perbedaan itu tidak boleh membuat kita
merasa tidak memerlukan orang lain.
Modal dalam pelayanan artinya orang itu mau untuk
diperlengkapi, mau diajar, mau dipersiapkan. Dengan kata lain, modal pelayanan
yang paling utama adalah kesediaan hati kita! Tuhan ga melihat kepandaian kita,
hal-hal yang ada di luar hidup kita, tidak melihat kekayaan, atau pun
pengetahuan kita! Saat Tuhan memanggil para Rasul, mereka adalah orang-orang
yang sederhana (bahkan pemungut cukai yang baru saja bergumul dan bertobat)!
Mereka belum banyak tahu tapi mereka bersedia dipanggil. Thomas orang yang
ragu-ragu, tapi dipanggil Tuhan.
Jika kita
mau jujur dengan keadaan yang ada, banyak “persekutuan” sebetulnya belum bisa
disebut persekutuan dalam arti yang sesungguhnya. Dalam kaitan dengan konsep
populer tentang “persekutuan doa”, persekutuan hanya dilihat sebagai
kebersamaan dalam hal tempat, waktu, dan aktivitas. Mereka berdoa bersama-sama,
di tempat dan waktu yang sama. Ironisnya, mereka seringkali tidak mendoakan
satu dengan yang lain. Masing-masing hanya datang dengan persoalan
sendiri-sendiri.
Hidup sebagai pemuda kristen adalah hidup dalam kebersamaan
dan kesatuan hati. Untuk itulah Paulus menegaskan bahwa segala sesuatu harus
dibangun di atas, oleh dan di dalam Allah, yang adalah “Bapa dari semua”,karena
dengan demikian hidup akan menjadi bermakna dan warna kehidupan pun akan selalu
cerah. Hidup akan lebih hidup lagi, dan selalu menghidupkan yang lain.Kehidupan
jaman sekarang adalah kehidupan yang selalu diwarnai dengan kekerasan dan
ketidakbaikan. Suasana ini pun mulai merambah masuk ke dalam gaya dan pola
hidup Kekristenan, sehingga ciri khas hidup Kekristenan mulai pudar. Di
sana-sini banyak orang Kristen yang juga senang mengumbar hawa nafsu, angkara
murka, serakah ataupun segala jenis kebrutalan hidup. Hal ini mengakibatkan
mereka tidak lagi memiliki kerendahan hati, sehingga antara satu sama lain
tidak lagi bisa hidup dalam kebersamaan dan kesatuan hati.

Komentar
Posting Komentar