Langsung ke konten utama

REVIEW JAM DOA

 

"Dewasa Rohani Di Tengah Beban Hidup"

Ratapan 3 : 22-26

Jumat, 16 September 2022

Kevin Talebong (Ak’20)

Shalom PMKOerz..

Puji Tuhan, Jam Doa di minggu kedua pada bulan September sudah boleh dilaksanakan yang bertempat di Pelataran Baruga, tepatnya pada hari Jumat, 16 September 2022 yang dipimpin oleh saudara Kevin Talebong (Akuntansi 2020) dan gitaris oleh saudari Ananda Tri Natalie (Akuntansi 2021), dimana jam doa kali ini dihadiri  oleh 46 orang. Tema yang diangkat yaitu “Dewasa Rohani di Tengah Beban Hidup ” dan referensi bacaaan yang terdapat dalam Ratapan 3 : 22-26.

Yabes mengeluh karena dia adalah anak yang tertolak, pada Tawarikh 49 : 10 “Aku melahirkan anak ini karena kesakitan.” Ibunya Yabes melahirkan Yabes dengan sangat kesakitan maka aku menolak dia, saat dia meminta itu sama Tuhan “Tuhan kiranya Engkau memberkati aku, supaya aku juga bisa memberkati saudara-saudaraku.”Secara berlimpah-limpah memperluas daerahku” bukan soal bisnisku tapi sebanyak apa yang saya bisa jangkau orang sehingga saudara-saudaraku juga bisa saya berkati. Doa Yabes ini adalah complain, tetapi tidak berdosa dihadapan Tuhan dan langsung dikabulkan. Maka hasil akhir dari doa Yabes adalah Yabes lebih dimuliakan darpada saudara-saudaranya.

Tuhan itu tidak senang melihat anak-Nya menderita, tetapi kadang kala manusia harus punya masalah sebagai penekan dalam hidupnya. Oleh karena itu, segala permasalahan, segala penderitaan itu menjadi hal yang esensial dalam perjalanan kehidupan kita. Dalam setiap persoalan yang kita alami, sebenarnya Tuhan ijinkan itu terjadi supaya kita berubah menjadi dewasa dengan belajar dari pengalaman yang tidak enak. Jangan kita pandang dan mendeskripsikan Tuhan seperti apa yang ada didalam isi kepala kita, karena kalau kita mendiskripsikan Tuhan melalui cara pandang kita, kita akan salah mendeskripsikan Tuhan dan kemudian kita membangkang. Belajar dari Yeremia, ditengah-tengah perjalanan menuju maut, dia masih punya pengharapan bahwa Tuhan itu adalah baik. Belajar dari Yabes ditengah kesakitan ditolak oleh ibunya dan saudara-saudaranya, tapi dia masih mau Tuhan berkati dia agar dia juga memberkati saudara-saudaranya. Oleh karena itu, kalau kita berdoa minta Tuhan supaya kita diajar bagaimana supaya kita mengerti apa yang Tuhan rancangkan dalam hidup kita, karena itu adalah hal yang lebih penting daripada kita meminta Tuhan untuk terus memberkati hidup kita.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...