Semua Orang Sama di Hadapan Tuhan
Nama : Adeline Dwigita S. L. Tempat, tanggal lahir : Makassar, 7 April 2001 Jurusan/angkatan : Manajemen/2019 |
Kita hidup di tengah-tengah keberagaman sehingga kita selalu menemukan perbedaan dari masing-masing individu. Dimana terkadang perbedaan-perbedaan ini seringkali membuat kita merasa lebih tinggi atau lebih rendah derajatnya dari orang lain. Padahal dihadapan Tuhan kita semua sebagai umutNya memiliki derajat dan kedudukan yang sama.
Sebagai orang percaya kita harus belajar memandang bahwa setiap orang sama mulianya dan berharganya dimata Tuhan dan tidak ada orang yang lebih rendah atau lebih tinggi dari siapapun.
Dalam Amsal 14:31 dikatakan “siapa menindas orang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia”. Orang lemah, orang miskin, atau orang-orang yang tidak menonjol, atau orang yang terlihat tidak pandai seringkali diangap rendah bagi orang yang memiliki kemampuan lebih. Sebagai orang Kristen kita harusnya sadar bahwa semua orang sama dimata Tuhan, kita belajar untuk tidak membedakan siapapun. Namun pada kenyataannya masih banyak anak-anak Tuhan yang sering membeda-bedakan. Hanya mau berteman/bergaul dengan orang yang berasal dari suku atau ras tertentu, atau pada orang dengan status social tertentu.
Dalam hidup ada banyak hal yang tidak dapat kita tentukan. Kita tidak dapat menentukan untuk dilahirkan dalam keluarga yang harmonis atau dalam keluarga yang selalu berkecukupan, menentukan dari suku atau ras mana kita berasal. Semua hal ini telah diatur oleh Tuhan dalam hidup kita.
Apakah teman2 mempercayai prinsip egalitarian?
Menurut Wikipedia,Egalitarianisme berasal dari bahasa Perancis yang berarti sama. Adalah, cara berpikir bahwa seseorang harus mendapatkan perlakuan yang sama pada dimensi agama, politik, ekonomi dan sosial budaya.sekalipun pada kenyataannya, kita bisa melihat perbedaan penerapan prinsip egalitarian dalam hidup sehari-hari, bagi tiap orang. Bahkan dalam Negara,bangsa ataupun adat istiadat suatu daerah selalu ada perbedaan perlakuan terhadap sesama manusia, berdasarkan harta, jabatan dan status sosial.
Di dalam ajaran Kristen,seringkali kita dibingungkan dengan kata “tunduk” dan “hormat” yang seringkali muncul di beberapa bagian Alkitab. Tunduk kepada orangtua, majikan ataupun penguasa, memang diperintahkan Tuhan, agar setiap orang bisa menghormati fungsi masing- masing dalam kehidupan yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Namun ini tidak berarti bahwa ada orang-orang yang derajatnya lebih tinggi dari yang lainnya. Jika Tuhan dipakai sebagai tolok ukur maka semua manusia adalah sama. Hanya Tuhan yang patut kita puja dan kita sembah. (Roma 3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”)
Namun, mengapa masih saja ada orang yang menganggap dirinya lebih tinggi atau lebih rendah dari orang lain? Jelas perasaan tersebut sama sekali tidaklah Alkitabiah. Segala sesuatu yang membedakan derajat manusia pada hakikatnya, bertentangan dengan kehendak Tuhan sebab,bahkan Yesus sendiri menyatakan bahwa Dia datang untuk orang yang lemah dan tersudutkan. (Lukas 4:18-19 : “Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab DIA mengurapi AKU,untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin,dan DIA telah mengutus AKU untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang”)
Firman Tuhan mengingatkan kita, bahwa sebagai umat Kristen, kita harus bersyukur, karena Tuhan mau menerima kita apa adanya kita, untuk memperoleh anugerah keselamatan. Jadi, seperti Dia yang tidak membeda-bedakan manusia, kitapun terpanggil untuk mengasihi dan menghargai orang-orang di sekitar kita, apa adanya mereka dan sebagai anak-anak Tuhan, kitapun harus percaya bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama di hadapan Tuhan, yaitu untuk bisa berdoa memohon bimbingaNya dan melaksanakan perintah-perintahNya. ( Galatia 3: 27-28 “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus dalam hal ini, tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan,karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus”)
Tuhan Yesus Memberkati..
Komentar
Posting Komentar