Langsung ke konten utama

Renungan Bulan Januari 2021

 Melangkah Bersama Yesus

Bacaan Alkitab : Matius 11 : 25-30

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan. (Matius 11:28-30)

Nama : Steffi Audelin Sollu
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 20 Oktober 2002
Jurusan/angkatan : Manajemen/2020

            Dalam kehidupan kita, seringkali kita bertemu dengan orang-orang yang suka mengkritik. Sikap apapun yang kita lakukan/tunjukkan, entah benar ataupun salah, orang-orang akan mengkritik kita. Kita sekarang hidup di zaman yang kalau pas salah dihina dan dimaki, sedangkan pas benar dibilang ‘tumben’. Contohnya, saat kita malas mengerjakan tugas, banyak orang yang mengkritik “dasar pemalas”, tetapi suatu saat ketika kita sedang rajin-rajinnya mengerjakan tugas, banyak pula orang yang akan mengatakan “tumben rajin”. Ketika kita mendengarkan dan mengikuti kritikan mereka, maka kita sendiri yang akan ribet nantinya.

            Yesus juga seringkali bertemu dengan orang-orang yang senang mengkritik dirinya, yaitu orang-orang Farisi. Orang-orang Farisi merupakan orang-orang yang senantiasa menjaga dan menaati Hukum Taurat, serta memelihara adat-istiadat orang Yahudi. Kehadiran Yesus dianggap sebagai saingan buat mereka. Mereka tidak ingin nama Yesus semakin dikenal dan kemudian orang-orang Farisi ini kalah pamor. Itulah mengapa mereka selalu mengkritik hal-hal yang dilakukan oleh Yesus.

            Orang-orang Farisi selalu memperhatikan setiap perintah dan larangan dalam Hukum Taurat untuk mendapat kehidupan kekal. Jadi, baik sebenarnya. Tetapi kesetiaan mereka ini menjadi sangat fanatik yang terus mendorong mereka untuk mengkritik, bahkan mereka tidak mampu melihat firman yang menjadi manusia yang hadir dalam diri Tuhan Yesus. Tetapi dalam Matius 11:25, Yesus mengucap syukur karena firman yang menjadi manusia tersebut disembunyikan dari orang-orang yang bijak dan pandai, yaitu orang-orang Farisi, tetapi dinyatakan kepada orang yang kecil, yaitu para pengikut Yesus yang sebagian besar merupakan orang-orang yang sangat sederhana.

            Tuhan Yesus mengatakan “pikullah kuk yang Ku pasang”. Kuk merupakan kayu lengkung yang dipasang di tengkuk kerbau untuk menarik bajak di sawah. Tuhan Yesus mengajak kita untuk mengenakan kuk dan berjalan bersama Dia. Jadi, bukan hanya kita sendiri yang mengenakan kuk tersebut, melainkan Tuhan Yesus sudah mengenakannya terlebih dahulu. Ini merupakan undangan Tuhan Yesus bagi kita semua.

            Dalam ayat 28 dikatakan “marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat”. Undangan Tuhan Yesus ini bukan kepada orang yang sejahtera dan damai hidupnya, tetapi undangan-Nya bagi orang yang letih lesu dan berbeban berat. Tentu dalam kehidupan kita selalu memiliki masalah atau pergumulan, tetapi Tuhan Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya karena Ia yang mampu memberi kelegaan bagi kita. Kelegaan yang mampu menyadarkan kita bahwa kita tidak sendiri menghadapi masalah dan memikul kuk.

            Dalam ayat 29 pun Tuhan Yesus mau kita bersama-sama belajar pada diri Tuhan Yesus. Banyak orang yang cemas dan khawatir akan hidupnya, tetapi Tuhan Yesus juga menjanjikan ketenangan jiwa dan hidup bagi kita semua yang datang pada-Nya. Dalam ayat 30, Tuhan Yesus mengatakan bahwa kuk yang Ia pasang itu enak. Bagaimana tidak enak jika anugerah yang kita terima saat ini Ia berikan dengan cuma-cuma, tanpa usaha kita untuk berbuat baik. Sebaliknya perbuatan baik kita sebagai tanda ungkapan syukur kita atas anugerah yang Ia berikan.

            Memasuki tahun yang baru, kita tidak dapat memprediksi bagaimana kehidupan kita ke depan. Tetapi kita tidak perlu khawatir ketika kita berjalan melangkah bersama Tuhan Yesus.  Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya (Pengkhotbah 3:1). Waktu Tuhan berbeda dengan waktu kita. Untuk apa kita terus memikirkan hal yang belum terjadi yang akan membuat kita overthinking dan stress. Hal apapun, pergumulan apapun, masalah apapun yang kita khawatirkan, curhat saja ke Tuhan Yesus melalui doa, Ia senantiasa mendengar dan selalu ada buat kita. Tuhan Yesus selalu menunggu dan menyambutmu kapanpun kamu datang kepada-Nya.

            ~god bless y’all~

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...