Melangkah Bersama Yesus
Bacaan Alkitab : Matius 11 : 25-30
Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan. (Matius
11:28-30)
Nama : Steffi Audelin Sollu Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 20 Oktober 2002 Jurusan/angkatan : Manajemen/2020 |
Dalam kehidupan kita, seringkali kita bertemu dengan
orang-orang yang suka mengkritik. Sikap apapun yang kita lakukan/tunjukkan,
entah benar ataupun salah, orang-orang akan mengkritik kita. Kita sekarang
hidup di zaman yang kalau pas salah dihina dan dimaki, sedangkan pas benar
dibilang ‘tumben’. Contohnya, saat kita malas mengerjakan tugas, banyak orang
yang mengkritik “dasar pemalas”, tetapi suatu saat ketika kita sedang
rajin-rajinnya mengerjakan tugas, banyak pula orang yang akan mengatakan “tumben
rajin”. Ketika kita mendengarkan dan mengikuti kritikan mereka, maka kita
sendiri yang akan ribet nantinya.
Yesus juga seringkali bertemu dengan orang-orang yang
senang mengkritik dirinya, yaitu orang-orang Farisi. Orang-orang Farisi
merupakan orang-orang yang senantiasa menjaga dan menaati Hukum Taurat, serta
memelihara adat-istiadat orang Yahudi. Kehadiran Yesus dianggap sebagai saingan
buat mereka. Mereka tidak ingin nama Yesus semakin dikenal dan kemudian
orang-orang Farisi ini kalah pamor. Itulah mengapa mereka selalu mengkritik
hal-hal yang dilakukan oleh Yesus.
Orang-orang Farisi selalu memperhatikan setiap perintah
dan larangan dalam Hukum Taurat untuk mendapat kehidupan kekal. Jadi, baik
sebenarnya. Tetapi kesetiaan mereka ini menjadi sangat fanatik yang terus
mendorong mereka untuk mengkritik, bahkan mereka tidak mampu melihat firman
yang menjadi manusia yang hadir dalam diri Tuhan Yesus. Tetapi dalam Matius
11:25, Yesus mengucap syukur karena firman yang menjadi manusia tersebut
disembunyikan dari orang-orang yang bijak dan pandai, yaitu orang-orang Farisi,
tetapi dinyatakan kepada orang yang kecil, yaitu para pengikut Yesus yang
sebagian besar merupakan orang-orang yang sangat sederhana.
Tuhan Yesus mengatakan “pikullah kuk yang Ku pasang”. Kuk merupakan kayu lengkung yang dipasang di tengkuk kerbau untuk menarik bajak di sawah. Tuhan Yesus mengajak kita untuk mengenakan kuk dan berjalan bersama Dia. Jadi, bukan hanya kita sendiri yang mengenakan kuk tersebut, melainkan Tuhan Yesus sudah mengenakannya terlebih dahulu. Ini merupakan undangan Tuhan Yesus bagi kita semua.
Dalam ayat 28 dikatakan “marilah kepada-Ku, semua yang
letih lesu dan berbeban berat”. Undangan Tuhan Yesus ini bukan kepada orang
yang sejahtera dan damai hidupnya, tetapi undangan-Nya bagi orang yang letih
lesu dan berbeban berat. Tentu dalam kehidupan kita selalu memiliki masalah
atau pergumulan, tetapi Tuhan Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya
karena Ia yang mampu memberi kelegaan bagi kita. Kelegaan yang mampu
menyadarkan kita bahwa kita tidak sendiri menghadapi masalah dan memikul kuk.
Dalam ayat 29 pun Tuhan Yesus mau kita bersama-sama
belajar pada diri Tuhan Yesus. Banyak orang yang cemas dan khawatir akan
hidupnya, tetapi Tuhan Yesus juga menjanjikan ketenangan jiwa dan hidup bagi
kita semua yang datang pada-Nya. Dalam ayat 30, Tuhan Yesus mengatakan bahwa
kuk yang Ia pasang itu enak. Bagaimana tidak enak jika anugerah yang kita
terima saat ini Ia berikan dengan cuma-cuma, tanpa usaha kita untuk berbuat
baik. Sebaliknya perbuatan baik kita sebagai tanda ungkapan syukur kita atas
anugerah yang Ia berikan.
Memasuki tahun yang baru, kita tidak dapat memprediksi
bagaimana kehidupan kita ke depan. Tetapi kita tidak perlu khawatir ketika kita
berjalan melangkah bersama Tuhan Yesus. Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk
apapun di bawah langit ada waktunya (Pengkhotbah 3:1). Waktu Tuhan berbeda
dengan waktu kita. Untuk apa kita terus memikirkan hal yang belum terjadi yang
akan membuat kita overthinking dan
stress. Hal apapun, pergumulan apapun, masalah apapun yang kita khawatirkan,
curhat saja ke Tuhan Yesus melalui doa, Ia senantiasa mendengar dan selalu ada
buat kita. Tuhan Yesus selalu
menunggu dan menyambutmu kapanpun kamu datang kepada-Nya.
~god bless y’all~
Komentar
Posting Komentar