Langsung ke konten utama

Renungan Bulan Juni

Kesatuan Hati

Kesatuan hati berbicara mengenai orang-orang yang memiliki berbagai ragam latar belakang, kebudayaan, pengalaman hidup, pendidikan, status sosial, namun bisa terhubung dengan harmonis satu sama lain, bahkan mencapai kesesuaian dalam pola pikir, tujuan dan hidup dalam persekutuan yang indah. Sebagai sebuah pribadi, setiap orang tentu memiliki prioritas, tujuan dan kepentingan yang sifatnya pribadi, namun dalam suatu persekutuan rohani kita mencapai kesatuan dengan menaklukkan diri kita kepada pikiran dan perasaan Kristus; dan dibangun di dalam Kristus.
Kesatuan tidak terjadi secara otomatis. Dalam pelayanan, skill umumnya menyusul, dikembangkan. Pengetahuan pun menyusul. Tapi pelayanan dimulai dengan modal utama, yaitu hati yang bersedia. Kadang kita tidak mau pelayanan karena kita tidak merasa layak, tidak merasa punya kemampuan atau pengetahuan yang banyak. Tapi justru hati kita lah yang harus nya bersedia dalam kerendahan hati! Saat kita mau melayani walaupun merasa tidak mampu, Tuhan akan memberikan kita kekuatan dan kemampuan. Justru di saat kita merasa mampu, disitu lah kita bisa sombong dan merasa kemampuan kita sudah cukup untuk melayani Tuhan!
Nama : Donna Adelina Gultom
Tempat, Tanggal Lahir : Soroako, 24 April 1993
Jurusan/Angkatan : Akuntansi/2010
Allah menyukai keragaman. Allah tidak menghendaki kita sama persis satu dengan yang lain.  Allah tidak menghendaki Anda menjadi sama seperti orang lain. DIA mencintai keragaman. DIA berkata bahwa kita adalah banyak bagian dan kita semua berbeda, namun semuanya saling melengkapi. Mengapa kesatuan hati itu sangat penting dan bagaimana cara untuk mewujudkannya?  Kesatuan hati memiliki nilai istimewa di penilaian Tuhan.
Bagaimana caranya supaya kita dapat bersatu? Kesatuan hati akan terwujud bila kita tidak melihat perbedaan yang ada.  Setiap orang pasti memiliki perbedaan-perbedaan, baik dari segi fisik, sifat, hobi atau minat, pola pikir dan sebagainya. Namun perbedaan itu tidak boleh membuat kita merasa tidak memerlukan orang lain.
Modal dalam pelayanan artinya orang itu mau untuk diperlengkapi, mau diajar, mau dipersiapkan. Dengan kata lain, modal pelayanan yang paling utama adalah kesediaan hati kita! Tuhan ga melihat kepandaian kita, hal-hal yang ada di luar hidup kita, tidak melihat kekayaan, atau pun pengetahuan kita! Saat Tuhan memanggil para Rasul, mereka adalah orang-orang yang sederhana (bahkan pemungut cukai yang baru saja bergumul dan bertobat)! Mereka belum banyak tahu tapi mereka bersedia dipanggil. Thomas orang yang ragu-ragu, tapi dipanggil Tuhan.
Jika kita mau jujur dengan keadaan yang ada, banyak “persekutuan” sebetulnya belum bisa disebut persekutuan dalam arti yang sesungguhnya. Dalam kaitan dengan konsep populer tentang “persekutuan doa”, persekutuan hanya dilihat sebagai kebersamaan dalam hal tempat, waktu, dan aktivitas. Mereka berdoa bersama-sama, di tempat dan waktu yang sama. Ironisnya, mereka seringkali tidak mendoakan satu dengan yang lain. Masing-masing hanya datang dengan persoalan sendiri-sendiri.
Hidup sebagai pemuda kristen adalah hidup dalam kebersamaan dan kesatuan hati. Untuk itulah Paulus menegaskan bahwa segala sesuatu harus dibangun di atas, oleh dan di dalam Allah, yang adalah “Bapa dari semua”,karena dengan demikian hidup akan menjadi bermakna dan warna kehidupan pun akan selalu cerah. Hidup akan lebih hidup lagi, dan selalu menghidupkan yang lain.Kehidupan jaman sekarang adalah kehidupan yang selalu diwarnai dengan kekerasan dan ketidakbaikan. Suasana ini pun mulai merambah masuk ke dalam gaya dan pola hidup Kekristenan, sehingga ciri khas hidup Kekristenan mulai pudar. Di sana-sini banyak orang Kristen yang juga senang mengumbar hawa nafsu, angkara murka, serakah ataupun segala jenis kebrutalan hidup. Hal ini mengakibatkan mereka tidak lagi memiliki kerendahan hati, sehingga antara satu sama lain tidak lagi bisa hidup dalam kebersamaan dan kesatuan hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...