PESTA YESUS DIPERSEMBAHKAN DI BAIT ALLAH
Nama
: Vanesya Tanri
Tempat,
tanggal lahir : Makassar, 10 Agustus 2002
Tepat 40 hari
setelah hari kelahiran-Nya, Yesus dibawa oleh Maria dan Yusuf untuk
dipersembahkan di bait Allah. Hal ini seperti yang tertulis dalam hukum Tuhan,
“Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”, dan untuk
mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu
sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
Pesta Yesus dipersembahkan di Bait
Allah jatuh pada
2 Februari dan merayakan sebuah peristiwa awal dalam kehidupan Yesus. Dalam Gereja Ortodoks Timur, peristiwa tersebut
merupakan salah satu dari dua belas Perayaan Besar. Persembahan di Bait Allah ini
mengindikasikan bahwa keluarga Yesus adalah umat Yahudi yang menyadari sepenuh
hati bahwa Bait Allah adalah tempat kediaman Allah. Semua orang Kristiani
mempunyai hubungan kekeluargaan oleh karena Yesus.
Ketika
Yesus dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk dipersembahkan, datanglah Simeon,
orang Yerusalem yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel
serta dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat
Mesias, yaitu Dia Yang Diurapi Tuhan. Simeon pun menyambut dan menggendong
Yesus sambil memuji Allah.
Pada
saat itu, datanglah juga Hana, seorang nabi perempuan yang rendah hati dan
tidak pernah meninggalkan Bait Allah serta siang malam beribadah dengan
berpuasa dan berdoa. Ia datang dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara
tentang Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
Perayaan yang biasanya dirayakan pada 40
hari setelah kelahiran Yesus (Natal) ini ingin lebih mengajak kita untuk
mengakui bahwa Kristus sang Terang yang telah hadir ke dunia untuk membawa
keselamatan bagi manusia. Dalam Injil sangat jelas dikatakan bahwa Yesus
merupakan terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa. Yesus ditentukan
untuk menjatuhkan & membangkitkan banyak orang serta menjadi tanda yang
menimbulkan perbantahan.
Pada akhirnya, semua keputusan ada dalam
diri kita sendiri, yaitu apakah kita ingin dan bersedia menerima Yesus dalam
hidup dan hati kita, karena kehadiran Yesus sudah nyata untuk keselamatan kita.
Kita pun sendiri diharapkan mau bertobat dan menerima Yesus untuk memurnikan
dan menyelamatkan hidup kita, sehingga kita layak menjadi persembahan yang
berharga di hadapan Allah.
Komentar
Posting Komentar