Langsung ke konten utama

REVIEW PENDALAMAN ALKITAB

"Doa Yang Benar"

Pelayan Firman : Rendy A. Renold, S. Th 

Hari/Tanggal : Jumat, 24 November 2023 

Waktu : 19.00 WITA 

Tempat Pelaksanaan : Perintis Kemerdekaan 14 No. 23A (Rumah Sdr. Winchel Ak’21) 

Moderator : Kesya Eleora Masiku (IE’23) 

Sebagai orang yang percaya, janganlah kita memamerkan kerohanian kita agar kita dilihat oleh orang lain dan agar kita mendapatkan pujian, melainkan ketika kita berdoa, kita berbicara kepada Tuhan yang bersifat personal. Doa bersifat personal yang dimaksud adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan Tuhan sesuai isi hati masing-masing individu. Tuhan Yesus mengatakan di dalam ayat 5 bahwa orang-orang munafik itu senang memanjatkan doa-doa yang membuat orang berpikir kalau mereka sangat rohani. Mereka senang kalau orang berpikir bahwa mereka sangat mengasihi Tuhan dan sangat saleh. Tetapi apa yang mereka tampilkan itu palsu. Mereka tidak memedulikan Tuhan dan mereka sombong, jauh dari kesalehan yang sejati. Tujuan mereka berdoa adalah supaya orang lain memuji mereka. Jika itu yang menjadi motivasi doa, maka Tuhan tidak akan memberikan upah apa pun. 

Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa kita harus melakukannya di dalam kamar dan menutup pintu pada ayat 6. Apakah ini berarti kita tidak boleh berdoa dengan dilihat orang? Maksudnya, berdoalah dengan menyediakan waktu, tempat dan fokus perhatian yang khusus tertuju kepada Bapa di sorga. Karena itu berdoalah di tempat dimana privasi dari proses komunikasi pribadi kita dengan Allah tidak terganggu oleh apapun juga. Tuhan Yesus memaksudkan bahwa motivasi hati kita harus tulus. Jika motivasi kita berdoa adalah untuk Bapa di surga, maka kita tahu di tempat apa pun Allah Bapa akan melihat. 

Ketika kita berdoa ada baiknya kita mengungkapkan apa yang kita inginkan dan berdoalah dengan jujur seperti anak kecil yang mengungkapkan segala keinginannya menggunakan kata-kata yang tulus. Kadangkala kita memanjatkan doa hanya sebagai “proposal” kepada Tuhan, yang isinya hanya permintaan yang kita sangat harapkan untuk dikabulkan. Padahal dalam doa, itu adalah salah satu komunikasi terbaik kita dengan Tuhan dalam menjalin relasi yang baik dengan Tuhan. Di dalam ayat 7 Tuhan Yesus juga menegur doa yang diucapkan berulang-ulang. Doa yang dimaksud adalah doa orang kafir, yang memanjatkan doa seperti mantra. Mereka berpikir ada formula doa yang membuat doa itu didengar. Percayalah bahwa Bapa kita di Sorga "sudah" dan "Maha" mengetahui apa yang kita perlukan. Bahkan jauh sebelum kita meminta kepada-Nya, Ia pun sudah tahu apa yang terbaik bagi kita. Jadi mulai hari ini mari kita praktikkan belajar berdoa seperti yang Yesus ajarkan, yaitu tidak berdoa seperti orang munafik yang mencari perhatian orang lain pada saat berdoa, berdoa dengan memperhatikan privasi komunikasi antara kita dengan Bapa, dan jangan bertele-tele saat berdoa.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...