Langsung ke konten utama

RENUNGAN BULAN FEBRUARI

 Berjalan Bersama Yesus

Charles Chendratama ( Ilmu Ekonomi 2023)


Dalam kehidupan setiap orang terdapat proses-proses yang dialami baik suka maupun duka. Seringkali ketika seseorang mendapatkan suatu hal baik dalam kehidupannya, dirinya akan merasa bahagia & senang karena menerima sesuatu yang baik, namun dalam hidup tidak mungkin semuanya selalu berjalan sesuai keinginan kita ataupun sesuai kemauan kita, terkadang kira melewati suatu hal-hal atau kondisi yang membuat diri kita tidak nyaman, entah hal yang buruk ataupun hal-hal yang menyulitkan. 

Tuhan tidak pernah berjanji bahwa langit selalu biru ataupun jalan selalu rata, terkadang kita perlu untuk memiliki perspektif yang berbeda ketika memandang suatu masalah atau persoalan dalam hidup, umumnya kita menilai bahwa sebuah masalah ataupun hal yang membuat kita tidak nyaman adalah sebuah penderitaan, kesengsaraan, ataupun kedukaan bagi diri sendiri, namun perspektif inilah yang mari kita belajar untuk ubah bahwa Kesulitan bukanlah penderitaan dan masalah bukanlah sebuah bentuk penghancuran atas hidup kita, justru kita harus melihat bahwa masalah ada untuk menempa diri kita menjadi orang yang hebat

Sebuah ungkapan pernah mengatakan "hidup yang tidak diperjuangkan, tidak layak untuk dipertahankan", perjuangan yang dilalui bukan hanya proses singkat, tetapi perjuangan dalam hidup adalah sebuah proses panjang yang kita perlu lalui. Ketika kita memandang bahwa masalah dalam hidup adalah sebuah hal yang menderita kan saja dan tidak membawa hal baik apapun, namun kita harus berbalik memandang bahwa penderitaan yang kita alami adalah keuntungan bagi diri, karena tanpa sebuah masalah ataupun tantangan hidup, kita tidak bisa menjadi orang yang lebih kuat ataupun hebat. 

Mari kita liat antara orang yang pernah mengalami masalah, umumnya mereka akan belajar dari masalah mereka sehingga ketika masalah yang serupa muncul diwaktu-waktu berikutnya, mereka akan tau cara mengatasinya. 

Sebagai orang percaya, sering kali ketika ada masalah yang kita ingat adalah diri kita & bukan Yesus, karena melihat bahwa ada hal yang justru membuat panik maka sering kali kita hanya mengandalkan diri sendiri untuk menyelesaikan setiap persoalan dalam hidup. Sudah banyak khotbah ataupun renungan yang selalu bertujuan untuk menguatkan kita dalam masalah dengan mengatakan bahwa percaya pada Tuhan, ingat Tuhan, berdoa pada Tuhan, namun faktanya sering kali ada masalah, Tuhan tidak menjadi nomor 1 yang kita ingat. 

Mengandalkan Tuhan dalam setiap proses kehidupan terdengar bagus, baik, dan menguatkan, tapi benar-benar merasakan pertolongan Tuhan dalam hidup sering kali perlu masalah yang sangat besar lalu terjadi mukjizat baru kita akan mengatakan Tuhan menolong, mari kita liat dari hal-hal yang sederhana, kita masuk hidup, kita masih bisa membaca tulisan ini itu masih kebaikan Tuhan, mari syukur terlebih dahulu, ucapkan syukur & Terima kasih pada Tuhan bahwasanya kita masih sehat & kuat, sekiranya kita dalam kekurangan ataupun kelemahan, mari belajar bersyukur untuk apapun yang terjadi.

Belajar miliki cara pandang seperti Yesus, yang ketika menjelang penyaliban nya, ia sendiri memberi contoh untuk berdoa, bukan berarti, karena Yesus berdoa berarti bukan Tuhan, melainkan Yesus sebagai Tuhan tau persoalan manusia dan memberi kita contoh apa yang harus kita buat, yakni belajar sujud di Altar Tuhan dan bawa hidup kita seutuhnya dihadapannya. 

