Langsung ke konten utama

Renungan Bulan April 2021

RASA  CUKUP  BERAKAR  PADA  TUHAN

1 Timotius  6:6-10

Nama : Yusliaty Bubun Kondolele
Tempat, tanggal lahir : Rantepao, 20 Juli 2001
Jurusan/angkatan : Ilmu Ekonomi/2019

        Dalam  KBBI, kata  cukup   memiliki makna  dapat memenuhi kebutuhan atau memuaskan keinginan. Dapat  diartikan  bahwa  semua  manusia  memiliki  keinginan – keinginan  yang  ingin  di  capai.

Pembecaan dari 1 Timotius 6:6-10 menyatakan bahwa rasa  cukup  memberi  keuntungan  yang  besar. Keuntungan  dalam  hal  apa? Keuntungannya  kita  puas  dengan  kehendak  Allah, hidup  dan  hati  kita  merasa  tenang. Puas  dengan  kehendak  Allah  membuat  kita  mudah  menyerahkan  segala  sesuatu  kepada  Tuhan. Menyerahkan  setiap  masalah  kehidupan  kepada  Tuhan  agar  Tuhan  yang  berkarya  dan  berkehendak karena  bukan  kehendak  kita  yang  dapat  terjadi, tetapi  kehendak  Tuhanlah  yang  terjadi.

1 Tim 6:7 “sebab  kita  tidak  membawa  sesuatu  ke dalam  dunia  dan  kita  pun  tidak  dapat  membawa  apa – apa  keluar”  pada  ayat  ini  sangat  jelas   bahwa  dunia  ini  hanya  sementara, kita  tidak  bisa  mengandalkan  atau  bergantung  terhadap  apa  yang  kita  miliki  karena  semuanya  itu  hanya  bersifat  sementara. Bagi orang percaya dan mengenal Firman, mengetahui dan memaknai bahwa dunia ini hanya sementara dan bahwa sorga itu nyata dan bukan khayalan manusia semata, sangat  jelas  di dalam  Yohanes  14:2 “Di rumah Bapa-Ku  banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu  Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ  untuk menyediakan tempat bagimu”.

Di dalam  Firman  Tuhan  sorga  itu  tempat  nyata, Mat 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah  dan kebenarannya , maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”  artinya  ketika  kita  hidup   berkenan  kepada  Tuhan, Tuhan  sendirilah  yang  akan memerintahkan  berkatNya  turun melimpah  ke atas  kita. Orang  yang  tanpa  Tuhan, tidak  punya  iman, tidak  punya  visi  kehidupan  yang  kekal  tahu  bahwa  hidup  hanya  sementara, namun  dalam  memanfaatkan  hidupnya  atau  menggunakan  waktunya  dia  menganggap  hanya  materi  yang  dapat  memuaskannya  di dunia  sementara  ini  karena  dia  tidak  tahu  bahwa  ada  kehidupan  setelah  kematian, sehingga  dalam  menikmati  segala  sesuatu  tidak  ada  rasa  cukup   yang  mengarahkannya  kepada kehampaan.

Dalam  jiwa, rasa  cukup  hanya  bisa  diisi  perkara – perkara  kekal  atau  rohani. Bersekutu  kepada  Tuhan  bersama  dengan  sesama  adalah  salah  satu  hal  yang  bisa  membahagiakan  atau  memuasakan  hati  kita. Rasa  cukup  tidak  berhubungan  dengan materi  tetapi  bagaimana  kita  bersyukur  atas  berkat  yang  Tuhan  selalu  nyatakan  dalam  hidup  kita. Kiranya   Tuhan  selalu  memberkati  kita. Amin. 

“Memang  Ibadah  itu  kalau  disertai  rasa  cukup, memberi  keuntungan  besar”

1 Timotius  6:6


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...