“Ia
membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan
dalam hati mereka. Tetapi, manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang
dilakukan Allah dari awal sampai akhir”
Pengkhotbah
3 : 11
Nama : Fifni Eunike Angely B. Tempat, tanggal lahir : Ujung Pandang, 5 Juni 2001 Jurusan/angkatan : Manajemen/2019 |
Setiap manusia pasti memiliki impian, entah itu impian yang kecil atau impian yang besar. Impian dapat memberikan kebahagiaan ketika ia terwujud. Sebaliknya, ia juga dapat memberikan kesedihan ketika hal itu sebatas khayalan belaka. Ketika kita memiliki impian ataupun keinginan, maka kita biasanya menginginkannya terwujud sesuai dengan waktu yang kita tentukan. Akan tetapi, pada kenyataannya hal itu tidak sering terjadi sehingga kita kehilangan harapan akan impian kita. Rasa sedih karena ekspektasi kita tidak sesuai dengan realita yang ada seringkali membuat kita merasa kecewa kepada-Nya. Kita merasa bahwa kita telah menyampaikan permohonan kita dengan sungguh-sungguh, dengan jelas, dan dengan rendah hati kepada Tuhan melalui doa, tetapi Tuhan tidak menjawab doa kita. Padahal kita merasa bahwa ketika Tuhan tidak menjawab doa kita pada waktu tersebut maka akan ada masalah baru yang muncul yang dapat membuat kita semakin jauh dari impian kita. Kita lupa bahwa Yesus mengajar kita untuk berdoa dengan tidak memaksakan kehendak kita kepada Allah, melainkan biarlah kehendak Allah yang jadi atas kita, seperti yang terdapat dalam Lukas 22 : 42b “tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi”.
Ada sebuah ilustrasi, Fery adalah
seorang siswa kelas 12 SMA yang akan segera memasuki bangku kuliah. Ia memiliki
cita-cita untuk menjadi seorang arsitek. Setiap malam, ia berdoa agar Tuhan
membuka jalan baginya memasuki jurusan arsitek. Meskipun ia begitu
menginginkannya, ia tetap menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, biarlah kehendak
Bapa yang jadi atasnya. Pada hari pengumuman kelulusan untuk masuk di
universitas, ia tidak lulus sehingga ia merasa sangat sedih dan kecewa. Namun,
ia tidak merasa putus asa, sebab ia percaya bahwa Tuhan memiliki rencana lain
bagi hidupnya. Ia menganggur selama setahun dan mencoba melakukan berbagai
jenis pekerjaan, yang akhirnya membawa dirinya kepada impian yang baru yaitu menjadi
seorang pebisnis dalam bidang perhotelan. Meskipun ia berkuliah sambil
membangun bisnis kecilnya dengan bermodal gaji yang sudah ia kumpulkan dari
hasilnya bekerja setahun dan sedikit tambahan dari orang tuanya. Akan tetapi,
karena semangat dan kegigihannya, serta tuntunan tangan Tuhan sehingga dalam
waktu empat tahun, tepat saat ia meraih gelar sarjananya, ia berhasil
menjadikan hotelnya sebagai hotel yang paling ramai dikunjungi karena
pelayanannya yang sangat memuaskan pelanggan.
Setelah kesuksesannya, ia pun semakin
percaya bahwa meskipun Tuhan menutup satu pintu menuju mimpi yang diharapkan
akan membawa kesuksesan, maka Tuhan pasti menyediakan pintu lain yang lebih
indah. Sebab, Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita dan kapan waktu yang tepat
untuk memberikannya bagi kita. Tuhan hanya mau kita terus percaya kepada-Nya dan
meyakini bahwa rancangan-Nya adalah yang terbaik, yang akan mendatangkan damai
sejahtera bagi anak-anak yang dikasihi-Nya, seperti yang terdapat dalam Yeremia 29 : 11 ”Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”.
Tuhan kadang tidak menjawab doa kita pada
waktu yang kita tentukan karena Tuhan memiliki rencana yang lebih besar
dibandingkan yang kita harapkan, atau Tuhan melihat bahwa kita masih belum
pantas menerimanya, sehingga Tuhan membuat kita menunggu sebentar lagi. Dalam
masa menunggu itu, Tuhan mau kita lebih berbenah diri agar dapat mempersiapkan
diri kita menyambut anugerah-Nya yang luar biasa pada waktu-Nya.
Oleh karena itu, saudara-saudara yang
terkasih, marilah kita belajar bersabar dalam menanti impian kita menurut waktu
Tuhan, dan janganlah memaksakan kehendak kita kepada Tuhan, sebab hal yang
terburu-buru tidak akan mendatangkan berkat. Dan marilah kita terus memperbaiki
diri kita, karena jangan sampai Tuhan mendapati kita belum siap ketika Dia
hendak memberikannya. Nikmatilah setiap proses yang Tuhan izinkan terjadi dalam
hidup kita, dan yakinilah bahwa di dalam Tuhan Yesus Kristus, ada masa depan
yang cerah yang disiapkan-Nya bagi kita sesuai dengan waktu-Nya.
Tuhan Yesus Memberkati.
Komentar
Posting Komentar