Quarter Life Crisis
Habakuk 3 : 17-19
Pelayan : Alvini Livya Wijaya Ak’19
Kamis, 9 September 2021
Quarter
life crisis itu artinya keadaan seperempat hidup. Dimana pada kondisi ini kita
mulai banyak memikirkan tentang masa depan, yang cenderung membuat kita banyak
berfikiran negatif karena takut dan sering merasa ragu-ragu, yang biasanya
dimulai pada usia 20an. Pada dasarnya semua orang pasti akan merasakan ini.
Tetapi kita perlu ingat di Alkitab banyak firman Tuhan yang mengatakan untuk
jangan takut. Ini merupakan suatu larangan yang dari Tuhan. Megapa Tuhan
melarang? Karena ketakutan sebenarnya membunuh Iman kita yang nanti bisa malah
membuat kita menjadi tidak percaya kepada Tuhan. Percaya bukan tentang apa yang
kita rasa, tetapi tentang bagaimana kita menjaga iman kita. Meskipun kita pasti
akan merasakan kuatir dan rasa takut dalam kehidupan kita, sebaiknya itu
dijadikan feeling saja, jangan sampai membuat kita tidak percaya kepada Tuhan.
Kita harus menyerahkan segala kehidupan kita kepada Tuhan dan kita harus
menjadikan Tuhan sebagai alasan dan
tujuan kita hidup. Dengan demikian Tuhan akan senantiasa menyertai dan
memelihara kita dalam setiap kehidupan kita (Yeremia 17 : 8). Ketika kita benar-benar
menjadikan Tuhan alasan kita hidup, kita akan memiliki kehidupan doa dan
penyembahan artinya hal ini rutin kita lakukan setiap hari. Dengan begini kita
akan kuat khusunya di dalam Iman. Namun, kadang ketika kita berdoa, kita
seakan-akan hanya mengadu kepada Tuhan. Sebaiknya ketika kita berdoa, kita
harus menunjukkan setiap iman kita atas segala masalah yang kita hadapi. Ketika
ada keadaan dimana doa kita tidak diawab oleh Tuhan, percayalah bahwa itu semua
sudah rencana Tuhan, dan ingat bahwa rencana Tuhan itu rencana yang membawa
damai sejahtera. Mulai sekarang jangan kita fokus kepada ketakutan kita, tetapi
mari kita lebih fokus kepada Tuhan sehingga hidup kita akan senantiasa merasa
damai dan sukacita. Di sini Tuhan mengingatkan kita, ketika kita berjalan bersama
dengan Tuhan, mau sesulit apapun keadaan
kita, kita akan senantiasa bersukacita bersama dengan Tuhan.
Komentar
Posting Komentar