Langsung ke konten utama

Rubrik Katolik Bulan April 2022

 

Aksi Puasa Pembangunan

Nama: Ashernov Abraham Wijaya

Jurusan: Ilmu Ekonomi 2020


Kita membuka masa Prapaskah di tahun 2022 dengan perayaan Rabu Abu yang dirayakan pada tanggal 2 Maret 2022. Masa Prapaskah yang kita jalani setiap tahunnya merupakan masa yang penuh rahmat, karena kita mendaki Hari Raya Paskah. Selama masa Prapaskah, di tengah kesibukan kita setiap harinya, kita diajak untuk mengarahkan hati dan budi kita pada puncak misteri karya keselamatan Tuhan bagi kita yang kita rayakan di Hari Raya Paskah. Dalam masa Prapaskah inilah, umat beriman dipanggil untuk mempersiapkan diri selama 40 hari agar pantas merayakan Hari Raya Paskah.

“Masa Prapaskah mempunyai tugas ganda, mempersiapkan para katekumen dan kaum beriman untuk perayaan misteri Paskah. Para calon diantar oleh perayaan pendaftaran, oleh perayaan tobat dan pengajaran untuk menghayati sakramen-sakramen inisiasi; kaum beriman harus lebih rajin mendengarkan Sabda Allah dan berdoa dan mempersiapkan diri dengan tobat atas pembaharuan janji baptis.” (Litterae Circulares De Festis Paschalibus Praeparandis et Celebrandis no. 6).

Gerakan APP sebagai aksi puasa pembangunan merupakan suatu gerakan tobat yang melibatkan seluruh umat Katolik selama masa Prapaskah. Gerakan ini untuk mewujudkan secara nyata puasa, pantang, derma dalam berbagai bentuk kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat, yang secara nyata membawa dampak untuk kesejahteraan banyak orang.

Hal ini merupakan suatu gerakan yang mempunyai makna sosial dan liturgis. Misalnya kerja bersama-sama untuk membersihkan lingkungan sekitar yang kotor, bersama-sama membangun rumah keluarga yang tidak mampu, beramai-ramai mengunjungi dan menghibur para saudara-saudara kita di panti asuhan, narapidana, dan orang sakit.

Selain itu, setiap memasuki Masa Prapaskah, Gereja biasanya menyediakan kotak atau amplop untuk menyisihkan dana bagi aksi sosial. Ide dasarnya adalah uang itu hasil dari puasa dan pantang selama 40 hari. Adapun maksud pengumpulan dana ini adalah sebagai wujud tobat dan pengorbanan. Hal ini biasanya dilakukan oleh pribadi-pribadi umat beriman ataupun per keluarga. Dana itu dikumpulkan dan diserahkan kepada pengelolaan paroki. Dana APP hanya diperuntukkan untuk aksi sosial dan pengembangan ekonomi umat beriman kristiani.

Kebersamaan ini tentu menguatkan satu sama lain tetapi lebih dari itu ada nilai liturgisnya. Bersama-sama kita menyatakan tobat dan pembaruan diri tidak hanya dalam perayaan-perayaan liturgis tetapi juga dalam karya nyata. Sangat bagus kalau kegiatan ini dilaksanakan selama masa Prapaskah apalagi bila dibarengi dengan pendalaman hidup rohani termasuk menguatkan dan memurnikan motivasi serta niat hati yang tulus dan jujur lewat pembinaan dan katekese.

Dengan demikian, melalui gerakan APP, umat beriman digerakkan bersama untuk dengan kemerdekaan hati membangun pertobatan mulai dengan menyadari dan berusaha meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk, bermatiraga dengan puasa dan pantang, berusaha tekun dan setia dalam doa, membaca dan merenungkan Kitab Suci, mengikuti Ekaristi, menyesali dosa dan menyambut sakramen Tobat, memperdalam pemahaman iman melalui aneka katekese, dan belajar peduli serta berbelarasa dengan sesama yang menderita dan berkekurangan.

Sumber:

https://paroki-sragen.or.id/2022/03/01/app-prapaskah-2022-tinggal-dalam-kristus-berbelarasa-dan-berpengharapan/

https://katolisitas.org/app-aksi-paskah-pembangunan/

Wadu, L. B. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI GEREJA (Studi Kasus Pada Program Aksi Puasa Pembangunan di Paroki St. Yohanes Pemandi Malang). Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 7(2), 58-63.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...