Alkitab mencatat bahwa Yesus berkata dalam Matius 11:28 (TB) "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu", mari setiap pribadi kita belajar bahwa dengan terus memikir-mikirkan masalah tidak membuat masalah kita jadi lebih ringan, ikuti tips yang dapat kita lakukan ketika ada masalah, lakukan yang terbaik dan berdoalah, batas terhadap hal terbaik yang dapat kita buat adalah seperti ketika kita berusaha melakukan pengobatan terhadap sakit penyakit, lalu doa dan tunggu Tuhan bekerja, hal ini menjadi contoh ketika ora et labora dikerjakan dan bukan hanya dikatakan, belajar untuk miliki pandangan bahwa dalam Tuhan itu sumber ketenangan. 

Berjalan bersama Yesus adalah sebuah hal yang bisa kita alami dan rasakan, kalau kita mulai melihat bahwa mencintai Tuhan itu lebih penting dari pada mencintai dunia, terdapat sebuah cerita yaitu terdapat 2 respon orang yang berbeda ketika mengalami guncangan hebat diatas pesawat, keduanya memasang alat keselamatan, namun yang atheis setelah memasang hanya diam menunggu nasib, lalu yang percaya kepada Tuhan, setelah memasang alat, lalu dirinya berdoa, mari kita liat bahwa ada harapan pada orang yang percaya, sedangkan orang tidak percaya mengalami putus asa menunggu nasib, sekalipun pada akhirnya selamat ataupun tidak selamat, terdapat sesuatu yang masih bisa kita pegang ketika diujung kehidupan yaitu Tuhan

Hari ini mari kita belajar bahwa berjalan bersama Tuhan Yesus tidak ada yang sia-sia. 

"Orang yang memahami pertolongan Tuhan, dia tetap bersukacita dalam kesukaran karena baginya Tuhan lebih dari masalah yang dialaminya".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun dan Menguatkan

Membangun dan Menguatkan “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:24-25) Dalam menjalani kehidupan ini, tak dapat dipungkiri bahwa masalah bisa saja datang silih berganti. Masalah-masalah yang datang terkadang mampu kita hadapi seorang diri tetapi ada kalanya masalah itu terlalu berat dan kita membutuhkan topangan dari orang lain. Tuhan Yesus sendiri memang menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dan bukan makhluk individualis. Dalam Kejadian 2:18 berkata “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Firman ini memiliki arti bahwa manusia memang diciptakan memiliki keterkaitan  dengan sesamanya. Kita sebagai manusia meman...

Renungan Bulan Desember

Firman Tuhan Adalah Benih Yang Menghidupkan ( Mzm. 1:1-3 ; Luk. 8:11-15) Mazm. 1:1-3    Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Firman Tuhan adalah makanan rohani orang percaya untuk bertumbuh akan pengenalan kepada Yesus dan kebenaran-Nya. Namun dewasa ini, banyak orang Kristen yang enggan membaca Alkitab dengan berbagai alasan. Padahal, jika kita membaca dalam Mzm. 1:1-3, seharusnya kita senantiasa membaca bahkan merenungkan Firman Tuhan agar kita menjadi orang yang diberkati di dalam Dia. Menjadi orang yang diberkati bukan menjadi tujuan hidup orang yang hidup di dalam Tuhan, melainkan suatu anug...

Review Pendalaman Alkitab

DOA Waktu Pelaksanaan      : Selasa, 12 Oktober 2021 Pemateri                       : Ev. Pieter G. O. Sunkudon Jumlah Peserta             : 47 orang Ayat Alkitab                : Matius 6:5-15      Doa merupakan kebiasaan atau gaya hidup setiap orang percaya sehingga seringkali dikatakan doa sebagai nafas hidup orang percaya. Seringkali kita berdoa tetapi tidak juga didengar atau dibalaskan oleh Tuhan. Hal ini dikarenakan beberapa kesalahan yang kita perbuat ketika berdoa. Dalam Matius 6:5-8, Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seseorang dalam berdoa. Dalam firman Tuhan tersebut, dikatakan bahwa seringkali banyak orang yang berdoa seperti orang munafik yang berdoa di tempat umum untuk dilihat atau dikenal...