Langsung ke konten utama

Artikel Bulan November

 Bersukacitalah Senantiasa dalam Tuhan

Nama : Yunita Pangala
Tempat, tanggal lahir : Toraja, 14 Juni 2000
Jurusan/angkatan : Akuntansi/2019
        Ada dua sisi yang sering berkontradiksi di dunia ini. Ada baik ada jahat, ada siang ada malam, ada kaya ada miskin, demikian juga ada kesedihan dan kesukacitaan. Bagi anak-anak Tuhan kesukaan besar yang boleh kita rasakan adalah ketika Yesus Juru Selamat Dunia lahir bagi kita. Bukan saja masyarakat golongan bawah yang bersukacita. Masyarakat golongan atas dan para cendekiawan pun turut bersukacita. Bahkan malaikat pun dengan gegap gempita menyambut kedatangan-Nya. Yang lebih membuat kita bersukacita adalah karena nama kita tercantum dalam kitab kehidupan.

Demikian juga Paulus menasehatkan kepada Euodia dan Sintikhe teman-teman sekerja Paulus untuk bersukacita senantiasa dalam pekerjaan Tuhan. Bagaimana kita bisa bersukacita, sementara kita dalam keadaan menderita ataupun dalam keadaan tekanan berat. Perkataan bersukacitalah di dalam Tuhan mengindentifikasikan bahwa semua yang kita alami di dalam Tuhan pasti ada dalam rencana dan kehendak Tuhan yang mau tidak mau haruslah kita pahami.

Paulus mengajurkan kepada teman-temannya untuk bersukacita karena ia sendiri telah mengalami penderitaan yang berat dalam mengiring Yesus.

Ia sempat terdampar di sebuah pulau dalam suatau pelayanannya, digigit ular beludar bahkan ia harus disesah dan di penjarakan. Paulus tahu apa yang dialaminya itu tidaklah sebanding dengan anugerah dan kasih Yesus yang telah ia terima. Dalam keadaan penderitaan yang sangat berat yang harus ia alami Paulus masih bisa menasehati rekan-rekan sekerjanya untuk bersukacita. Kita lihat adanya satu kata apa yang dialami Paulus dengan ucapan yang ia sampaikan kepada rekan-rekan sekerjanya.

Anjuran Paulus inipun berlaku buat semua anak-anak Tuhan. Bersukacitalah kamu di dalam Tuhan suatu anjuran yang sangat luar biasa jika setiap anak-anak Tuhan mampu merenungkan dan meresponinya. Kita bersukacita tidak hanya sewaktu kita keberkatan atau dalam keadaan yang menguntungkan dan menggembirakan. Namun kita diharapkan mampu bersukacita walaupun kita dalam keadaan tertekan dan sedang menanggung pencobaan. Inilah keberadaan Kekristenan yang sesungguhnya yang diharapkan mampu bersukacita walaupun kita dalam keadaan tertekan dan sedang menanggung percobaan. Inilah keberadaan Tuhan. Kita mampu menuangkan sukacita penuh di dalam Tuhan yang telah menanggung dan menebus segala dosa kita.

Pujian dan penyembahan merupakan bentuk sukacita yang tidak bisa terlepaskan dari kehidupan anak-anak Tuhan. Saat kita menghampiri Allah, sukacita yang tidak bisa diberikan oleh dunia akan kita rasakan. Pujian dan penyembahan seakan menghiasi bibir setiap anak Tuhan yang telah mengerti betapa indahnya bersekutu dan berkomunikasi dengan Allah.

Daud, pemazmur Israel telah banyak menuangkan dan mengungkapkan isi hatinya lewat mazmur-mazmurnya. Suka dan duka perjalanan kehidupan Daud mencerminkan kehidupannya yang begitu dekat dengan Tuhan. Sewaktu ia dalam tekanan yang berat maka ia lari kepada Tuhan Sang pemberi kekuatan dan penciptaan alam ini, sewaktu ia mengalami ketakutan dan ancaman ia pun datang kepada Tuhan sehingga sukacita Allah memberikan kekuatan khusus bagi dirinya.

Sukacita memiliki arti yang lebih dalam lagi bagi anak-anak Tuhan, karena bagi kita sukacita adalah suatu bentuk ucapan syukur kita kepada Tuhan. Sehingga selayaknya setiap anak-anak Tuhan berterima kasih dan mengucap syukur kepada Tuhan. Ibrani 13:15 “Persembahkan korban syukur dan puji-pujian kepada Tuhan.”

Sukacita membawa kekuatan yang baru bagi setiap anak-anak Tuhan. Seperti tertulis di dalam  Amsal 15:13 Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.”

Jelas dengan hati yang gembira maka ada kekuatan dan semangat yang baru untuk menghadapi segala tekanan dan cobaan hidup.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...