Langsung ke konten utama

Review Proker Jam Doa

Bersukacitalah dan Bersaksilah

Yohanes 20:19-23

Tanggal : 8 April 2021

Pemimpin jam doa : Evelyn  Triani Mapandin (IE'19)

Jumlah anggota yang hadir : 35

Saya punya cerita tentang raja yang mengadakan sebuah sayembara, "tolong gambarkan, buat lukisan tentang apa itu kedamaian". Ada tiga orang pelukis yang mendengar tentang sayembara itu, kemudian mereka mencoba menuangkan pemahaman mereka tentang "apa itu damai" melalui lukisan. 

1. Lukisan tentang kapal di tengah laut yang tenang, itulah kedamaian.

2. Lukisan tentang sawah yang sudah mulai menguning, siap di panen di sore hari kala mentari terbenam, itulah kedamaian.

3. Lukisan air terjun dengan aliran air yang deras, itulah damai. 

Siapa yang menang? Lukisan air terjun. 

Lho kok bisa air terjun yang deras (dan pasti berisik) jadi menang? Ternyata setelah diperhatikan lebih dekat lagi, ada seekor induk burung yang sedang tertidur bersama anak-anaknya di sangkar mereka, tidak jauh dari air terjun itu.

Mencari Damai :

Pertanyaan besar buat kita sekarang: Apa arti damai buat kita?  Atau biar lebih mudah ... kapan, saat apa, kita merasa hidup kita ini damai sejahtera? 

Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, kehilangan damai di hati, itulah latar belakang kisah di antara para murid Tuhan pada waktu itu.  Bagaimana tidak hilang damainya, bila apa yang mereka harapkan tentang sosok Yesus dahulu, "ini calon raja Israel", tapi sekarang malah mati disalib. Sekarang malah nambah persoalan, dikejar-kejar orang Yahudi. 

Mereka mendengar Yesus telah bangkit. Tapi mereka belum percaya dengan berita itu, dan itu yang membuat mereka tetap saja takut, tidak tenang. Takut kalau dituduh mencuri mayat Yesus, takut kalau semakin dikejar dan dicari oleh orang-orang Yahudi. Dan hilanglah rasa damai di hati mereka.

Saat Yesus bertemu dengan muridnya “Damai sejahtera bagi kamu” adalah kata yang diucapkan Yesus bagi murid-murid-Nya

Shalom : Kata yang di ucapkan Yesus

Shalom : Damai sejahtera bagi kamu

Terkadang kata damai dan sukacita hanya kita gunakan saat mendapatkan hal-hal duniawi, saat mendapatkan kesenangan. Bisakah kita merasakan damai dan sukacita di saat kita kesusahan?

Memaknai sukacita seperti para murid Yesus  saat Tuhan Yesus bangkit. Saat Yesus mengatakan Shalom damai sejahterah buat kamu (sebuah kemenangan), ada sukacita yang saat dirasakan. Damai sejahterah yang di berikan Tuhan tidak sama dengan damai yang kita dapatkan di bumi. Kebangkitan Yesus membawa damai sejahtera di tengah ketakutan manusia akan dosa, paskah membebaskan manusia dari kegelisahan hati, kecemasan, kekhawatiran. Jika kita masih bisa merayakan paskah, apakah itu sudah menghilangkan rasa khawatir kita? (koreksi diri)

Kata shalom yang di katakan Yesus bukanlah hal yang tidak berdampak, tidak memiliki arti. (kata shalom itu sangat berdampak pada murid-muridNya, karna membawa damai.

Paskah yang kita rayakan pada saat ini harus membawa dampak, baik bagi orang sekitar kita maupun bagi orang-orang yang belum percaya (agar itu menjadi nilai bahwa Yesus hidup bagi kita, jadi kita harus bersukacita san bersaksi tentang Tuhan). Ini yang seharusnya menjadi terang bagi kita, tetap harus bersaksi melalui tutur kata, cinta kasih, perilaku, usaha terhadap sesama  manusia.

Shalom (sangat penting untuk kita dan orang-orang, itu akan membawa sukacita dan damai sejahtera bagi kita, bisa saja kata Shalom itu membuat tenang orang yang mendengarkannya, jangan hanya menjadi sekedar kata pembuka). Kita di bebaskan, di selamatkan, oleh sebab itu kita merayakan paskah. Sukacita yang masih kita rasakan pada saat ini, itu akan membawa damai sejahtera buat kita semua.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...