Kekuatan Itu Berasal dari Tuhan
2 Korintus 4:1-15
Nama : Yunita Pangala Tempat, tanggal lahir : Tana Toraja, 14 Juni 2000 Jurusan/angkatan : Ilmu Ekonomi/2019 |
"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami." 2 Korintus 4:7
Bukan hal yang mengejutkan lagi jika seseorang berhasil seringkali ia lupa diri. Ia merasa bahwa keberhasilan yang diraihnya itu adalah hasil usahanya sendiri, karena kekuatan dan kehebatannya. Bukan hanya mereka yang berhasil di bidang pekerjaan konvensional, hamba-hamba Tuhan pun merasa bahwa keberhasilannya dalam pelayanan adalah buah dari kerja kerasnya sendiri, bukan karena campur tangan Tuhan. Mereka lupa dengan ayat ini: "...di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5b).
Alangkah baiknya memiliki pola pikir seperti rasul Paulus yang menyadari bahwa dalam keadaan apa pun ia dapat bertahan karena kasih karunia Tuhan. "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku." (1 Korintus 15:10). Pengakuan Paulus ini merupakan suatu kebenaran, bahwa setiap keberhasilan yang diraihnya bukan karena kesanggupan, kekuatan dan kemampuan yang ia miliki, tapi karena kasih karunia Tuhan yang menyertainya. Karena itu tidak ada alasan bagi siapa pun untuk bermegah dan menyombongkan diri apabila saat ini berhasil dalam apa saja yang dikerjakan. Roh Tuhan lah yang berperan besar dalam hidup manusia sebagaimana tertulis: "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam." (Zakharia 4:6). Tidak ada yang patut dibanggakan dalam diri manusia, kita ini "...tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?" (Yesaya 2:22).
Jangan pernah membanggakan diri karena merasa kuat, pintar, gagah, kaya atau hebat! Yang Tuhan kehendaki dalam diri umat-Nya adalah hati yang penuh kerendahan di hadapan pencipta-Nya. Kita harus ingat bahwa Tuhan dapat memakai siapa saja dan apa saja demi kepentingan-Nya. Salah satu contoh di Alkitab adalah Tuhan memakai keledai untuk berbicara kepada Bileam (baca Bilangan 22:28-30).
Jika kita berhasil, itu bukan karena siapa kita, tapi karena Tuhan berkenan memakai kita... Karena itu bersyukurlah!
Komentar
Posting Komentar