"Menjadi Teladan
di Masa Muda"
1 Timotius 4:12Pelayan : Harol Masalle(IE'19)
Kamis,24 Februari
2022
Rasul
Paulus menuliskan sepucuk surat yang ditujukan kepada Timotius karena ialah
yang Paulus percayakan untuk melanjutkan pekerjaan pelayanannya. Surat ini
memuat nasihat atas kegiatan pemberitaan Injil dan sejumlah wejangan pribadi.
Di dalam pasal 4:12, Paulus menasihatkan Timotius agar melalui perkataan,
tingkah laku dan kesetiaannya, ia dapat menjadi teladan bagi banyak orang.
Timotius bisa menjadi seorang pribadi yang berintegritas baik, setia dan
sanggup mengaplikasikan firman Allah dalam hidupnya sehari-hari, sehingga tidak
ada alasan bagi orang lain untuk memandangnya rendah karena dirinya masih muda.
Meskipun
ia muda, belum banyak pengalaman, belum terlalu dewasa, dan kalau kata orang
jaman sekarang menyebutnya “anak masih bau kencur” tetapi ia dapat menjadi
teladan di dalam perkataan, tingkah laku, kesetiaan, dan kesuciannya sehingga
orang lain atau orang yang lebih tua darinya tidak memandang rendah akan
dirinya.
Teman-teman,
perasaan yang sama juga bisa terdapat dalam diri kita. Sebagai seorang muda,
mungkin kita merasa takut dan minder.
Dan karena usia kita, orang lain menganggap kita sebagai orang yang masih “bau
kencur”. Bahkan ketika kita hendak mengabarkan Injil kepada mereka, seringkali
itu terasa begitu sulit karena kita dianggap terlalu muda dan belum dewasa,
sehingga kita tidak sepenuhnya bisa dipercaya.
Satu
hal yang dapat kita pelajari dari nasihat Rasul Paulus kepada Timotius adalah
bahwa sekalipun kita masih muda, kita dapat hidup begitu rupa sehingga layak
menjadi teladan bagi orang lain. Hal ini bisa terlihat dalam sikap kita membawa
diri, melalui cara kita berbicara dan bertingkah laku.
Sudahkah
kita mengeluarkan perkataan yang membangun orang lain (Amsal 16:24)? Sudahkah
perkataan kita sesuai dengan apa yang Yesus kehendaki untuk kita miliki?
Yakobus 3:5 berkata, “Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari
tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun
kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.”
Marilah
kita belajar menjadi seorang muda yang dapat menjadi teladan di dalam
perkataan, tingkah laku dan kesucian hidup. Kita bisa mulai dari perkataan kita.
Milikilah perkataan-perkataan yang penuh kejujuran, dapat membangun dan dapat
dipercaya. Perkataan seperti ini membangun kepercayaan dan tidak bisa dijadikan
alasan bagi orang lain untuk merendahkan kita. Yang lebih penting lagi, kiranya
kita memuliakan Allah di dalam percakapan kita, dengan mengetahui bahwa Dia
mengetahui setiap kata dan pikiran yang ada sebelum semua itu kita utarakan.
Komentar
Posting Komentar