REVIEW FIRMAN WEEKLY WORSHIP TERAKHIR
Jumat 03 Juni 2022
EVELYN TRIANI MAPANDIN (IE'19)
TABUT PERJANJIAN
(1 Tawarikh 13 : 14)
Ada
seorang pria baik yang tinggal bersama keluarganya. Tidak ada cerita istimewa
tentang dia. Sampai suatu ketika Raja Israel hendak memindahkan Tabut
Perjanjian Allah yang sudah sekian lama tidak ada yang memperhatikan, untuk
dibawa kembali ke Yerusalem. Raja Israel itu, Raja Daud, kemudian menyuruh
imam-imamnya. Niat Daud baik, tetapi di tengah jalan, ada suatu insiden yang
menakutkan yaitu kematian salah satu imam yang bernama Uza karena
kecerobohannya menyentuh Tabut itu. Peristiwa ini membuat keinginan Daud
terhenti dan menitipkan Tabut Allah ke rumah pria baik hati itu. Pria itu
memutuskan menerima Tabut Allah yang selama ini didengarnya sangat menakutkan.
Bagaimana kota Asdod ditekan oleh Allah ketika Tabut itu ada di sana, bagaimana
‘merepotkannya’ mengurus Tabut itu dan kejadian terakhir adalah cerita tentang
kematian Uza. Walau begitu, dia tetap menerima Tabut Allah itu masuk ke dalam
rumahnya. Dia pelajari sungguh-sungguh bagaimana cara menghormati Allah yang
dilambangkan dengan Tabut itu. Dia teringat banyak kisah juga tentang bagaimana
Tuhan melakukan banyak mujizat, bagaimana Tuhan memulihkan, bagaimana Tuhan
memberkati. Ada satu pengharapan bahwa kehadiran Tuhan yang dilambangkan dengan
Tabut itu akan mengubah, mengangkat, memulihkan dan memberkati dia dan seisi
rumahnya. Pria ini tidak takut untuk totalitas menghadirkan Tuhan. Dia belajar
dari kesalahan Uza yang sembrono ketika ada di dekat Tuhan. Dia belajar
bagaimana kemenangan selalu hadir saat bangsa Israel membawa tabut itu dalam
peperangan. Dan Alkitab mencatat, hanya dalam waktu 3 bulan, dia dan seisi
rumahnya diberkati Tuhan. Keluarganya menjadi buah bibir banyak orang hingga
kabar itu sampai ke telinga Daud. Anak-anak dari pria itu pun sangat diberkati
dan menjadi orang penting. Kedudukannya sendiri juga diangkat. Hidupnya diubah
total karena dia berhasil menghadirkan Tuhan untuk dirinya dan seisi rumahnya.
Siapakah pria itu? Dialah Obed-Edom. Pria yang tidak terkenal, namun hidupnya
menjadi sejarah karena dia berhasil menerima kehadiran Tuhan dalam rumahnya,
menghormati, meninggikan Tuhan dengan sepenuh hati. Obed yang artinya adalah
hamba benar-benar memiliki hati seperti hamba yang mengajak seluruh keluarganya
untuk menghormati Tuhan.
Berbahagialah
orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintahNya. Anak
cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Karena itu,
janganlah ragu dan takut untuk radikal menghadirkan Tuhan dalam hidup kita.
Lakukanlah dengan penuh iman dan keprcayaan, maka kita dan seisi rumah kita
akan menjadi tanda ajaib bagi banyak orang! Puji nama Tuhan!
Komentar
Posting Komentar