Langsung ke konten utama

Renungan Bulan Desember

Bersukacita Menyambut Kristus

1 Petrus 1:8-9

Sekalipun kamu belum pernnah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.”

 

Nama : Gabriel P. H. C. Hutasoid
Tempat, tanggal lahir : Makassar, 20 September 1999
Jurusan/angkatan : Akuntansi/2017

Bulan Desember adalah bulan yang penuh dengan keceriaan. Memasuki bulan Desember tentu ada perbedaan terjadi dalam rutinitas dan suasana di sekitar kita. Keceriaan di mana-mana, sukacita mengisi hidup orang-orang yang menyambut kelahiran Yesus. Dekorasi Natal bertebaran menghiasi rumah dan tempat-tempat umum, lagu-lagu Natal menggema di sekitar kita di antara antusiasme dalam menyambut Natal. Syukur dan sukacita selayaknya menggema secara khusus di bulan ini menyambut kelahiran Anak yang telah ditunggu-tunggu. Bersukacita bukan hanya untuk perayaan, tetapi juga bersukacita untuk karya keselamatan yang dibawa Yesus melalui kelahiran-Nya. Perayaan Natal kita hendaknya menjadi refleksi dari kasih dan ketidakegoisan kita yang diajarkan oleh Juruselamat. Memberi, bukan menerima, mendatangkan secara berkelimpahan semangat Natal. Kita merasa lebih baik hati kepada sesama. Kita menjangkau dalam kasih untuk menolong mereka yang kurang beruntung. Hati kita dilembutkan. Musuh diampuni, teman diingat, dan Allah dipatuhi. Semangat Natal menerangi gambaran jendela jiwa kita, dan kita memandang keluar pada hiruk-pikuknya kehidupan dunia dan menjadi lebih tertarik terhadap orang daripada benda-benda. Semoga kita memberi sebagaimana Juruselamat memberi. Memberikan diri sendiri adalah hadiah yang kudus. Kita memberi sebagai ingatan akan semua yang Juruselamat telah berikan. Semoga kita juga memberikan hadiah-hadiah yang memiliki nilai kekal, bersamaan dengan hadiah-hadiah kita yang pada akhirnya rusak atau dilupakan. Betapa jauh lebih baiknya dunia seandainya kita semua memberikan hadiah pemahaman dan belas kasihan,  kebaikan hati dan kelembutan hati. Semoga kita semua tetap memiliki sukacita dan damai natal, Tuhan Yesus memberkati.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...