Langsung ke konten utama

REVIEW PENDALAM ALKITAB

 

"Uang atau Tuhan?"

Oleh : Rezkianto Ramzi S.TH
Rabu, 3 Mei 2023

    Amsal 19:17

“Siapa menaruh bela kasihan kepada orang lemah memiutangi Tuhan yang akan membalas perbuatannya itu” Tema ini penting karena dalam kehidupan kita membutuhkan uang, seperti beli bensin, dll. Di Alkitab, Mamon (rumah harta benda kekayaan) menjadi salah satu saingan terbesar bagi Allah (Matius 6:24). Mamon dipakai Tuhan Yesus sebagai perbandingan dalam pengajaran Tuhan Yesus. Mamon (secara khusus: uang) adalah tuan (pribadi yang dituankan), di mana ini mendominasi kita untuk menggantungkan diri sepenuhnya kepada uang.

Lukas 16: 9-13, dikatakan bahwa seorang hamba tidak boleh punya 2 tuan karena pastinya salah satu akan lebih disayangi oleh hamba ketimbang tuan lainnya. Kita tidak akan melayani Tuhan dan Mamon dalam waktu yang bersamaan. Orang yang menjadikan uang sebagai tuan juga menerima firman namun pada pihak lain ada godaan terhadap kekayaan/keserakahan itu sehingga firman itu tidak berbuah lagi. Firman Tuhan bagaikan buah yang ada di tengah-tengah duri, sehingga kita tertusuk dan lalai. Di sisi lain, orang kaya yang bodoh, uang menjamin keamanan total bagi mereka yang menjadikan uang/mamon sebagai tuannya. Apakah menabung berarti kita bodoh dan menggantungkan diri pada mamon?

Sekalipun kita kaya, jika menganggap kekayaan kita sebagai pelabuhan terakhir dan melupakan sesama kita yang berkekurangan, hal itu tidak ada artinya. Kita memahami Tuhan dengan memperhatikan dan menolong sesama kita yang berkekurangan dan butuh pertolongan di sekitar kita. Jangan sampai kita tidak turut merasakan apa yang orang lain rasakan karena itulah letak kesalahannya. Menggunakan hartanya sendiri tanpa dirasakan orang lain adalah kesalahan yang kedua. Orang kaya terlena dengan mamon sehingga melupakan Tuhan dalam kehidupannya. Dasar keselamatan bagi kita adalah bagaimana anugerah Allah kita kelola dengan baik sebagai respon kita, yaitu dengan menggunakannya dengan baik untuk kebtuhan, ditabung, dan juga menolong orang yang kesusahan.

Ketika mamon/uang kita jadikan sebagai hamba, Zakheus mau memberi setengah miliknya untuk orang miskin dan mengembalikan empat kali uang yang diambilnya dari orang-orang yang ditagihnya. Respon kita atas anugrah Tuhan adalah rasa syukur kita kepada Tuhan. Jangan tanya apa yang Tuhan berikan, namun tanya diri kita sendiri apa yang akan kita berikan kepada Tuhan secara khusus memberi berkat kita kepada orang-orang miskin.

Kesimpulannya:

1. Uang dan Tuhan bersaing untuk mendapat tempat pertama dalam hidup kita

2. Cara kita mengelola harta kekayaan memengaruhi persekutuan kita dengan Tuhan

Pilihan ditentukan oleh diri kita sendiri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...